Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159640| Title: | Analisis Kebutuhan Pelatihan Pt. Yupi Indo Jely Gum |
| Authors: | Tanjung, Hendri Sri Hartoyo Diyantari, Yessy |
| Issue Date: | 2003 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Untuk mendapatkan dan mempertahankan sumberdaya manusia yang potensial dan berkualitas diperlukan pendekatan yang terarah dan tidak terlepas dari lingkup Manajemen Sumberdaya Manusia. Salah satu aspek Manajemen Sumberdaya Manusia yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan perusahaan adalah aspek pengembangan sumberdaya manusia. Aspek pengembangan sumberdaya manusia ini penting bagi perusahaan dalam hal menghasilkan sumberdaya manusia yang tangguh dan handal yang mampu menopang kelangsungan hidup perusahaan serta membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Pengembangan sumberdaya manusia yang profesional salah satunya dapat dicapai dengan diadakannya pendidikan dan pelatihan bagi karyawan yang bersangkutan. Pelatihan dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan antara sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan dengan sumberdaya manusia yang diharapkan agar perusahaan dapat mencapai tujuannya. Secara umum, pelatihan (training) sumberdaya manusia dimaksudkan untuk menanggalkan segala persoalan kinerja yang mengalami defisiensi (performance deficiencies). Dalam konteks yang demikian itulah, pelatihan memiliki posisi strategis guna meningkatkan kinerja dan kapabilitas karyawan. Pelatihan merupakan sarana peningkatan skills, knowledge, dan ability. Untuk meningkatkan efektivitas pelatihan, salah satu tahap training need analysis (TNA) menjadi fundamen informasi bagi manajer dalam menetapkan program pelatihan dalam segala formatnya. Salah satu perusahaan makanan yang bergerak di bidang pengolahan permen gummy (gummy candies) yang menyadari pentingnya fungsi pengembangan sumberdaya manusia dalam perusahaan bagi peningkatan kualitas sumberdaya manusia adalah PT. Yupi Indo Jelly Gum. Perusahaan ini menyadari bahwa kelangsungan dan perkembangannya tidak terlepas dari peran sumberdaya manusia yang menjalankan perusahaan saat ini. Oleh karena itu perusahaan perlu untuk memperhatikan aspek Manajemen Sumberdaya Manusia terutama aspek pengembangan Sumberdaya Manusianya. Sebelum pelatihan dilaksanakan perusahaan harus mengetahui sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan terlebih dahulu, bidang apa yang perlu dilatih, dan siapa yang akan dilatih agar pelatihan yang dilaksanakan benar-benar pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan. Dalam merancang program pelatihan perusahaan hendaknya menyusun rancangan program yang benar-benar dibutuhkan oleh karyawan, karena pelatihan karyawan membutuhkan dana yang besar. Efeknya apabila pelatihan yang dilaksanakan tersebut tidak bermanfaat bagi karyawan atau tidak tepat sasaran, maka perusahaan melakukan pemborosan yang sebenarnya dapat dihindari. Berdasarkan hal tersebut maka permasalahan yang menjadi perhatian dalam penelitian ini yaitu : (1) Bagaimana kondisi sumberdaya manusia perusahaan tingkat penyelia di bagian produksi dan pengolahan dilihat dari Kemampuan Kerja Jabatan (KKJ) dan Kemampuan Kerja Pribadi (KKP) karyawan ? (2) Bagaimana kebutuhan pelatihan bagi karyawan tingkat penyelia di bagian produksi dan pengolahan di perusahaan? Berdasarkan permasalahan yang di atas maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : Mengidentifikasi kondisi sumberdaya manusia perusahaan tingkat penyelia di bagian produksi dan pengolahan dilihat dari Kemampuan Kerja Jabatan (KKJ) dan Kemampuan Kerja Pribadi (KKP) dan menganalisa tingkat kebutuhan pelatihan karyawan tingkat penyelia untuk diadakan dan jenis pelatihan yang perlu dilakukan berdasarkan analisis KKJ dan KKP serta memberikan rekomendasi pada bagian Personalia sebagai unit pengembangan sumberdaya manusia. