Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159709| Title: | Perkiraan Dampak Restrukturisasi Kredit Terhadap Kinerja Keuangan Pt. X |
| Authors: | Siregar, Hermanto Saptono, Imam Teguh Malik, Abdul |
| Issue Date: | 2004 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Kondisi krisis ekonomi yang melanda Indonesia membawa dampak pada kegiatan sektor Korporasi tidak fleksibel dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Volume penjualan rendah akibat produksi perusahaan yang masih jauh dibawah kapasitas produksi terpasang dan meningkatnya beban bunga sebagai akibat naiknya tingkat suku bunga pinjaman dan melemahnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing yang membawa dampak pinjaman valas bertambah besar. Fasilitas Kredit Investasi sindikasi sebesar Rp 526.275.000.000,- atau equivalen dengan USD 225.000.000,- (Kurs th1996 Rp 2.339,- / USD) untuk membiayai pembangunan pabrik semen dengan kapasitas 1.800.000 ton per tahun direalisir pada tahun 1996 sebagai alat pembayaran UPAS L/C a/n PT. "X" pada Bank di Singapore selama 5 tahun. Pada akhir tahun 2001 telah membawa dampak kesulitan terberat bagi PT."X" karena nilai hutang pinjaman berubah menjadi kurang lebih 5 kali nilai pinjaman semula. Debt over hang yang terjadi pada perusahaan, menyebabkan pihak bank sebagai kreditur tidak dapat berharap banyak kecuali harus melaksanakan restrukturisasi kredit sehingga diharapkan PT."X" dapat menjalankan usaha, berkembang serta dapat memenuhi kewajibannya dimasa yang akan datang. Penelitian ini dilakukan terhadap permasalahan atau kendala yang terjadi pada perusahaaan sehingga perlu adanya upaya pengamanan terhadap keputusan dari Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) No. 01/K.KKSK/08/2002 tanggal 22 Agustus 2002 melalui penentuan formulasi strategi guna meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sehingga pada saat jatuh tempo pinjaman, PT."X" dapat memenuhi kewajiban tepat waktu. Upaya peningkatan kinerja keuangan PT. "X", terdapat beberapa permasalahan yang dapat di identifikasi dalam upaya pengamanan restrukturisasi Kredit sebagai berikut: 1. Posisi Likuiditas Perusahaan PT. "X" sangat rendah yaitu ditunjukkan dengan CR pada laporan keuangan Tahun 2001 yaitu sebesar 0,10 2. Posisi levearge Perusahaan sangat rendah yang ditunjukkan dengan nilai DER (4,69) kali. 3. Posisi Profitabilitas Perusahaan adalah negatif dengan laba bersih tahun 2001 adalah (Rp 305.105.000.000,-) 4. Belum terdapatnya formulasi strategi perusahaan yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja keuangan. Setelah data-data cukup untuk dilakukan analisa, kinerja keuangan perusahaan diproyeksikan sesuai batas jangka waktu kredit meliputi: 1. Menganalisis kinerja keuangan setelah restrukturisasi dilaksanakan 2. Mencari alternatif skema pemenuhan kewajiban PT. X terhadap kreditur melalui restrukturisasi. 3. Mengidentifikasi kendala-kendala yang mungkin timbul atas skema restrukturisasi tersebut. 4. Menetapkan langkah-langkah antisipasi untuk mengatasi kendala yang akan timbul. Selanjutnya dilakukan analisis data guna menjawab permasalahan yang dihadapi, yaitu sebagai berikut: 1. Analisis Keuangan saat keputusan pelaksanaan restrukturisasi ditetapkan, yang meliputi: Analisis Rugi/Laba Analisis Neraca Analisis Rekonsiliasi Modal dan Harta Tetap Analisis Keuangan dan Pengadaan Kas 2. Melakukan analisis proyeksi Keuangan dengan menggunakan cash flow berdasarkan asumsi-asumsi yang sesuai dengan kondisi yang ada untuk memperoleh proyeksi kinerja keuangan yang terbagi dalam 3 tahap, yaitu: a. Kinerja keuangan pada tahap berakhirnya masa tenggang Tranche I atau poisisi akhir tahun 2009. b. Kinerja keuangan pada tahap berakhirnya masa tenggang Tranche II atau posisi akhir tahun 2011. c. Kinerja keuangan pada tahap berakhirnya jangka waktu kredit Tranche III atau posisi akhir tahun 2015. Dengan hasil proyeksi yang cukup reasonable serta dengan prinsip win-win solution maka langkah-langkah antisipasi yang perlu diambil terhadap pengamanan kebijakan restrukturisasi kredit sindikasi kepada PT."X" adalah: 1. Menjaga kondisi keuangan sesuai dengan apa yang telah direncanakan melalui penempatan financial controler yang mengawasi aktivitas keuangan perusahaan. 2. Membentuk cash management pada PT."X", hendaknya ditunjang dengan perangkat jaringan sistem informasi dan teknologi yang memadai sehingga fungsi kontrol dari kedua belah pihak berjalan optimal. 3. Mencari investor baru guna memperoleh sumber dana yang lebih murah dan lebih kompetitif sebagai penggantii dana/pinjaman bank dengan rekayasa financial. 4. Melakukan taksasi ulang terhadap seluruh aset perusahaan melalui perusahaan jasa appraisal independen dan melakukan pendekatan persuasif dalam upaya memperlancar langkah alternatif II, apabila alternatif I tidak dapat dijalankan. 5. Melakukan valuasi obligasi perusahaan melalui perusahaan jasa appraisal independen sebagai langkah guna memudahkan konversi hutang, apabila alternatif I dan alternatif II tidak dapat dilaksanakan. Diharapkan dari alternatif tersebut seluruh kewajiban maupun kepentingan masing-masing pihak debitur maupun kreditur dapat terpenuhi serta selesai dengan baik. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159709 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| E1304AMK.pdf Restricted Access | 3.58 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.