Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159722
Title: Analisis Karakteristik Usaha Warung Tegal Di Kebayoran Baru Jakarta Selatan dan Implikasinya Terhadap Pemberian Kredit Mikro Pada Pt Bank Bni
Authors: Gumbira-Said, E
Harjanto, Nazir
Juanda
Issue Date: 2004
Publisher: IPB University
Abstract: Banyaknya usaha kaki lima yang melakukan kegiatan usaha di Jakarta Selatan,yaitu sebanyak 35.626 unit usaha merupakan pasar potensial bagi penyerapan tenaga kerja. Dari ketujuh kecamatan yang terdapat di Jakarta selatan, Kecamatan Kebayoran Baru merupakan kecamatan yang usaha kaki limanya adalah tertinggi dalam menyerap tenaga kerja, yaitu sekitar 9.084 orang. Hal ini merupakan pasar yang cukup potensial bagi perkembangan warung Tegal sebab keberadaan pekerja, baik yang terlibat di sektor formal seperti perusahaan-perusahaan dan sektor informal seperti usaha kaki lima tersebut, perlu mendapat dukungan guna memenuhi kebutuhan konsumsi makan harian bagi mereka yang tidak sempat pulang ke rumah. Perkembangan skala usaha dan kualitas menu makanan yang disajikan Warung Tegal dalam 10 tahun terakhir tidak banyak mengalami perkembangan. Kenyataan tersebut tidak berarti menunjukan bahwa mereka tidak mampu mengembangkan skala usaha karena keterbatasan pasar dan lambatnya pertumbuhan usaha, yang tercermin dari bertambahnya modal atau kekayaan dari hasil usaha yang selama ini dijalankan. Bank BNI sebagai salah satu Bank Pemerintah yang peduli dengan perkembangan pengusaha kecil (termasuk pengusaha warung Tegal) telah mengembangkan suatu konsep bisnis yang diharapkan mampu untuk membantu pengusaha mikro agar mampu bertahan hidup dan melebarkan pangsa pasarnya. Upaya yang dilakukan adalah membentuk suatu unit organisasi yang khusus menangani pengusaha mikro di atas yaitu Unit Usaha Mikro. Data jumlah pengusaha kecil mikro di DKI dan data yang berkaitan dengan sektor perdagangan, restoran dan jasa dunia usaha merupakan cerminan besarnya peluang bisnis yang dapat diraih untuk mengembangkan bisnis mikro. Jumlah pengusaha warung Tegal yang ada di wilayah Jakarta Selatan yang telah dibiayai oleh Bank BNI tidak lebih dari 15 persen. Indikasi potensi untuk mengembangkan bisnis ini dengan memberikan kredit kepada sektor perdagangan dan jasa dunia usaha khususnya warung Tegal masih sangat besar, apalagi dilihat dari persentase pemberian kredit oleh Bank BNI terhadap sektor ini cukup besar, yaitu sekitar 70,57 persen. Perumusan permasalahan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : (1) Bagaimana gambaran bisnis warung Tegal di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang ada saat ini, (2) Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap omset atau pendapatan dari Warung Tegal di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, (3) Hal-hal apa yang harus dilakukan oleh pemilik Warung Tegal di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya, (4) Profil pengusaha warung Tegal seperti apa yang dapat dibantu oleh Unit Layanan Mikro Bank BNI untuk lebih mengembangkan usahanya Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui karakteristik warung Tegal yang berada di daerah Kebayoran berdasarkan usia pemilik, daerah asal, pendidikan pemilik, status bangunan, kebersihan air, lokasi, modal, luas bangunan, variasi lauk, variasi sayur dan jumlah karyawan yang dimiliki, (2) Mengetahui hubungan atau keterkaitan antara faktor pendidikan terakhir pemilik warung Tegal, jumlah tenaga kerja, modal kerja, modal tetap, luas bangunan, variasi lauk dan variasi sayur terhadap jumlah pendapatan pemilik warung Tegal per harinya (omset per hari), (3) Memberikan saran dan masukan terhadap pemilik Warung Tegal dan Koperasi Warung Tegal (Kowarteg) dalam memenuhi kebutuhan konsumennya, (4) Memberikan masukan kepada pihak Unit Layanan Mikro Bank BNI dalam menyalurkan bantuan kredit kepada pengusaha kecil dalam rangka mengembangkan usaha bisnisnya. Ruang lingkup penelitian terfokus pada analisis karakteristik usaha warung Tegal yang berada di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik survey terhadap 25 pemilik warung Tegal yang berada di wilayah Kebayoran Baru sebagai responden yang diambil secara tidak sengaja. Jenis dan sumber data yang dikumpulkan terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif yang bersumber dari internal dan eksternal yang berkaitan dengan warung tegal. Adapun analisis yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain analisis deskriptif, tabulasi silang, dan analisis faktor karakteristik warung tegal. Karakteristik