Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159634
Title: Analisis Perilaku Konsumen Pakan Unggas Di Prop. Lampung : Studi Kasus Kab. Lampung Timur dan Kab. Lampung Selatan
Authors: Kirbrandoko
Sri Hartoyo
Febriyanti
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Industri pakan ternak dalam negeri merupakan bisnis yang prospektif saat ini, karena persediaan bahan baku yang meningkat dengan meningkatnya program pengembangan tanaman pangan, seperti kedelai dan jagung serta semakin intensifnya sistem pemeliharaan ternak yang memacu konsumsi pakan ternak nasional. Pengembangan industri pakan sebagai subsistem hulu dari agribisnis peternakan sangat penting karena pakan merupakan salah satu input utama dalam kegiatan usaha peternakan dan menjadi komponen terbesar dalam struktur biaya produksi usahaternak yaitu mencapai 70% untuk ayam pedaging dan 90% untuk ayam petelur. Perusahaan pakan ternak yang beroperasi di Indonesia umumnya masih terpusat di beberapa propinsi saja, terutama di Pulau Jawa. Sebagai salah satu propinsi di luar Jawa yang memiliki kapasitas produksi pakan unggas terbesar, peranan industri pakan unggas Propinsi Lampung tidak dapat diabaikan. Pelaku industri pakan unggas di Propinsi Lampung belum mampu melakukan produksi secara optimal dan efisien karena beberapa perusahaan memiliki idle capacity (kapasitas sisa) yang cukup besar. Kondisi ini dimungkinkan terjadi akibat pengaruh simultan dari berbagai faktor di antaranya adalah pembelian dan permintaan. Pembelian terhadap pakan unggas yang dilakukan konsumen terkait erat dengan perilaku konsumen dalam membeli termasuk persepsi konsumen terhadap berbagai atribut yang melekat pada merek dagang yang sekaligus juga menunjukan performance perusahaan pakan tersebut di mata konsumen. Pembelian juga terkait dengan strategi bauran pemasaran perusahaan dan strategi segmentasi, targeting dan positioning perusahaan. Tingkat konsumsi pakan konsentrat ayam ras baik petelur maupun pedaging pada peternakan rakyat non kemitraan di Propinsi Lampung periode tahun 1996-2000 jauh lebih tinggi dibandingkan konsumsi peternakan ayam ras yang terkait kemitraan. Konsumen pakan unggas yang terlibat kemitraan dalam pengambilan keputusan penggunaan jenis pakan dan pembelian pakan akan sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh perusahaan mitra. Kebanyakan pihak plasma dalam hal ini adalah konsumen pakan unggas hanya menerima pakan dari pihak inti (perusahaan mitra) saja dan jarang mengambil keputusan langsung dalam pembelian, sehingga perilakunya dalam pembelian pakan sulit terukur. Sebaliknya pada konsumen pakan unggas non kemitraan, pengambilan keputusan dilakukan langsung oleh konsumen. Hal ini menjadi sangat mendorong penulis untuk menganalisis perilaku konsumen pakan unggas di Propinsi Lampung, khususnya perilaku konsumen pakan unggas rakyat mandiri (non kemitraan) yang melakukan pengambilan keputusan pembelian pakan langsung. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan tujuan; (1) Menganalisis atribut-atribut yang diinginkan konsumen terdapat dalam produk pakan unggas dan menganalisis penilaian konsumen terhadap merek pakan unggas yang dikeluarkan oleh para pelaku industri pakan unggas di Propinsi Lampung, (2) Menganalisis loyalitas konsumen terhadap merek pakan unggas yang digunakan dan besarnya pangsa pasar yang dikuasai oleh masing-masing pelaku industri pakan unggas di Propinsi Lampung, dan (3) Mengidentifikasi segmentasi konsumen dan menganalisis positioning produk yang dilakukan oleh masing-masing pelaku industri pakan unggas di Propinsi Lampung berdasarkan perilaku konsumen. