Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159653
Title: Analisis Persepsi Peneliti Terhadap Penilaian Kinerja dan Pemanfaatannya Pada Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor
Authors: Ma'Arif, Syamsul
Moelyadi
Syahril, Muhammad
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Peran dan fungsi penilaian kinerja dan pemanfaatannya di dalam suatu organisasi sangat penting, tidak saja bagi bawahan atau bagi pimpinan tetapi juga bagi organisasi itu sendiri. Melalui penilaian yang lebih adil dan obyektif diharapkan kinerja organisasi akan meningkat. Dengan meningkatnya kinerja organisasi, pada gilirannya pencapaian tujuan organisasipun akan tercapai pula. Penilaian kinerja yang ada di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Bogor saat ini dirasakan masih belum optimal. Hal ini dikarenakan obyektivitas dirasakan oleh peneliti belum jelas. Selain itu penilaian yang ada masih belum memotivasi peneliti, karena aspek yang dinilai masih belum sepenuhnya berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan oleh seorang peneliti. Hasil penilaian juga masih belum dimanfaatkan secara optimal untuk peluang menduduki jabatan yang lebih tinggi, umpan balik untuk peneliti, program penggajian, mengetahui kelebihan dan kekurangan peneliti, penentuan kebutuhan pendidikan dan latihan, pengembangan karir, promosi peneliti maupun mutasi yang lebih obyektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi peneliti terhadap penilaian kinerja dan pemanfaatannya, juga untuk memformulasikan suatu model penilaian kinerja dan pemanfaatannya secara lebih adil dan obyektif yang diinginkan peneliti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui penyebaran kuisioner dan wawancara, dengan 52 orang peneliti yang dijadikan sampel. Sampel diambil secara acak sederhana berstrata. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah dengan Analisis Rentang Kriteria dan uji statistik Chi-Kuadrat. Teknik analisis rentang kriteria digunakan untuk mengidentifikasikan persepsi reponden terhadap penilaian dan pemanfaatan hasil penilaian kinerja yang ada serta model penilaian dan pemanfaatan seperti apa yang dianggap lebih adil dan obyektif diinginkan peneliti. Sedangkan melalui uji statistik Chi-Kuadrat (tabulasi silang) akan dilihat respon/sikap per kelompok peneliti meliputi kelompok usia, masa kerja, pendidikan dan jenjang jabatan, apakah kelompok-kelompok ini mempunyai respon/sikap yang sama satu sama lain ataukah berbeda-beda. Dari hasil penelitian dengan teknik analisis rentang kriteria menunjukkan responden secara umum berada pada posisi netral kecuali pada aspek bahwa peneliti sudah mempunyai uraian tugas yang berada pada posisi positif. Kondisi ini mencerminkan bahwa peneliti berada pada posisi ragu-ragu terhadap keberadaan penilaian dan pemanfaatannya terhadap peningkatan karir dan produktivitas peneliti yang digunakan saat ini. Sedangkan terhadap penilaian yang diinginkan, sikap responden menunjukkan kondisi yang positif bahkan ada yang sangat positif terhadap aspek yang diinginkan untuk menilai hasil kerja peneliti dan pemanfaatan hasil penilaian. Dari hasil uji statistik dengan teknik Chi-kuadrat (crosstabs) menggunakan software SPSS versi 10.0 terhadap deskriptor (pertanyaan) yang diajukan diperoleh hasil sebagai berikut. Pendapat kelompok peneliti berdasarkan usia terhadap penilaian yang ada dan pemanfaatannya menunjukkan bahwa ada perbedaan sikap antara kelompok usia di bawah 40 tahun dengan kelompok usia di atas 40 tahun terhadap obyektivitas penilaian. Kelompok usia di bawah 40 tahun cenderung kurang setuju terhadap obyektivitas penilaian yang selama ini dilakukan. Sementara kelompok