warung tegal di Kebayoran Baru adalah sebagai berikut : 72 persen ber usia minimal 25 tahun atau lebih, 96 persen berasal dari Tegal, 60 persen berpendidikan SD, 56 persen memiliki bangunan warung yang permanen, 68 persen memiliki sarana air yang sangat bersih, 44 persen berlokasi dekat perkantoran dan 40 persen dekat pemukiman, 64 persen memiliki modal tetap maksimal Rp 3.000.000,-, 72 persen memiliki modal kerja maksimal Rp 250.000,-, 68 persen menempati luas bangunan warung maksimal 20 meter persegi, 56 persen menyajikan variasi lauk maksimal 12 macam, 76 persen menyajikan variasi sayur maksimal 4 macam, 76 persen responden menyatakan nilai pembelian maksimum per orang Rp 6.000,-, 68 persen responden menyatakan nilai pembelian minimum perorang < Rp 2.500,-, 76 persen responden menyatakan nilai penjualan per hari maksimum Rp 200.000, 56 persen pemilik warung Tegal memiliki jumlah karyawan < 6 orang. Pada analisis tabel silang ditemukan bahwa semakin tua usia responden nilai penjualan yang dapat diraih semakin meningkat, semakin tinggi pendidikan semakin tinggi nilai penjualan yang dapat diraih, warung Tegal yang menggunakan bangunan permanen cenderung mampu meraih nilai penjualan yang lebih tinggi, semakin bersih air yang digunakan semakin tinggi pula nilai penjualan yang dapat diraih. Warung Tegal yang berlokasi dekat perkantoran mampu meraih nilai penjualan yang lebih tinggi, pemilik warung yang memiliki modal tetap yang tinggi juga mampu meraih nilai penjualan yang lebih tinggi pula. Pemilik yang mempunyai modal kerja tinggi juga mampu meraih nilai penjualan yang lebih tinggi pula. Semakin luas bangunan yang digunakan akan semakin besar nilai penjualan yang diraih, semakin banyak variasi lauk akan semakin tinggi nilai penjualan yang dapat diraih, semakin banyak variasi sayur semakin tinggi nilai penjualan yang dapat diraih. Berdasarkan hasil analisis korespondensi, pendidikan pemilik warung Tegal di atas SLTP, usia di atas 25 tahun, modal tetap sebesar di atas Rp. 1.500.000,-, jumlah tenaga kerja di atas empat orang, bangunan yang bersifat permanen, ukuran bangunan di atas 15 m2, variasi lauk lebih dari 6 jenis, variasi sayur lebih dari dua jenis dan lokasi yang dekat dengan perkantoran mempengaruhi terhadap pendapatan pemilik warung Tegal per harinya yaitu bahwa pendapatan yang dihasilkkan per harinya adalah sebesar di atas Rp. 150.000,- sedangkan dari hasil analisis regresi bahwa koefesien variabel yang sangat signifikan terhadap pendapatan adalah variabel modal kerja.. Warung Tegal dapat melayani dan menyediakan menu kebutuhan makan sehari-hari pada masyarakat luas. Khususnya untuk kalangan kelas menengah ke bawah di lingkungan perkantoran, pasar, pemukiman penduduk, sekolah atau kampus maupun di lokasi strategis lainnya yang diijinkan oleh pemerintah wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan keunggulan pada harga yang terjangkau, menu yang bervariasi, kualitas makanan dan gizi yang cukup baik, cita rasa yang sesuai dengan keinginan pelanggan dan berada pada lokasi yang strategis. Pengusaha warteg merupakan pasar yang potensial untuk pemberian kredit mikro Unit Layanan Mikro PT. Bank BNI dengan catatan bahwa bank harus melakukan pemantauan yang rutin terhadap perkembangan bisnisnya. Untuk dapat bertahan dan meningkatkan kualitas baik dari segi produk dan pelayanan, disarankan pemilik melakukan berbagai inovasi dan variasi makanan yang sesuai dengan selera konsumen. Selain itu kebersihan tempat makan perlu dijaga agar konsumen merasa senang dan betah untuk makan di warung tersebut dan menimbulkan keinginan konsumen untuk kembali datang dalam rangka menciptakan loyalitas pelanggan. PT. Bank BNI dapat memberikan bantuan kredit mikro terhadap pengusaha pemilik warung Tegal dengan persyaratan yang sederhana dan memberikan pelatihan manajemen kepada pemilik warung Tegal, Asosiasi atau koperasi warung Tegal demi perkembangan bisnis warung Tegal sebagai salah satu target pasar dari Unit Layanan Mikro PT. Bank BNI. Perlu diadakan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan kepuasan konsumen, agar lebih diketahui atribut-atribut mana yang menjadi kepuasan konsumen warung Tegal sehingga dapat diketahui atribut yang kinerjanya rendah tetapi memiliki tingkat kepentingan tinggi sehingga menuntut untuk adanya perbaikan terhadap atribut tersebut.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159722
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
E1304JA.pdf
  Restricted Access
5.08 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.