Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159711Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Syah, Hamdani M | - |
| dc.contributor.advisor | Harianto | - |
| dc.contributor.author | Thahar, Arfie | - |
| dc.date.accessioned | 2024-12-05T06:25:51Z | - |
| dc.date.available | 2024-12-05T06:25:51Z | - |
| dc.date.issued | 2004 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159711 | - |
| dc.description.abstract | Suatu perusahaan yang ingin tetap bertahan dan mampu bersaing di era global harus memiliki strategi dan kebijakan yang tepat. Salah satu strategi dan kebijakan yang harus ditetapkan perusahaan adalah kebijakan tentang penentuan harga pokok produk yang dihasilkan perusahaan. Sistem akuntansi manajerial konvensional dianggap gagal untuk menyediakan informasi yang cocok, tepat waktu, dan terinci mengenai pelaksanaan aktivitas yang diperlukan oleh para manajer untuk mengendalikan biaya dengan lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan produktivitas. Dalam metode konvensional, biaya overhead pabrik dihitung dengan jumlah unit produk yang dihasilkan, yang pada akhimya akan menghasilkan informasi biaya yang mengandung cost distortion. Karena pada dasanya biaya dialokasikan secara tidak langsung kepada produk dengan menggunakan suatu dasar/patokan yang belum tentu proporsional dengan konsumsi sumber daya yang diserap produk tersebut. Oleh karena itu penentuan harga pokok dengan metode konvensional tidak menggambarkan penentuan harga pokok produksi yang akurat atau riil yang berdampak pada penawaran harga jual yang tidak kompetitif. Penentuan harga pokok dengan metode activity-based costing (ABC) ditujukan untuk memberikan informasi harga pokok produksi yang akurat bagi kepentingan manajemen dengan mengukur secara cermat konsumsi semua sumber daya ekonomi dalam setiap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan setiap jenis produk. ABC memfokuskan pada semua fase desain dan pengembangan produk sampai dengan penyerahan produk pada konsumen. Jadi harga pokok produksi suatu produk terbentuk dari semua keglatan yang mengkonsumsi sumber daya produk yang pengalokasiannya ke dalam produk secara proporsional. PT Yummy Food Utama (YFU) adalah perusahaan pengolahan susu, khususnya kelas produk soft fresh cheese, yaitu keju, krim dan yoghurt. Sebagal produsen perintis di Indonesia, PT YFU bersaing dengan produsen-produsen lokal maupun dari luar negeri. Pertumbuhan Industri-industri dan perkembangan diversifikasi produk-produk susu menyebabkan persaingan semakin ketat. Tingginya tingkat persaingan ini, memaksa perusahaan untuk mengubah cara pengoperasian usahanya agar dapat terus bertahan. Perubahan-perubahan tersebut harus ditunjang dengan informasi biaya yang akurat termasuk juga dalam hal informasi mengenai proses produksi dan sumber daya yang dikonsumsi untuk menghasilkan produk. Sistem akuntansi konvensional yang selama ini diterapkan perusahaan dirasakan sudah tidak mampu lagi memberikan informasi yang akurat dan relevan untuk tujuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menentukan alokasi biaya overhead pabrik terhadap produk yang dihasilkan; (2) Menentukan Harga Pokok Produksi masing-masing produk dengan menggunakan metode activity-based costing: (3) Menentukan besarnya distorsi biaya produk didasarkan akuntansi perusahaan saat ini (metode konvensional) dibandingkankan dengan metode activity-based costing; (4) Mengukur kinerja dengan mengetahui aktivitas- aktivitas yang memberikan value added, dan non value added untuk upaya pencapaian efisiensi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripőf