Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159373Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Arkeman, Yandra | |
| dc.contributor.advisor | Syarief, Rizal | |
| dc.contributor.advisor | Rahardjo, Teguh | |
| dc.contributor.author | Gunadi, Ahmad Dading | |
| dc.date.accessioned | 2024-11-07T06:23:43Z | |
| dc.date.available | 2024-11-07T06:23:43Z | |
| dc.date.issued | 2018 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159373 | |
| dc.description.abstract | Indonesia sangat perlu memiliki model peningkatan kapabilitas inovasi nasional Indonesia yang komprehensif untuk menjadi acuan dalam menentukan kebijakan untuk meningkatkan kemampuan inovasi nasional. Model Peningkatan Kapabilitas Inovasi Nasional akan menjadi kunci sukses bagi negara di masa depan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang model simulasi yang dapat mewakili perilaku pemangku kepentingan terkait dalam peningkatan kapabilitas inovasi nasional. Interaksi di antara para pemangku kepentingan dalam model kemampuan inovasi nasional Indonesia sangat dinamis dan kompleks. Dengan demikian, penggunaan metodologi sistem dinamik dalam penelitian ini sangat tepat. Sistem dinamik dapat menganalisis sistem secara dinamik dan berubah dari waktu ke waktu. Indikator output yang digunakan untuk mengukur peningkatan kapabilitas inovasi nasional adalah jumlah publikasi ilmiah, jumlah aplikasi paten, dan nilai ekspor produk teknologi tinggi. Data input digunakan sebagai data dasar adalah data pada tahun 2011. Data ini adalah sebagai berikut: Dana Penelitian dan Pengembangan Pemerintah IDR 3.104 miliar, jumlah publikasi ilmiah 1.281, jumlah aplikasi paten 533, dan ekspor teknologi tinggi USD 5.728 juta. Model tersebut dijalankan selama 20 kali. Pada titik akhir, jumlah publikasi ilmiah menjadi 245.131, jumlah aplikasi paten menjadi 82.429, dan ekspor produk teknologi tinggi USD 71.901 juta. Kemudian melakukan enam skenario pada model. Tambahan kenaikan pendanaan litbang Pemerintah sebesar 5% pada skenario pertama sangat berpengaruh terhadap peningkatan semua output inovasi, terutama ekspor produk teknologi tinggi yang meningkat sebesar 92%. Pada skenario kedua, kenaikan tingkat kolaborasi sebesar 30% menunjukkan peningkatan yang besar pada ekspor produk teknologi tinggi sebesar 32%. Kenaikan tingkat kompetensi peneliti sebesar 30% pada skenario ketiga menunjukkan peningkatan output inovasi, tetapi lebih kecil dibandingkan dengan perubahan pada kenaikan tingkat kolaborasi. Berbeda ketika kedua variabel input tersebut dinaikkan secara bersamaan pada skenario keempat, dimana semua output inovasi meningkat secara tajam, terutama pada ekspor produk teknologi tinggi. Sementara itu, tambahan kenaikan litbang industri sebesar 5% pada skenario kelima, menghasilkan peningkatan ekspor produk teknologi tinggi sebesar 32%. Peningkatan output inovasi lebih besar lagi pada skenario keenam yaitu, dengan melakukan perubahan pada semua variabel input yaitu pertambahan kenaikan dana litbang Pemerintah dan Industri masingmasing sebesar 5%, tingkat kolaborasi sebesar 30%, tingkat kompetensi peneliti sebesar 30%. Output inovasi yang dihasilkan adalah jumlah publikasi ilmiah meningkat 175%, aplikasi paten 182%, dan ekspor produk teknologi tinggi 246%. Penelitian ini dibatasi pada input yang meliputi dana penelitian dan pengembangan Pemerintah dan Industri, tingkat kolaborasi antar peneliti dan tingkat kompetensi peneliti. Implikasi kepada kebijakan adalah Pemerintah harus berkomitmen untuk terus meningkatkan pendanaan litbang kepada lembaga litbang, perguruan tinggi, juga kepada industri. Dengan ketersediaan anggaran dana litbang Pemerintah yang terbatas, Pemerintah dapat mengoptimalkan upaya untuk mendorong terus kolaborasi antar peneliti atau stakeholder. Interaksi antar stakeholder sangat besar pengaruhnya dalam mengakselerasi kapabilitas inovasi nasional. Selain itu, peningkatan kompetensi peneliti juga sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kemampuan para peneliti dalam melakukan penelitian dan pengembangan. Untuk mengembangkan model lebih lanjut, perlu dilakukan kajian lanjutan yaitu : (a) penambahan variabel input di samping tingkat kenaikan dana litbang, tingkat kolaborasi dan tingkat kompetensi peneliti; (b) besaran dampak output inovasi, misalnya kepada peningkatan jumlah produk inovasi dan perusahaan pemula berbasis teknologi; dan (c) skema pendanaan beresiko tinggi bagi start up berbasis teknologi. | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.subject.ddc | Manajemen Agribisnis | id |
| dc.title | Model Peningkatan Kapabilitas Inovasi Nasional | id |
| dc.subject.keyword | Manajemen Agribisnis | id |
| dc.subject.keyword | Kapabilitas Inovasi Nasional | id |
| dc.subject.keyword | Kolaborasi Sistem Dinamik | id |
| dc.subject.keyword | Stakeholder | id |
| dc.subject.keyword | Causal Loop | id |
| dc.subject.keyword | kapabilitas inovasi nasional | id |
| dc.subject.keyword | kolaborasi sistem dinamik | id |
| dc.subject.keyword | stakeholder | id |
| dc.subject.keyword | collaboration dynamic system | id |
| dc.subject.keyword | national innovation capability | id |
| dc.subject.keyword | stakeholder | id |
| Appears in Collections: | DT - Business | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| DMB818ADGI.pdf Restricted Access | 1.96 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.