Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159367
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSyarief, Rizal
dc.contributor.advisorRifin, Amzul
dc.contributor.advisorRochman, Nurul Taufiqu
dc.contributor.authorMaludin, Syafrizal
dc.date.accessioned2024-11-07T06:23:33Z
dc.date.available2024-11-07T06:23:33Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159367
dc.description.abstractPemanfaatan teknologi berperan penting dalam memperkuat daya saing nasional. Alur dasar alih teknologi terdiri dari penyedia teknologi, intermediasi pengembang produk sampai pada pengguna akhir. Keterkaitan yang seimbang antara pelaku dan pemangku kepentingan alih teknologi yang bersumber dari internal maupun eksternal pada proses alih teknologi merupakan dinamika dalam pencapaian keberhasilan alih teknologi yang berkesinambungan. Penelitian ini merupakan arsitektur strategi alih teknologi yang disusun berdasarkan keadaan saat ini melalui studi literatur dan survey yang diperkuat dengan disain arsitektur alih teknologi yang dianggap ideal yang bersumber dari kombinasi analisis deduktif dan induktif. Alih teknologi pada kajian ini dibatasi pada proses alih teknologi sektor publik. Pertimbangan pembentukan usaha baru berbasis inovasi teknologi ditarik dari titik pandang institusi litbang Pemerintah sebagai penyedia teknologi. Demikian pula dengan elemen internal dan eksternal yang melibatkan sektor swasta, kelompok komunitas dan individu yang tetap dilihat dari sisi pemerintah. Analytical Hierarchy Process (AHP), partial least square, Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dan Strategy Factor Analysis Summary (SFAS) merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Pendekatan AHP akan menjawab pilihan alternatif kunci dalam proses alih teknologi. Pendekatan ini bersifat searah dari pengambil kebijakan dan otoritas pengelolaan teknologi (top down). Analisis ini bersifat induktif yaitu berupa pandangan, sikap dan rekomendasi pakar terhadap proses alih teknologi yang dianggap ideal. Dari sisi lain, pendekatan SFAS dilakukan merupakan pendekatan yang bersifat deduktif merupakan analisis terhadap proses alih teknologi dalam pengembangan teknologi biorefineri. Variabel yang diukur pada pendekatan yang diurai melalui analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) dan dioperasionalisasikan menggunakan SFAS. Analisis kedua bersifat konfirmasi yang akan diperkuat dengan SEM yang mengurai kedua arah pendekatan sebelumnya. Variabel yang digunakan bersumber dari taksonomi alih teknologi dengan penyesuaian yang didasarkan dengan kajian literatur. Dalam pengukuran pilihan berdasar pada hirarki dengan struktur kriteria, aktor dan alternatif keputusan dengan menggunakan analytical hierarchy process, maka penguatan kapasitas alih teknologi disyaratkan dengan kriteria produktivitas paten yang tinggi (0.34898), penciptaan pasar (0.31237), penyerapan tenaga kerja (0319329), peningkatan produk ramah lingkungan (0.07371), pencapaian efisiensi proses produksi (0.07165). Pada struktur aktor yang berperan dalam penguatan kapasitas alih teknologi terdiri dari litbang teknis kementerian (0.24890), lembaga penelitian non-kementerian (0.21343), universitas (0.19519), lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam pemanfaatan teknologi (0.12290). litbang swasta (0.11801) dan bentuk aktor yang sama di luar negeri (0.10158). Alternatif kebijakan yang direkomendasikan adalah penguatan institusi intermediasi dan akselerator teknologi berupa inkubator teknologi dan kawasan sains dan teknologi ((0.50414), pendirian kantor representasi sains dan teknologi di luar negeri ((0.24344), penguatan kapasitas institusi riset (0.16648), dan peningkatan anggaran iptek (0.08594). Pada pendalaman dengan pengembangan pemanfaatan teknologi biorefineri melalui pengukuran faktor internal dan eksternal menggunakan pendekatan strategic factor analysis summary (SFAS) diperoleh hasil faktor internal pendukung yang utama adalah ketersediaan bahan baku (0.1325) dan potensi kapasitas permintaan yang meningkat (0.1025). Faktor internal yang perlu ditingkatkan adalah rendahnya koordinasi antar lembaga dan kementerian (0.11375) dan Keengganan industri dalam memanfaatkan hasil litbang dalam negeri (0.1000). Faktor eksternal yang merupakan peluang dalam pemanfaatan teknologi biorefineri adalah posisi geografis Indonesia yang strategis (0.1062) dan pergerakan permintaan di Asia yang semakin berpengaruh pada perekonomian global (0.0987). Faktor eksternal yang mengancam adalah ketidakstabilan ekonomi dan politik (0.1225) dan rendahnya otoritas sains dan teknologi (0.1300). Arah dan signifikansi hubungan antara variabel laten dan peubah diukur menggunakan partial least square-structural equation modeling (PLS-SEM) dengan hubungan antar Variabel Pemerintah berpengaruh positif dan signifikan dengan Variabel Daya Saing Alih Teknologi (3.679) yang diikuti oleh Variabel Pendukung Industri (2.244) dan Faktor Permintaan (2.108). Terdapat tiga variabel yang berpengaruh positif yaitu Faktor Kondisi (1.744) diikuti oleh Variabel Struktur Persaingan (0.318) dan Peluang Alih Teknologi (0.095). Hasil dari ketiga pendekatan membentuk bagian-bagian yang disusun menjadi rancang bangun alih teknologi. Bagian utama merupakan kurva-S sebagai dasar alur alih teknologi dengan modifikasi alur umpan balik sebagai jalur dua arah dalam alih teknologi. Kurva memotong horizon dengan bagian atas dan bawahnya merupakan internalisasi dan eksternalisasi dari proses alih teknologi. Terdapat tiga titik pertemuan kurva-S dengan garis waktu yaitu pengembangan gagasan, purwa rupa dan pengembangan produk komersialisasi. Ketiga perpotongan membagi kurva dalam empat tahap dalam proses alih teknologi yang terdiri dari perancangan gagasan, pengembangan teknologi, produk penelitian dan pengembangan dan produk komersial. Keempat tahapan dalam rancang bangun dilengkapi dengan aktor yang berperan, jenis aliran kas, sumber keuangan untuk kegiatan dan lingkungan yang berpengaruh.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Agribisnisid
dc.titleRancang Bangun Alih Teknologi Lembaga Penelitian Pemerintahid
dc.subject.keywordManajemen Agribisnisid
dc.subject.keywordAlih Teknologiid
dc.subject.keywordAnalytical Hierarchy Process (Ahp)id
dc.subject.keywordInovasi Teknologiid
dc.subject.keywordKurvasid
dc.subject.keywordRancang Bangunid
dc.subject.keywordPartial Least Squareid
dc.subject.keywordStructural Equation Modeling (Sem)id
dc.subject.keywordStrategic Factor Analysis Summaryid
dc.subject.keywordTaksonomi Alih Teknologiid
dc.subject.keywordalih teknologiid
dc.subject.keywordanalytical hierarchy processid
dc.subject.keywordinovasi teknologiid
dc.subject.keywordkurva Sid
dc.subject.keywordrancang bangunid
dc.subject.keywordpartial least square-structural equation modelingid
dc.subject.keywordstrategic factor analysis summaryid
dc.subject.keywordtaksonomi alih teknologiid
dc.subject.keywordanalytical hierarchy processid
dc.subject.keywordpartial least square-structural equation modelingid
dc.subject.keywordinnovation technologyid
dc.subject.keywordstrategic architectureid
dc.subject.keywordstrategic factor analysis summaryid
dc.subject.keywordtechnology transferid
dc.subject.keywordtechnology transfer taxonomyid
Appears in Collections:DT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
DMB1018SMN.pdf
  Restricted Access
2.97 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.