melalui studi kasus. Melalui metode ini akan diperoleh gambaran yang jelas mengenai kondisi perusahaan dan kebijakan-kebijakan manajemen yang berkaitan dengan perigelolaan perusahaan. Pembahasan yang dilakukan dengan menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif, baik berupa data primer maupun data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi langsung di lapangan, melalui wawancara dengan pihak yang dianggap mewakili dan kompoten terhadap jenis data untuk menganalisa harga pokok produksi berdasarkan aktifitas. Data sekunder diperoleh melalul laporan-laporan operasi pabrik, seperti data rencana dan realisasi produksi masing-masing produk, data rencana dan realisasi biaya serta data konsumsi pemacu biaya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan spreadsheet Microsoft Excel. Tahapan yang dilakukan dalam pengolahan data ini adalah (1) Identifikasi aktivitas; (2) Penguraian biaya overhead berdasarkan aktivitas; dan (3) Penentuan tarif aktivitas. Beberapa kesimpulan dari penelitian ini, adalah (1) PT. Yummy Food Utama memproduksi soft fresh cheese, yaitu keju, krim dan yoghurt dari bahan baku susu segar sapi dan kambing. Untuk produk berbahan baku aapi proses produksinya secara umum hampir sama, sama-sama melalui proses mixing dan proses pasteurisasi-homogonasi. Namun untuk produk berbahan baku susu kambing tidak melalui proses mixing dan proses pasteurisasi-homogenasi. Penyimpanan bahan bakupun berbeda, bahan baku susu kambing segar memerlukan tempat periyimpanan dengan suhu lebih rendah (-20°C), sehingga memerlukan freezer khusua; (2) Total HPP masing-masing produk bahan baku dan kemasan menempati porsi terbesar yaitu rata-rata 70%, biaya tenaga kerja langsung rata-rata 10%, dan biaya overhead rata-rata 20%. Kontribusi biaya overhead ini cukup besar, sehingga perhitungan biaya overhead yang lebih tepat dan tindakan perbaikan untuk menekan biaya overhead akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap harga pokok produksi; (3) Perhitungan dengan Metode ABC menunjukkan bahwa produk mascarpone dan yoghurt mengalami overvalue. Sedangkan produk lainnya; cream cheese, crème fraice, goat cheese, sour cream, ilcotta cheese feta cheese cow dan feta goat cheese, mengalami undervalue. Dengan demikian dalam perhitungan yang dipakai PT YFU selama ini, terjadi subsidi silang biaya overhead antar produk. Undervalue terutama terjadi pada produk berbahan baku susu kambing, goat cheese, dan feta goat cheese, dimana terjadinya penumpukan bahan baku yang disimpan pada alat pendingin freezer, dan set up mesin freezer yang tidak efisien. Pembebanan biaya overhed mesin feezer ini seharusnya dibebankan penuh kepada produk ini, tetapi oleh perusahaan dibebankan juga kepada produk lain; (4) Berdasarkan harga jual yang telah ditetapkan, harga HPP yang telah ditetapkan perusahaan dan HPP berdasarkan perhitungan ABC, fidak terdapat produk yang mengalami kerugian, namun memberikan kontribusi laba kotor yang beragam; (5) Terdapatnya produk yang overvalue dan undervalue memberikan perbedaan komposisi laba kotor yang berbeda antare metode yang digunakan perusahaan dengan metode ABC pada masing-masing produk. (6) Aktivitas penambah nilai pada PT YUF adalah pasokan bahan baku susu sapi dari potemakan sendiri yaitu Taurus Dairy Farm dan Instalesi air sendiri yang menghemat biaya air. Aktivitas bukan penambah nilai adalah mesin freezer penyimpan bahan baku susu kambing, pasokan susu kambing dari jenis sharen yang mempunyai kemampuan produksi keju bih rendah, mesin pengisian otomatis yang memakan waklu dan