Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159700
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorTanjung, Hendri
dc.contributor.advisorHarianto
dc.contributor.authorHelmy P., T
dc.date.accessioned2024-12-05T06:24:29Z
dc.date.available2024-12-05T06:24:29Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159700
dc.description.abstractBesarnya perhatian dan keyakinan pemerintah Indonesia akan pentingnya sektor pertanian dapat dilihat dari kesungguhannya dalam membangun pertanian dengan menyediakan segala sarana dan prasarana seperti pembangunan irigasi, pasar dan bantuan alat-alat pertanian untuk proses produksi dan pengolahan hasil usahatani. Demikian pula segala kemudahan bagi petani dalam bentuk modal usaha termasuk berbagai bentuk subsidi. Keberhasilan pembangunan pertanian di Indonesia diawali oleh keberhasilan keterpaduan aktivitas penyuluhan pertanian. Kantor Informasi dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Bogor sebagai instansi penyelenggaraan penyuluhan pertanian, melalui instansi vertikalnya di tingkat kecamatan yaitu Balai Penyuluhan Pertanian, melakukan pembinaan terhadap kelompok tani. Mekanisme dan tatakerja penyelenggaraannya sering mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Konsekuensi perubahan sistem pembinaan memberi dampak yang tidak menguntungkan terhadap perkembangan kelompok tani. Aktivitas penyuluhan yang dilaksanakan para penyuluh masih terbatas pada upaya perubahan sistem pertanian yang mengarah pada usaha komersial. Kelompok tani binaan sejumlah 1.879 kelompok tersebar di tiga puluh wilayah BPP dengan kondisi alam yang menghendaki corak dan ragam usahatani yang berbeda-beda dalam satu wilayah kelompok tani. Tenaga penyuluh pertanian dalam wilayah binaan KIPP Kabupaten Bogor yang secara langsung melakukan pembinaan terhadap berbagai program pembangunan pertanian di tingkat kelompok tani berjumlah 113 orang. Jumlah penyuluh yang tidak sebanding dengan jumlah kelompok tani menjadi hambatan untuk dapat membina secara intensif. Mutu penyuluhan pertanian sangat ditentukan oleh kelembagaan penyuluhan pertanian yang meliputi aparat, mekanisme, tata kerjanya dan kemamputerimaan dari kelompok tani beserta anggotanya sebagai sasaran penyuluhan pertanian. Mekanisme dan tata kerja penyuluhan pertanian yang sering mengalami perubahan berdampak terhadap kinerja penyuluh pertanian dalam melakukan aktivitas pembinaan kelompok tani, sehingga mereka mampu berusaha tani yang lebih baik. Keberhasilan aktivitas penyuluhan pertanian dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya sistem dan metode serta tingkat pengetahuan sasaran penyuluhan pertanian. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana aktivitas penyuluh pertanian dalam melakukan kegiatan penyuluhan pertanian, (2) Sejauh mana kemampuan kelompok tani memacu kinerjanya untuk memajukan kelompoknya, (3) Bagaimana aktivitas penyuluh pertanian terhadap kinerja kelompok tani di Kabupaten Bogor..dst
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Sumber Daya Manusiaid
dc.titleAnalisis Aktivitas Penyuluhan Pertanian dan Hubungan Dengan Kinerja Kelompok Tani Di Kabupaten Bogorid
dc.subject.keywordPenyuluhan Pertanianid
dc.subject.keywordAktivitas Penyuluhan Pertanianid
dc.subject.keywordKinerja Kelompok Taniid
dc.subject.keywordDasktiptif Dan Survaiid
dc.subject.keywordData Primer Dan Sekunder Analisis Rentang Kriteriaid
dc.subject.keywordTes Chi-Squareid
dc.subject.keywordKabupaten Bogorid
dc.subject.keywordPenyuluhan Pertanianid
dc.subject.keywordAktivitas Penyuluh Pertanianid
dc.subject.keywordKinerja Kelompok Taniid
dc.subject.keywordDeskriptif dan Surveiid
dc.subject.keywordData Primer dan Sekunderid
dc.subject.keywordAnalisis Rentang Kriteriaid
dc.subject.keywordTes Chi-Squareid
dc.subject.keywordKabupaten Bogor.id
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
R2704THP.pdf
  Restricted Access
54.3 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.