Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159698
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorDaryanto, Arif
dc.contributor.advisorHarianto
dc.contributor.authorFery, Mardian Alfajar
dc.date.accessioned2024-12-05T06:24:01Z
dc.date.available2024-12-05T06:24:01Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159698
dc.description.abstractDunia perbankan Indonesia saat ini menunjukkan adanya pergeseran konsentrasi dari penggarapan sektor bisnis wholesale ke bisnis ritel. Bank-bank pemerintah maupun swasta menyadari bahwa nasabah ritel dan pengusaha kecil merupakan pangsa pasar berpotensi terutama di saat keterpurukan kondisi perekonomian nasional. Perubahan konsentrasi ke sektor ritel ini terjadi karena selama mengalami krisis ekonomi sektor ini relatif menunjukkan kemampuan bertahan yang lebih baik dibandingkan sektor wholesale, maka banyak bank-bank yang mulai mengincar usaha kecil menengah sebagai sektor pemberian kreditnya. Dalam sektor penghimpunan dana, ada kecenderungan perbankan di Indonesia juga mulai mengkonsentrasikan pada penghimpunan dana ritel. Pada saat krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia, banyak bank merubah kebijakannya dalam menjadikan interest eaming Income sebagai fokus utama pendapatannya. Kondisi tersebut mendorong bank untuk menggali potensi non-interest eaming income (fee based income) sebagai aspek yang memberikan kontribusi pendapatan alternatif Bank untuk menjalankan usahanya. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tok atau biasa dikenal masyarakat sebagai Bank BNI adalah sebagai salah satu bank pemerintah yang cukup besar dalam menjalankan usahanya harus melakukan beberapa kebijakan untuk merespon kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Bank BNI kini memberi porsi konsentrasi yang lebih pada bisnis ritel dibanding bisnis perbankan korporasi. Dalam bidang dana, Bank BNI lebih mengarahkan pada upaya memindahkan sumber dana berbiaya mahal menjadi sumber dana dengan biaya yang lebih rendah. Hal ini merupakan upaya untuk menekan biaya bunga dan mengingat masih terbatasnya laju pemberian kredit Bank BNI juga berusaha untuk mencari peluang pemasukan fee based income yang banyak diperoleh dari jasa perbankan melalul produk yang ditawarkan. Produk seperti tabungan dapat memberikan kontribusi fee based income (pendapatan non bunga) apabila dilakukan cross-selling dengan jasa-jasa perbankan lainnya..dst
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Pemasaranid
dc.titleStrategi Pemasaran Produk Taplus Pt. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pada Kantor Cabang Utama Tebetid
dc.subject.keywordBank Bniid
dc.subject.keywordBank Bni Kcu Tebetid
dc.subject.keywordAset Respondenid
dc.subject.keywordTaplusid
dc.subject.keywordMatriks Ifeid
dc.subject.keywordEfeid
dc.subject.keywordIeid
dc.subject.keywordQspmid
dc.subject.keywordBank BNIid
dc.subject.keywordBank BNI KCU Tebetid
dc.subject.keywordAsetid
dc.subject.keywordrespondenid
dc.subject.keywordTaplusid
dc.subject.keywordMatriks IFEid
dc.subject.keywordMatriks EFEid
dc.subject.keywordMatriks IEid
dc.subject.keywordMatriks QSPM.id
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
E1304MAF.pdf
  Restricted Access
3.78 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.