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Yupi Indo Jelly Gum untuk mengkaji kebutuhan pelatihan pada tingkat penyelia. Penelitian dilakukan dalam bentuk studi kasus secara deskriptif dengan wawancara dalam bentuk tanya jawab kepada responden dan pertanyaan dalam bentuk kuisioner. Alat analisis yang digunakan adalah TNA-T (Training Needs Assesment Tool). Pada analisis kebutuhan pelatihan ini dilakukan pengukuran dengan menggunakan skala dan indikator KKP (Kemampuan Kerja Pribadi) dan Kemampuan Kerja Jabatan (KKJ). Hasil pengolahan nilai KKP dan KKJ serta plot diagram Analisis Kebutuhan Pelatihan untuk seluruh jenis kemampuan yang dianalisis menunjukkan bahwa untuk (1) pada karyawan tingkat penyelia divisi produksi bagian proses, jenis-jenis kemampuan berada pada daerah B dan daerah C. Untuk daerah B antara lain ; motivasi, kedisiplinan, analisa dan pemecahan masalah, keterampilan dan pengetahuan kerja serta kualitas kerja. Sedangkan daerah C antara lain ; kepemimpinan, team work, komunikasi dan koordinasi, perencanaan dan pengorganisasian pekerjaan serta pengambilan keputusan, (2) Pada karyawan tingkat penyelia divisi produksi bagian pengemasan, jenis-jenis kemampuan berada pada daerah B dan daerah C. Untuk daerah B antara lain ; motivasi, perencanaan dan pengorganisasian pekerjaan, analisa dan pemecahan masalah, serta keterampilan dan pengetahuan kerja. Sedangkan daerah C antara lain ; kedisiplinan, kepemimpinan, team work, komunikasi dan koordinasi, pengambilan keputusan serta kualitas kerja, (3) Pada karyawan tingkat penyelia divisi Quality Control, jenis-jenis kemampuan berada pada daerah B , daerah C dan daerah D. Untuk daerah B antara lain ; analisa dan pemecahan masalah, pengambilan keputusan, keterampilan dan pengetahuan kerja serta kualitas kerja. Daerah C antara lain ; kedisiplinan, serta perencanaan dan pengorganisasian pekerjaan. Sedangkan daerah D antara lain ; motivasi, kepemimpinan, team work, serta komunikasi dan koordinasi, serta (4) Pada karyawan tingkat penyelia divisi Quality Assurance, jenis-jenis kemampuan berada pada daerah B , daerah C dan daerah D. Untuk daerah B antara lain ; motivasi, analisa dan pemecahan masalah, serta keterampilan dan pengetahuan kerja. Daerah C antara lain ; kedisiplinan, komunikasi dan koordinasi, perencanaan dan pengorganisasian pekerjaan serta kualitas kerja. Sedangkan daerah D antara lain ; kepemimpinan, team work, serta pengambilan keputusan. Prioritas pelatihan untuk setiap divisi diurutkan sebagai berikut : (1) pada karyawan tingkat penyelia divisi produksi bagian proses yaitu pelatihan untuk meningkatkan : motivasi, kedisiplinan, analisa dan pemecahan masalah, keterampilan dan pengetahuan kerja serta kualitas kerja, (2) pada karyawan tingkat penyelia divisi pengemasan yaitu pelatihan : motivasi, perencanaan dan pengorganisasian pekerjaan, analisa dan pemecahan masalah, serta keterampilan dan pengetahuan kerja, (3) untuk karyawan tingkat penyelia divisi Quality Control yaitu pelatihan : analisa dan pemecahan masalah, pengambilan keputusan, keterampilan dan pengetahuan kerja serta kualitas kerja, dan (4) divisi Quality Assurance, pelatihan : motivasi, analisa dan pemecahan masalah, serta keterampilan dan pengetahuan kerja. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159640 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| R222003YDI.pdf Restricted Access | 31.47 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.