Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159352| Title: | Strategi Peningkatan Minat Petani Menggunakan Produk Dan Jasa Keuangan Formal Dalam Rangka Keuangan Inklusif |
| Authors: | Suharjo, Budi Sanim, Bunasor Nurmalina, Rita Yuwono, Minto |
| Issue Date: | 2017 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Rendahnya tingkat keuangan inklusif Indonesia dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN lainnya, salah satunya dikontribusi oleh ketiadaan kepemilikan tabungan kelompok masyarakat berpendapatan rendah (the bottom of pyramid), atau sebagai akibat rendahnya akses pada produk dan layanan lembaga keuangan formal seperti bank, asuransi, dana pensiun, pegadaian, serta pasar saham. Kelompok masyarakat ini jumlahnya berkisar 62 persen dari masyarakat Indonesia, diantaranya adalah petani dengan luasan lahan sempit. Upaya meningkatkan keuangan inklusif pada kelompok masyarakat ekonomi bawah termasuk didalamnya adalah kelompok petani dengan lahan sempit, akan sulit membuahkan hasil, jika hanya didorong dari sisi supply. Sementara dari sisi demand, yang meliputi perilaku dalam pengelolaan keuangan, persepsi dan preferensi terhadap produk dan layanan keuangan serta aspek psikografi yang terkait dengan motivasi dan minat terhadap keuangan formal belum mendapatkan perhatian yang memadai. Peningkatan keuangan inklusif masyarakat tidak cukup hanya didekati dari sisi supply melalui penyediaan dan kemudahan akses berbagai produk dan layanan lembaga keuangan sesuai kebutuhan masyarakat, namun hambatan-hambatan dari sisi demand pada kelompok masyarakat tertentu perlu dieksprolasi secara mendalam. Untuk merancang Strategi peningkatkan adopsi atau penerimaan kelompok masyarakat tersebut terhadap inovasi layanan keuangan yang ditawarkan, diperlukan informasi yang relevan dan sekaligus mendapatkan masukan guna memperbaiki kebijakan atau strategi yang diterapkan saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat inklusi keuangan serta untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan petani terkait keuangan inklusif yang meliputi akses, tingkat penggunaan dan serta kualitas penggunaannya.Mempelajari kebutuhan, permasalahan dan harapan serta serta faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani terhadap produk dan jasa keuangan khususnya layanan kuangan digital serta menguji pengaruh faktor yang berperan dalam peningkatan minat petani mengunakan produk atau layanan lembaga keuangan. Pengujian terhadap model penelitian dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Sementara untuk mendapatkan informasi lainnya dilakukan dengan analisa deskripstif. Lokasi penelitian meliputi beberapa sentra pertanian di pulau Jawa meliputi 3 Provinsi yakni meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hasil Struktral Model Peningkatan Minat Terhadap LKD-LAKU PANDAI menunjukkan LKD berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Access, LKD berpengaruh significant dan positif terhadap Interest, Comm berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Desire , Interest berpengaruh significant dan positif terhadap Desire dan Desire berpengaruh signifikan dan positif terhadap Access. Untuk model peningkatan keuangan inklusif menunjukkan, bahwa peubah laten access berpengaruh signifikan dan positif terhadap Usage dan Quality tidak berpengaruh signifikan terhadap Usage . Hipotesis pertama menguji pengaruh LKD terhadap Access dapat menjelaskan nilai koefisien pengaruh atau loading factor sebesar -0.37 dengan hitung -2.16. Nilai mutlak t hitung lebih besar dari t tabel dengan alpha 5% sebesar 1.96 artinya LKD berpengaruh signifikan dan negatif terhadap terhadap access. Hipotesis kedua menguji pengaruh LKD terhadap interest dapat menjelaskan nilai koefisien pengaruh atau loading factor sebesar 0.79 dengan t hitung 8.16. Nilai mutlak t hitung lebih besar dari t tabel dengan alpha 5% sebesar 1.96 artinya LKD berpengaruh signifikan dan positif terhadap terhadap interest. Hipotesis ketiga menguji pengaruh LKD terhadap desire dapat menjelaskan nilai koefisien pengaruh atau loading factor sebesar -0.18 dengan t hitung -1.19. Nilai mutlak t hitung lebih kecil dari t tabel dengan alpha 5% sebesar 1.96 artinya LKD tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap terhadap desire. Hipotesis keempat menguji pengaruh communication terhadap interest dapat menjelaskan nilai koefisien pengaruh atau loading factor sebesar 0.01dengan t hitung 0.42. Nilai mutlak t hitung lebih kecil dari t tabel dengan alpha 5% sebesar 1.96 artinya communicationtidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap terhadap interest. Hipotesis kelima menguji pengaruh communication terhadap desire dapat menjelaskan nilai koefisien pengaruh atau loading factor sebesar -0.06dengan t hitung -2.53. Nilai mutlak t hitung lebih besar dari t tabel dengan alpha 5% sebesar 1.96 artinya communicationberpengaruh signifikan dan negatif terhadap terhadap desire. Hipotesis kenam menguji pengaruh awareness terhadap interest dapat menjelaskan nilai koefisien pengaruh atau loading factor sebesar -0.10dengan t hitung -0.95. Nilai mutlak t hitung lebih kecil dari t tabel dengan alpha 5% sebesar 1.96 artinya awarenesstidak berpengaruh signifikan terhadap interest. Hipotesis ketujuh menguji pengaruh interest terhadap desire dapat menjelaskan nilai koefisien pengaruh atau loading factor sebesar 1.26dengan t hitung 7.12. Nilai mutlak t hitung lebih besar dari t tabel dengan alpha 5% sebesar 1.96 artinya interest berpengaruh signifikan dan positif terhadap terhadap desire. Hipotesis kedelapan menguji pengaruh desire terhadap access dapat menjelaskan nilai koefisien pengaruh atau loading factor sebesar 0.90 dengan t hitung 6.01. Nilai mutlak t hitung lebih besar dari t tabel dengan alpha 5% sebesar 1.96 artinya desire berpengaruh significant dan positif terhadap terhadap access. Hipotesis kesembilan dapat menunjukkan, bahwa peubah laten access berpengaruh signifikan dan positif terhadap Usage dengan nilai koefisien 0.61 dan t hitung 4.53 lebih besar dari t table (1.96). Hal ini mengindikasikan bahwa petani tidak terlalu mementingkan kualitas pelayanan LKD untuk dapat menggunakan produk-produk LKD, karena yang terpenting bagi para petani adalah kemampuan mereka dalam mengakses produk LKD. Petani menganggap bahwa pengenalan lembaga keuangan digital lebih utama dalam penyampaian informasi terhadap cara penggunaan produk LKD. Hasil Struktral Model Peningkatan Minat Terhadap LKD-LAKU PANDAI menunjukkan LKD berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Access, LKD berpengaruh signifikan dan positif terhadap Interest, Comm berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Desire , Interest berpengaruh signifikan dan positif terhadap Desire dan Desire berpengaruh signifikan dan positif terhadap Access. Untuk model peningkatan keuangan inklusif menunjukkan, bahwa peubah laten access berpengaruh signifikan dan positif terhadap Usage dan Quality tidak berpengaruh signifikan terhadap Usage. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159352 |
| Appears in Collections: | DT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| DMB717MYO.pdf Restricted Access | 9.91 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.