tenaga, mesin chiler untuk penyimpanan produk jadi yang berlebih dan pembagian tugas yang tidak spesifik terhadap suatu produk (7) Penerapan metode ABC akan memberikan kelebihan laba sebesar Rp 2,908,033,09 atau 0,15% dari perhitungan laba kotor dengan metode perusahaan. Beberapa hal yang disarankan dapat dilakukan oleh manajemen PT YFU adalah: (1) Sebaiknya dilakukan analisa investasi untuk menggant! mesin-mesin atau sarana produksi yang sudah tidak efektif, seperti mesin pengisi yang masih manual, menjadi mesin otomatis sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga serta kehilangan selama proses produksi; (2) Pasokan bahan baku susu sapi segar dari peternakan Taurus Dairy Farm perlu ditingkatkan untuk memperoleh bahan baku lebih murah dan keseragaman mutu terjamin. Tetapi untuk pasokan bahan baku susu kambing perlu dipertimbangkan untuk memasok dari luar dari jenis kambing etawah dengan kemampuan produksi keju lebih tinggi (3) Biaya listrik freezer yang cukup tinggi dapat dihemat dengan mengefisienkan penggunaan freezer dengan menggunakan hanya 1 unit freezer saja untuk penyimpanan bahan baku susu kambing. Disamping itu perlu dicari altematif bahan pengemas yang lebih ekonomis; (4) Perlu diberikan pembagian tugas (assignment) yang jelas kepada tenaga kerja langsung. Agar pengalokasian biaya tenaga kerja ini juga dapat dilakukan dengan metode ABC. Penugasan tenaga kerja langsung ini lebih dispesifikan untuk menangani atau bertanggung jawab terhadap produk tertentu. sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi langsung di lapangan, melalui wawancara dengan pihak yang dianggap mewakili dan kompoten terhadap jenis data untuk menganalisa harga pokok produksi berdasarkan aktifitas. Data sekunder diperoleh melalul laporan-laporan operasi pabrik, seperti data rencana dan realisasi produksi masing-masing produk, data rencana dan realisasi biaya serta data konsumsi pemacu biaya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan spreadsheet Microsoft Excel. Tahapan yang dilakukan dalam pengolahan data ini adalah (1) Identifikasi aktivitas; (2) Penguraian biaya overhead berdasarkan aktivitas; dan (3) Penentuan tarif aktivitas. Beberapa kesimpulan dari penelitian ini, adalah (1) PT. Yummy Food Utama memproduksi soft fresh cheese, yaitu keju, krim dan yoghurt dari bahan baku susu segar sapi dan kambing. Untuk produk berbahan baku aapi proses produksinya secara umum hampir sama, sama-sama melalui proses mixing dan proses pasteurisasi-homogonasi. Namun untuk produk berbahan baku susu kambing tidak melalui proses mixing dan proses pasteurisasi-homogenasi. Penyimpanan bahan bakupun berbeda, bahan baku susu kambing segar memerlukan tempat periyimpanan dengan suhu lebih rendah (-20°C), sehingga memerlukan freezer khusua; (2) Total HPP masing-masing produk bahan baku dan kemasan menempati porsi terbesar yaitu rata-rata 70%, biaya tenaga kerja langsung rata-rata 10%, dan biaya overhead rata-rata 20%. Kontribusi biaya overhead ini cukup besar, sehingga perhitungan biaya overhead yang lebih tepat dan tindakan perbaikan untuk menekan biaya overhead akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap harga pokok produksi; (3) Perhitungan dengan Metode ABC menunjukkan bahwa produk mascarpone dan yoghurt mengalami overvalue. Sedangkan produk lainnya; cream cheese, crème fraice, goat cheese, sour cream, ilcotta cheese feta cheese cow dan feta goat cheese, mengalami undervalue. Dengan demikian dalam perhitungan yang dipakai PT YFU selama ini, terjadi subsidi silang biaya overhead antar produk. Undervalue terutama terjadi pada produk