usia di atas 40 tahun cenderung pada posisi ragu-ragu terhadap obyektivitas penilaian yang telah dilakukan. Dari segi pemanfaatan penilaian kinerja yang ada, kedua kelompok ini juga mempunyai respon/sikap yang berbeda terhadap aspek mendapat masukan dari atasan. Responden dengan kelompok usia di bawah 40 tahun cenderung ragu-ragu terhadap pernyataan bahwa melalui penilaian kinerja mendapat masukan dari atasan. Sedangkan kelompok usia di atas 40 tahun cenderung lebih setuju bahwa melalui penilaian kinerja akan memperoleh masukan dari atasan. Berdasarkan kelompok masa kerja menunjukkan bahwa responden yang memiliki masa kerja di bawah 20 tahun juga tidak setuju terhadap obyektivitas penilaian yang selama ini dilakukan. Sedangkan responden dengan masa kerja di atas 20 tahun cenderung ragu-ragu terhadap obyektivitas penilaian yang telah ada. Terhadap pemanfaatan penilaian kinerja selama ini, pendapat kedua kelompok ini menunjukkan respon/sikap yang sama pada semua aspek yang dikaji. Sementara pada kelompok responden berdasarkan pendidikan yaitu S1, S2 dan S3 menunjukkan bahwa kelompok-kelompok ini mempunyai respon/sikap yang sama terhadap semua aspek penilaian dan pemanfaatannya yang selama ini dilakukan. Sedangkan kelompok peneliti berdasarkan jenjang jabatan menunjukkan respon/sikap yang sama terhadap keseluruhan aspek penilaian dan pemanfaatan yang ada selama ini. Selain itu dilakukan pula uji statistik pendapat peneliti terhadap prioritas-prioritas yang diperoleh mengenai penilaian dan pemanfaatan yang diinginkan. Prioritas-prioritas yang telah diperoleh ini akan dijadikan dasar formulasi untuk sebuah model penilaian dan pemanfaatannya. Prioritas-prioritas yang telah diperoleh tersebut adalah : (1) penilaian harus mempunyai standar yang jelas, (2) penentuan target dilakukan bersama oleh atasan peneliti dengan peneliti, (3) penilaian dilakukan oleh atasan peneliti dan (4) hasil penilaian dimanfaatkan untuk pengembangan karir peneliti. Pendapat masing-masing kelompok responden terhadap prioritas-prioritas yang telah diperoleh sebagai berikut di bawah ini. Ada perbedaan pandangan antara kelompok peneliti berusia di bawah 40 tahun dengan kelompok peneliti yang berusia di atas 40 tahun terhadap aspek bahwa penilaian harus mempunyai standar yang jelas. Kelompok usia di bawah 40 tahun cenderung ragu-ragu dan setuju terhadap pernyataan bahwa penilaian harus mempunyai standar yang jelas. Sementara kelompok usia di atas 40 tahun lebih setuju bahwa penilaian harus mempunyai standar yang jelas. Sementara pada kelompok masa kerja terlihat ada perbedaan pandangan antara kelompok masa kerja di bawah 20 tahun dengan kelompok masa kerja di atas 20 tahun terhadap aspek pemanfaatan untuk pengembangan karir peneliti. Kelompok peneliti yang memiliki masa kerja di bawah 20 tahun cenderung ragu-ragu terhadap pemanfaatan penilaian untuk pengembangan karir. Sebaliknya kelompok masa kerja di atas 20 tahun lebih setuju bahwa penilaian dimanfaatkan dalam rangka pengembangan peneliti. Sedangkan pada kelompok pendidikan dan jabatan tidak terdapat perbedaan pandangan terhadap seluruh prioritas-pioritas penilaian dan pemanfaatan yang diinginkan. Dari hasil uji statistik terhadap pioritas penilaian dan pemanfaatan yang diinginkan, terlihat bahwa walaupun ada perbedaan pada masing-masing kelompok secara statistik, tetapi secara kualitatif hakekatnya respon kelompok-kelompok ini sama. Perbedaan terjadi pada penyebaran distribusinya saja.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159653
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
R242003MSL.pdf
  Restricted Access
65.65 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.