Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159657
Title: Kajian Pemasaran Komoditi Jahe Di Kabupaten Aceh Besar Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Authors: Daryanto, Arief
Ratnawati, Anny
Irwan
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Peranan sektor pertanian dalam pembangunan nasional sangatlah penting. Hal ini disebabkan karena Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bergantung pada sektor ini. Peran tersebut sangat penting dalam peningkatan PDRB, penyediaan pangan, penyediaan bahan baku industri, peningkatan ekspor dan devisa negara, penyediaan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna pemberdayaan ekonomi rakyat antara lain adalah melalui pengembangan ekonomi pedesaan yang berbasis agribisnis yaitu pada sub sektor perkebunan. Dalam upaya meningkatkan peranan sub sektor perkebunan terhadap penyerapan tanaga kerja, kesempatan berusaha yang bermuara kepada kesejahteraan masyarakat khususnya terhadap petani. Salah satu komoditi yang memiliki prospek cukup baik adalah pengembangan tanaman rempah dan obat-obatan. Kendala yang paling besar dihadapi oleh petani adalah pemasaran. Pada umumnya Jahe yang dihasilkan oleh petani tidak langsung dipasarkan oleh petani kepada pedagang besar/eksportir, tetapi melalui pedagang pengumpul yang ada di pusat-pusat kecamatan. Rantai saluran pemasaran yang lebih panjang menyebabkan keuntungan yang diterima oleh petani menjadi lebih kecil. Tingkat harga jahe yang diterima petani sangatlah berkaitan erat dengan dengan aspek pemasaran, karena harga merupakan komponen pokok disamping mutu produk, promosi dan tempat dalam penentuan keberhasilan pemasaran. Efisiensi saluran pemasaran suatu produk akan memberikan kepuasan yang merata pada semua pelaku yang terlibat dalam pemasaran. Akan tetapi tataniaga produk pertanian Indonesia umumnya dapat dikatagorikan memiliki efisiensi yang relatif rendah, sehingga keuntungan atau kepuasan hanya dinikmati oleh pihak-pihak tertentu. Identifikasi masalah dari penelitian ini yaitu: (1) Berapa besarnya marjin yang diterima setiap pihak yang terlibat dalam pemasaran jahe di Provinsi Nanggro Aceh Darussalam ?, (2) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi harga di tingkat petani petani ?, dan (3) Berapa besar pengaruh harga di tingkat petani oleh harga di tingkat eksportir. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis besaran kontribusi marjin yang diterima setiap pihak yang terlibat dalam proses pemasaran Jahe di Provinsi Nanggro Aceh Darussalam, (2) menganalisis pengaruh faktor-faktor yang menentukan harga di tingkat petani, dan (3) menganalisis keterpaduan pasar antara harga di tingkat petani dan harga di tingkat eksportir. Sedangkan manfaat dari penelitian diharapkan untuk (1) dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi petani untuk mendapatkan pemecahan masalah dibidang pemasaran jahe dalam rangka meningkatkan pendapatannya dan (2) sebagai bahan masukan (sumbangan pemikiran) bagi pemerintah daerah khususnya Dinas Perkebunan atau pihak-pihak yang berkompeten dan berkepentingan dalam menentukan kebijakan untuk membantu petani khusus yang mengusahakan tanaman Jahe. Ruang lingkup penelitian ini di batasi di Kabupaten Aceh Besar. Faktor yang diteliti hanya dibatasi pada proses pemasaran Jahe dari tingkat petani sampai pedagang besar antar daerah dan eksportir, pembahasan pengaruh faktor lembaga perantara, volume penjualan, mutu produk dan tata cara pembayaran terhadap harga jual di tingkat petani. Penelitian ini menggunakan metode survey, pemilihan responden petani dengan cara multiple stage sample dan untuk pedagang dengan sensus. Analisa yang dilakukan yaitu analisa usaha tani, analisa marjin tataniaga, analisa regresi berganda dan analisis keterpaduan pasar. Saluran pemasaran yang ditempuh petani jahe di Kabupaten Aceh Besar melalui 3 (tiga) saluran pemasaran, yaitu: (1) Petani – KUD – Pedagang Besar, (2) Petani – Pedagang Desa – Pedagang Besar dan (3) Petani – Pedagang Besar. Dari ketiga saluran tersebut petani, yang sangat menguntungkan petani yaitu melalui saluran I. Faktor-faktor yang mempengruhi harga di tingkat petani secara nyata yaitu mutu dan volume penjualan sedang lembaga pemasaran dan cara pembayaran tidak berpengaruh secara nyata. Hasil analisa keterpaduan pasar menunjukkan bahwa harga di tingkat pedagang tidak ditransmisikan secara sempurna kepada harga di tingkat petani. Kebijakan yang harus ditempuh adalah dengan memberi dukungan yang memadai kepada KUD terutama bantuan modal yang memadai sehingga KUD dapat menampung seluruh hasil yang diproduksi oleh petani sehingga petani tidak menjual ke pihak yang lain. Pemerintah dalam hal ini terus memberikan dukungannya berupa bantuan sarana produksi yang disalurkan kepada petani melalui KUD yang ada. Informasi tentang perkembangan harga yang terjadi agar terus disampaikan kepada petani melalui media yang ada seperti billboard yang diletakkan di sentra-sentra produksi misalnya pasar desa dan lain-lain. KUD harus mencari alternatif lain agar tidak hanya menjual hasil yang dikumpulkan dari petani kepada pedagang besar.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159657
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
R242003IRN.pdf
  Restricted Access
36.16 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.