berbahan baku susu kambing, goat cheese, dan feta goat cheese, dimana terjadinya penumpukan bahan baku yang disimpan pada alat pendingin freezer, dan set up mesin freezer yang tidak efisien. Pembebanan biaya overhed mesin feezer ini seharusnya dibebankan penuh kepada produk ini, tetapi oleh perusahaan dibebankan juga kepada produk lain; (4) Berdasarkan harga jual yang telah ditetapkan, harga HPP yang telah ditetapkan perusahaan dan HPP berdasarkan perhitungan ABC, fidak terdapat produk yang mengalami kerugian, namun memberikan kontribusi laba kotor yang beragam; (5) Terdapatnya produk yang overvalue dan undervalue memberikan perbedaan komposisi laba kotor yang berbeda antare metode yang digunakan perusahaan dengan metode ABC pada masing-masing produk. (6) Aktivitas penambah nilai pada PT YUF adalah pasokan bahan baku susu sapi dari potemakan sendiri yaitu Taurus Dairy Farm dan Instalesi air sendiri yang menghemat biaya air. Aktivitas bukan penambah nilai adalah mesin freezer penyimpan bahan baku susu kambing, pasokan susu kambing dari jenis sharen yang mempunyai kemampuan produksi keju bih rendah, mesin pengisian otomatis yang memakan waklu dan tenaga, mesin chiler untuk penyimpanan produk jadi yang berlebih dan pembagian tugas yang tidak spesifik terhadap suatu produk (7) Penerapan metode ABC akan memberikan kelebihan laba sebesar Rp 2,908,033,09 atau 0,15% dari perhitungan laba kotor dengan metode perusahaan. Beberapa hal yang disarankan dapat dilakukan oleh manajemen PT YFU adalah: (1) Sebaiknya dilakukan analisa investasi untuk menggant! mesin-mesin atau sarana produksi yang sudah tidak efektif, seperti mesin pengisi yang masih manual, menjadi mesin otomatis sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga serta kehilangan selama proses produksi; (2) Pasokan bahan baku susu sapi segar dari peternakan Taurus Dairy Farm perlu ditingkatkan untuk memperoleh bahan baku lebih murah dan keseragaman mutu terjamin. Tetapi untuk pasokan bahan baku susu kambing perlu dipertimbangkan untuk memasok dari luar dari jenis kambing etawah dengan kemampuan produksi keju lebih tinggi (3) Biaya listrik freezer yang cukup tinggi dapat dihemat dengan mengefisienkan penggunaan freezer dengan menggunakan hanya 1 unit freezer saja untuk penyimpanan bahan baku susu kambing. Disamping itu perlu dicari altematif bahan pengemas yang lebih ekonomis; (4) Perlu diberikan pembagian tugas (assignment) yang jelas kepada tenaga kerja langsung. Agar pengalokasian biaya tenaga kerja ini juga dapat dilakukan dengan metode ABC. Penugasan tenaga kerja langsung ini lebih dispesifikan untuk menangani atau bertanggung jawab terhadap produk tertentu. | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.subject.ddc | Manajemen Keuangan | id |
| dc.title | Analisis Aktivitas Dalam Penetapan Harga Pokok Produksi dan Pengukur Kinerja Pt. Yummy Food Utama | id |
| dc.subject.keyword | Susu Olahan | id |
| dc.subject.keyword | Pt. Yummy Food Utama | id |
| dc.subject.keyword | Mk | id |
| dc.subject.keyword | Biaya Overhead | id |
| dc.subject.keyword | Activity Based Costing Harga Pokok Produksi | id |
| dc.subject.keyword | Susu Olahan | id |
| dc.subject.keyword | PT Yummy Food utama | id |
| dc.subject.keyword | Manajemen Finansial | id |
| dc.subject.keyword | Biaya Overhead | id |
| dc.subject.keyword | Activity Based Costing | id |
| dc.subject.keyword | Harga Pokok Produksi | id |
| Appears in Collections: | MT - Business | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| E1604ATR.pdf Restricted Access | 3.87 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.