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: (1) Pelaku industri pakan unggas di Propinsi Lampung, sebagai informasi, masukan dan acuan dalam penyusunan strategi pemasaran produk pakan ternak unggas perusahaan, (2) Pemerintah, sebagai informasi dan masukan dalam mengembangkan industri pakan unggas dan bisnis ikutannya di Propinsi Lampung, (3) Peneliti selanjutnya, sebagai informasi dan acuan untuk melakukan penelitian sejenis maupun pengembangan penelitian selanjutnya, dan (4)Penulis, sebagai bentuk implementasi dan wahana penerapan ilmu dan pengetahuan di bidang manajemen pemasaran ke dalam pengalaman praktis dunia bisnis. Penelitian dilaksanakan di Propinsi Lampung yaitu pada Kabupaten Lampung Selatan (Kecamatan Jati Agung), Kabupaten Lampung Timur (Kecamatan Probolinggo, Batang Hari, dan Pekalongan) pada bulan Mei—September 2003. Metode yang digunakan adalah survei dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan pengisian kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan pendekatan non probability sampling yaitu dengan metode accidental sampling. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 50 orang yang terdiri dari peternak ayam buras, ayam petelur, dan ayam pedaging mandiri yang tidak terlibat kemitraan dengan perusahaan pakan, poultry shop, dan atau dengan pihak swasta dalam usaha peternakan unggasnya. Responden merupakan pengambil keputusan dalam pembelian pakan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya; analisis frekuensi, tabulasi silang, analisis Multiatribut Fishbein untuk mengetahui sikap responden terhadap merek dan atribut-atribut yang menonjol pada merek tertentu, Analisis Markov Chain untuk memprediksi pangsa pasar dan perpindahan merek, Analisis Cluster untuk mengetahui segmentasi, serta Analisis Biplot untuk memetakan kedudukan relatif suatu merek pakan unggas dan atributnya terhadap merek pakan unggas lainnya berdasarkan persepsi konsumen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; Atribut yang dianggap paling penting oleh konsumen terdapat dalam produk pakan unggas adalah; kandungan nutrisi pakan (protein), kemudahan diperoleh sebagai harga, daya tahan pakan, dan technical services (TS). Konsumen mempercayai merek Comfeed dan Sierad relatif dekat dengan atribut kandungan nutrisi pakan dan kemudahan diperoleh. Merek Vista Grain dekat dengan atribut nutrisi, daya tahan pakan, dan skim kredit. Merek “lainnya” dipercaya konsumen sebagai produk yang memiliki nutrisi tinggi, daya tahan pakan kuat, dan skim kredit yang panjang. Perbandingan antara merek yang beredar diketahui bahwa Sierad yang dipercaya konsumen memiliki kandungan nutrisi pakan yang paling tinggi diantar merek lainnya setelah merek “lainnya”. Untuk atribut kemudahan diperoleh kepercayaaan tertinggi diberikan kepada Vista Grain, atribut harga dipercayakan kepada Comfeed dan Vista Grain. Analisis sikap menunjukan bahwa produk yang dianggap paling baik secara total berturut-turut dari rangking tertinggi sampai terendah adalah; Vista Grain, Comfeed, Sierad, Superfeed, dan merek “lainnya”. Sikap total konsumen yang negatif pada produk “lainnya” menunjukan bahwa produk ini dianggap kurang diinginkan oleh konsumen. Merek yang pertama kali diingat (Top of Mind) oleh konsumen pakan unggas berturut-turut adalah Comfeed (48%), Vista Grain (26%), Sierad (12%), Superfeed (8%), dan sisanya (6%) adalah “lainnya”. Produk yang paling sering digunakan konsumen adalah Sierad. Kemungkinan seorang konsumen yang menggunakan merek Comfeed dan tetap setia dengan merek tersebut sebesar 26%. Sedangkan kemungkinan besar konsumen Comfeed berpindah ke merek lain sebesar 84%. Kemungkinan seorang konsumen yang menggunakan merek Sierad dan tetap setia dengan merek tersebut sebesar 83% dan kemungkinan konsumen pengguna Vista Grain tetap setia dengan produknya sebesar 22%. Pasar akhir pakan unggas di Propinsi Lampung secara