Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159342
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMarimin
dc.contributor.advisorMachfud
dc.contributor.advisorRahardjo, Sri
dc.contributor.authorWitjaksono, Arief
dc.date.accessioned2024-11-07T06:22:43Z
dc.date.available2024-11-07T06:22:43Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159342
dc.description.abstractTerminal petikemas adalah suatu tempat yang strategis dan penting, mengingat hampir semua hasil industri dan bahan baku industri melalui tempat tersebut. Persoalan yang terjadi di dalam terminal petikemas tersebut akan sangat mempengaruhi sektor perekonomian, industri dan perdagangan. Akhir-akhir ini isu waktu endap barang di terminal atau disebut dwell time (DT) menjadi isu nasional dengan alasan yang telah disebutkan dan DT ini sebagai salah satu penyebab tingginya tingkat pemakaian lapangan penumpukan atau disebut juga yard occupancy ratio (YOR). Tingginya YOR akan menimbulkan beberapa kerugian antara lain : terjadi kongesti sehingga performansi terminal menurun, biaya operasional meningkat, pengiriman barang terlambat dan kerugian lainya. Disamping itu banyaknya lembaga yang terlibat dalam proses pelayanan pengiriman dan penerimaan barang, menyebabkan birokrasi dan persoalan antar lembaga untuk bekerja secara bersama - sama. Pada saat YOR tinggi maka para pihak cenderung untuk membela kepentinganya, hal ini bisa dipahami karena sampai sekarang belum ada perangkat untuk memprediksi YOR kedepan. Sementara peningkatan YOR terjadi dengan cepat dan untuk menurunkanya juga membutuhkan waktu yang lama, oleh sebab itu diperlukan penelitian untuk merancang bangun model sistem peringatan dini. Apabila YOR sudah diketahui sebelumnya maka pengelolaan lapangan menjadi lebih mudah dan dapat menghindarkan kerugian-kerugian yang akan terjadi. Terminal petikemas adalah bagian dari infrastruktur dan sistem logistik nasional yang mempunyai peranan penting yaitu : sebagai sarana bongkar dan muat barang untuk diteruskan kepada moda transport lainnya. Perbaikan di sektor terminal petikemas ini diharapkan dapat ikut memperbaiki sistem logistik nasional. Tujuan daripada penelitian ini yang dilakukan di terminal petikemas adalah : (1) Mengetahui hubungan antara variabel DT dan YOR. (2) Merancang model sistem peringatan dini untuk menangani masalah YOR petikemas Import di PT. JICT. (3) Menentukan alternatif solusi yang diperlukan untuk menurunkan DT dan mitigasi YOR di atas normal yang dilakukan. (4) Menentukan alternatif strategi yang diperlukan, untuk menurunkan DT dan (5) Merancang model kelembagaan sinergitas untuk menjalankan sistem peringatan dini. Data yang digunakan adalah data sekunder operasional harian PT. JICT dan data terkait lainnya, serta data primer atas masukan dari para pakar dengan kuesioner, wawancara dan focus group discussion (FGD). Analisis data yang digunakan adalah forecasting dengan bantuan perangkat lunak untuk pengolahan data statistika dengan metode Winter’s, Analytical Hierarchy Process (AHP), Interpretative Structural Modelling (ISM) dan Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS). Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa strategi yang menjadi prioritas utama dalam mengatasi DT adalah perancangan model sistem peringatan dini, lingkup antar lembaga untuk mengaplikasikan model sistem peringatan dini. Dengan waktu sebagai faktor utama yang mempengaruhinya dan pemilik barang sebagai pelaku utama dalam strategi tersebut. Dari rancang bangun model peringatan dini dapat diperoleh : (1) simulasi, atau model telah dapat mewakili keadaan sebenarnya dan mengikuti pola data yang ada. (2) prediksi atau prakiraan arus petikemas impor (Throughput), DT, faktor konstanta k dan YOR beberapa bulan ke depan. (3) Faktor konstanta k, yang terkandung dalam YOR dan terdeteksi dari data YOR dan kondisi dan situasi lapangan yang berpengaruh pada YOR. Misalnya kondisi seperti force majeure atau keadaan yang tidak bisa dikendalikan seperti cuaca buruk, banjir, listrik padam, macet. dan gangguan-gamgguan lainya yang tidak tercatat dengan baik tapi berkonstribusi terhadap YOR. Simulasi tersebut diatas dapat dilakukan dengan memasukan data-data yang diperoleh dari lapangan, yaitu informasi seperti throughput import , DT dan perkiraan faktor k. Throughput hanya dapat diprediksi seminggu kedepan melalui agen – agen atau perwakilan pelayaran. Hal ini dapat dijelaskan bahwa informasi muatan untuk saat ini secara pasti masih sulit diketahui, karena semua tergantung dari kondisi pasar. Model yang dihasilkan juga dapat dipergunakan untuk memprediksi variabel-variabel yang telah disebut diatas, hal ini dimungkinkan karena ANFIS dapat melakukan pembelajaran. Variabel-variabel tersebut diproses untuk dapat dilakukan prediksi masing-masing, kemudian hasil prediksi ini dipakai untuk menentukan prediksi YOR. Model kelembagaan sinergitas untuk menjalankan sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) antar lembaga terkait, diperoleh dari hasil analisis ISM. Dari kedelapan elemen tersebut, ada dua elemen yang relevan, terutama terkait dengan impelementasi model system EWS yang akan diterapkan, yaitu : (1) kendala utama dalam implementasi EWS, faktor kuncinya adalah Lambannya koordinasi antar bagian dan (2) sektor pemangku kepentingan yang terpengaruh Program EWS, faktor kuncinya adalah PT. JICT dan Bea Cukai.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Agribisnisid
dc.titleRancangan Bangun Model Sistem Peringatan Dini Pengelolaan Lapangan Penumpukan Petikemas Di Pt. Jakarta International Container Terminal Idonesiaid
dc.subject.keywordManajemen Agribisnisid
dc.subject.keywordAdaptive Neuro-Fuzzy Inference Systemid
dc.subject.keywordAnalytical Hierarchy Process (Ahp)id
dc.subject.keywordDwell Timeid
dc.subject.keywordInterpretative Structural Modellingid
dc.subject.keywordSistem Peringatan Diniid
dc.subject.keywordYard Occupancy Rationid
dc.subject.keywordAhpid
dc.subject.keywordAnfisid
dc.subject.keywordIsmid
dc.subject.keywordSistem Loop Tertutupid
dc.subject.keywordAdaptive Neuro-Fuzzy Inference Systemid
dc.subject.keywordAnalytical Hierarchy Processid
dc.subject.keyworddwell timeid
dc.subject.keywordInterpretative Structural Modellingid
dc.subject.keywordsistem peringatan diniid
dc.subject.keywordyard occupancy ratioid
dc.subject.keywordAdaptive Neuro-Fuzzy Inference Systemid
dc.subject.keywordAnalytical Hierarchy Processid
dc.subject.keyworddwell timeid
dc.subject.keywordEarly Warning Systemid
dc.subject.keywordInterpretative Structural Modelingid
dc.subject.keywordyard occupancy ratioid
Appears in Collections:DT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
DMB716AWO.pdf
  Restricted Access
5.72 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.