Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159345
Title: Mobile Broadband For The Farmers: A Case Study Of Cocoa Farmers In Southern East Java Indonesia
Authors: Daryanto, Arief
Machfud
Rifin, Amzul
Nabhani, Irfan
Issue Date: 2016
Publisher: IPB University
Abstract: Perkembangan teknologi digital yang terjadi di Indonesia telah mentransformasi budaya dan gaya hidup masyarakat dalam berinteraksi baik dalam kegiatan sosial maupun bisnis. Pengembangan ekosistem digital baik dari sisi cakupan maupun tingkat penetrasi smartphone mendukung pertumbuhan pengguna internet terutama mobile internet, jumlah pengguna media sosial, dan pertumbuhan penggunaan berbagai aplikasi baik yang bersifat umum maupun yang berbasis kebijakan lokal. Beberapa penelitian menyatakan bahwa pertumbuhan teknologi digital berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan akan mempengaruhi berbagai sektor seperti perbankan, perdagangan, pariwisata, transportasi termasuk pertanian. Kajian ini meneliti peran teknologi digital dan pertanian. Digitalisasi bukan satu-satunya solusi karena masih ada beberapa permasalahan inti yang harus diselesaikan secara analog. Penelitian ini secara komprehensif mengkaji suatu indstri serta potensi teknologi digital terhadap daya saing industri. Sektor kakao merupakan objek dari penelitian ini karena perannya sebagai komoditas unggulan di pasar internasional dengan dukungan 1,7 juta hektar lahan dan 1,7 juta petani. Menjadi bagian dari pasar internasional tidak serta merta meningkatkan kualitas hidup petani kakao mengingat banyaknya permasalahan yang mereka hadapi. Kajian ini akan melakukan analisis mengenai kondisi industri dan mencari pendekatan analog maupun digital yang tepat untuk meningkatkan daya saing dari kakao Indonesia termasuk mengkaji penerimaan teknologi oleh petani kakao dan dampaknya terhadap kinerja usaha. Bagian awal dari penelitian ini memberikan gambaran mengenai kondisi kakao di Indonesia yang dimulai dengan menyajikan analisis kuantitatif terhadap daya saing dari kakao Indonesia dari penguasaan pangsa pasar kakao global dan keunggulan komparatifnya (Revealed Comparative Advantage) serta analisis kesenjangan daya saing dari hasil wawancara dengan para pakar kakao dengan menggunakan kerangka kerja World Economic Forum (WEF) sebagai alat ukur. Bagian ini menyimpulkan adanya kecenderungan penurunan daya saing dari kakao Indonesia dan adanya kesenjangan daya saing pada pilar kecanggihan usaha, inovasi dan kondisi ekonomi makro. Hasil kajian awal ini menunjukkan bahwa kesenjangan tertinggi dari daya saing kakao Indonesia adalah pilar kecanggihan bisnis, inovasi, dan kondisi ekonomi makro. Selanjutnya, penelitian ini menyajikan analisis mengenai potensi manfaat keterlibatan petani dalam rantai nilai kakao global dengan memanfaatkan dinamika dari pengelolaan rantai nilai global. Berdasarkan kombinasi kajian literatur dan wancara dengan pakar kakao, teknologi internet dianggap mampu membantu meningkatkan kualitas hidup petani dengan cara peningkatan tingkat kompleksitas dari transaksi yang diiringi peningkatan kemampuan petani dalam mengkodifikasi transaksi yang pada akhirnya akan memberikan akses bagi petani untuk memasuki pasar yang lebih besar termasuk pasar virtual. Model yang digunakan untuk mengkaji penerimaan teknologi dalam penelitian ini adalah Technology Acceptance Model (TAM), model yang dikembangkan oleh Davis (1989) untuk menjelaskan perilaku seseorang dalam mengadopsi suatu technologi. Dua faktor utama dari model ini adalah persepsi kemudahan (PEoU) dan persepsi manfaat (PU) yang akan mempengaruhi niat penggunaan (IU) atas suatu teknologi, dimana kedua faktor utama tersebut dipengaruhi oleh beberapa variabel eksternal. Berdasarkan kajian literatur terhadap penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini mengkombinasikan faktor lingkungan usaha yang diwakili oleh sub faktor Five Forces Porter dengan faktor individu yang diwakili oleh sub variabel persepsi atas biaya, persepsi atas keamanan dan kenyamanan, dan pengaruh lingkungan sosial. Untuk mengukur dampak adopsi teknologi, pada kerangka konseptual ditambahkan dampak adopsi teknologi terhadap kinerja usaha melalui variabel perantara kreativitas dan keinovasian. Penelitian lapangan dilakukan di bagian selatan Jawa Timur dengan jumlah responden sebanyak 193 petani kakao dengan pertimbangan daerah tersebut merupakan salah satu sentra kakao dengan ekosistem pita lebar terbaik (kualitas jaringan pita lebar dan tingkat penetrasi smartphone). Hasil penelitian diolah menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) sebagai alat yang mampu menguji variabel-variabel laten dari faktor-faktor yang secara teoritis dianggap berpengaruh terhadap penerimaan teknologi dengan kesimpulan bahwa persepsi kemudahan (PEoU) secara signifikan dipengaruhi oleh persepsi pengguna atas biaya dan lingkungan sosial mereka. Sedangkan persepsi manfaat (PU) secara signifikan dipengaruhi oleh seluruh variabel kecuali variabel lingkungan sosial yaitu persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan variabel lingkungan usaha. Niat penggunaan (IU) atas teknologi dipengaruhi oleh persepsi manfaat (PU). Di sisi lain, pemanfaatan teknologi mobile broadband didominasi oleh aplikasi pencarian informasi mengenai teknologi budidaya dan pengolahan kakao serta untuk mengetahui harga pasar dunia. Pengguna teknologi merasakan manfaat secara tidak langsung melalui variabel perantara kreativitas dan keinovasian. Terdapat peluang bagi petani kakao Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dengan memanfaatkan mobil broadband. Secara teoritis, penelitian ini berkontribusi terhadap pemahaman baru mengenai model penerimaan teknologi dengan mengkombinasikan faktor individu dan lingkungan usaha serta dampaknya terhadap kinerja usaha. Implikasi manajerial dari kajian ini menyatakan bahwa kunci keberhasilan dari implementasi konsep ini harus melibatkan asosiasi usaha/petani untuk mendorong persepsi manfaat internet disamping pendekatan sosial untuk mempromosikan persepsi kemudahannya. Walaupun studi ini memberikan wawasan empiris yang sangat berguna, namun demikian penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Penelitian ini menggunakan sampel non-probalilitas sehingga dapat membatasi generalisasi dari temuan penelitian. Selain itu, pengukuran yang digunakan lebih banyak menggunakan skala persepsi sederhana mengingat responden dari penelitian ini adalah petani.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159345
Appears in Collections:DT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
DMB716INI.pdf
  Restricted Access
2.44 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.