berturut-turut dikuasai oleh merek Superfeed (27%), Vista Grain (24%), Comfeed (23,89%), Sierad (16,33%), dan “lainnya” (12%). Cluster atau gerombol optimum yang diperoleh dalam penelitian ini adalah; Segmen integrated (30 responden) yang dicirikan dengan sikap konsumen yang dalam aktivitasnya menyukai hal-hal yang praktis. Dari segi interest segmen ini suka mencoba hal baru, merasa terpacu dengan adanya persaingan, suka terhadap sesuatu yang modern dan barang-barang mewah atau mahal, dan dalam membeli produk selalu mencari yang bermutu dan mahal harganya. Segmen Achievers (14 responden), dicirikan dengan pendapat responden bahwa produk yang mahal pasti memiliki kualitas yang tinggi. Segmen Survivor (6 responden), dicirikan dengan pendapat responden yang menganggap bahwa semua produk pakan unggas sama baiknya. Analisis Biplot menunjukan bahwa pemain dalam industri pakan unggas di Propinsi Lampung dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) kelompok berdasarkan kedekatan atribut yang melekat pada perusahaan tersebut. Kelompok pertama terdiri dari Vista Grain dan Comfeed, di cirikan dengan kedekatan produk pakan yang dihasilkannya dengan atribut harga dan kandungan nutrisi pakan. Vista Grain relatif lebih dekat dengan atribut harga dibandingkan Comfeed. Comfeed dan Vista Grain juga memiliki kedekatan pada atribut kandungan nutrisi pakan, namun Comfeed lebih dekat dengan atribut tersebut dibandingan Vista Grain. Kelompok kedua terdiri dari Sierad dan Superfeed, dicirikan dengan kedekatan pada atribut kekuatan kemasan, kandungan air, bonus, dan skim kredit. Posisi Sierad lebih dekat dengan keempat atribut tersebut dibandingan Superfeed. Kelompok ketiga adalah Perusahaan “lainnya”. relatif jauh dari semua atribut namun dilihat dari perbandingan kedekatan antar atribut dengan perusahaan, produk “lainnya” paling dekat posisinya dengan atribut daya tahan dibandingkan perusahaan lain. Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah; Sierad perlu terus mempertahankan loyalitas konsumennya yang diketahui sangat tinggi dan guna meningkatkan pangsa pasar totalnya perlu dilakukan kegiatan promosi yang lebih baik selain memperbaiki bauran pemasarannya. Karena walaupun Sierad unggul di bidang distribusi namun dari segi kualitas dan atribut lainnya masih berada di bawah pesaingnya. Comfeed dan merek Vista Grain perlu menerapkan kebijakan harga seperti diferensiasi harga, pemberian potongan harga (diskon), bonus langsung dan memberikan skim kredit yang panjang dalam sistem pembayaran serta melakukan riset pasar penyebab penurunan pangsa pasar dan diimbangi dengan kegiatan pemasaran dan strategi mengembalikan loyalitas konsumen. Superfeed sebagai Market Leader, harus mempertahankan pelanggan yang telah agar tetap loyal dengan berbagai program marketing relationship management dan tetap gencar melakukan ekspansi serta menerapkan strategi promosi yang baik untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar yang lebih luas lagi. Bagi penelitian selanjutnya, dalam melakukan penelitian sejenis diharapkan dapat mempertimbangan kelemahan-kelamahan yang terdapat dalam penelitian ini, diantaranya pada penggunaan Analisis Markov Chain. Pemerintah dan swasta diharapkan dapat berperan aktif dalam mendorong pengembangan agribisnis peternakan unggas melalui kebijakan yang mendukung berjalannya mekanisme pasar produk hasil unggas dan produk pakan unggas, pemberian kredit peningkatan skala usaha, pembinaan manajerial usaha, pengembangan sumber bahan baku pakan unggas lokal serta peningkatan infrastruktur.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159634
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
R252003FYI.pdf
  Restricted Access
44.38 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.