Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159671
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMaarif, M.Syamsul
dc.contributor.advisorTanjung, Hendri
dc.contributor.authorPuspita, Tiara
dc.date.accessioned2024-12-05T06:18:03Z
dc.date.available2024-12-05T06:18:03Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159671
dc.description.abstractSumberdaya manusia yang berkualitas sangat penting karena merupakan pendukung keberhasilan pengembangan bank syariah. Upaya untuk memperoleh SDM profesional adalah melalui pelatihan. Pelaksanaan pelatihan harus berdasarkan kebutuhan pegawai dan perusahaan, rencana jangka panjang perusahaan atau future opportunity perusahaan dimasa yang akan datang. Banyaknya pegawai Bank BNI DivisiSyariah (Bank BNI Syariah) yang direkrut dari Bank BNI konvensional membawa paradigma bank konvensional ke dalam bank syariah. Oleh karena itu diperlukan pelatihan-pelatihan yang mampu memberikan pemahaman mengenai perbankan syariah pada pegawai Bank BNI Syariah. Analisis kebutuhan pelatihan diperlukan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelatihan sehingga kebutuhan pegawai maupun tujuan perusahaan dapat tercapai. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan studi kasus pada Bank BNI Syariah khususnya pada kelompok perbankan syariah. Metode deskriptif dilakukan dengan cara observasi berupa wawancara dengan kuesioner untuk mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan pelatihan serta pengukuran kemampuan pribadi dan jabatan dari responden yaitu pegawai pada kelompok perbankan syariah. Analisis kebuthan pelatihan berbasis kompetensi dilakukan dengan menggunakan pendekatan diskrepansi atau metode TNA-T. Kompetensi perlu dilatih apabila selisih antara kemampuan kerja yang dibutuhkan dalam jabatan (KKJ) dengan kemampuan pribadi saat ini (KKP) lebih besar dari satu (KKJ-KKP > 1). Pegawai dituntut mampu membuat perencanaan-perencanaan dan kemampuan manajerial yang baik sehingga tujuan dapat tercapai. Selain itu pegawai harus menjaga kualitas imannya, meningkatkan keahliannya secara kontinyu (kompetensi self management dan kompetensi motivasi tinggi), bersikap terbuka atau dengan kata lain mau menerima pendapat dan saran dari orang lain dan mau memberikan pendapat untuk kemajuan perusahaan (kompetensi komunikasi dan hubungan interpersonal). Berdasarkan prinsip dasar tersebut, setiap pegawai akan senantiasa bekerja dengan cermat, menghargai waktu, berorientasi pada hasil serta mempunyai visi yang jelas, kompetensi orientasi terhadap konsumen dan kesiapan untuk melayani konsumen dengan baik. Kompetensi mengembangkan budaya perlu dimiliki oleh pegawai di bank syariah. Budaya perusahaan akan mempengaruhi produktivitas kerja pegawai. Dengan terciptanya suasana yang kondusif maka sikap profesional akan terwujud..dst
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Sumber Daya Manusiaid
dc.titleAnalisis Kebutuhan Pelatihan Berbasis Kompetisi Pada Bank Bni Divisi Syariahid
dc.subject.keywordPelatihanid
dc.subject.keywordSyariahid
dc.subject.keywordBank Bniid
dc.subject.keywordTna-Tid
dc.subject.keyword: Pelatihanid
dc.subject.keywordSyariahid
dc.subject.keywordBank BNIid
dc.subject.keywordTNA-Tid
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
R2804TPA.pdf
  Restricted Access
42.8 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.