Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159272
Title: Pemodelan Preferensi Konsumen Terhadap Makanan Ringan Tradisional Indonesia
Authors: Sumarwan, Ujang
Saefuddin, Asep
Yusuf, Eva Zhoriva
Purnomohadi, Eri
Issue Date: 2013
Publisher: IPB University
Abstract: Derasnya arus globalisasi dan konsep modernisasi turut memberikan pengaruh terhadap perkembangan dan penerimaan makanan tradisional di masyarakat Indonesia. Ada potensi makanan ringan tradisional semakin tidak dikenal dan ditinggalkan oleh masyarakat. Makanan ringan tradisional merupakan salah satu aset budaya yang perlu dilestarikan karena mampu memberikan identitas dan karakter pada budaya bangsa. Menurut Khan (1981) preferensi konsumen di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor pribadi, pendidikan, biologi dan psikologi, budaya, religi dan regional, ekstrinsik dan instrinsik. Sementara faktor pribadi dan pendidikan saling dipengaruhi oleh faktor sosial-ekonomi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis tingkat kesadaran, preferensi berbagai jenis dan merek makanan ringan tradisional, serta membangun model faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap makanan ringan tradisional. Responden diminta untuk mengisi kuesioner tentang preferensi, faktor pribadi, sosial ekonomi, pendidikan, biologi, ekstrinsik dan instrinsik yang berkaitan dengan makanan ringan/snack basah tersebut. Lokasi penelitian ditetapkan peneliti di wilayah Jabodetabek, dilakukan pada bulan Juni sampai bulan Juli 2011. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan melakukan survey melalui penyebaran kuesioner kepada masyarakat (responden) yang berusia 1660 tahun. Sampel penelitian sebanyak 503 sampel dengan kriteria status sosial ekonomi A, B,C,D, dan E. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu preferensi konsumen sebagai variabel terikat. Sementara variabel bebas yang diduga mempengaruhi preferensi konsumen yaitu faktor pesonal, sosial ekonomi, pendidikan, biologi dan psikologi, budaya-religi dan regional, ekstrinsik dan intrinsik. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah multistage random sampling atau penarikan contoh bertahap. Untuk melakukan analisis terhadap model teori dalam diagram kerangka pemikiran dilakukan dengan pendekatan analisis SEM (Structural Equation Modeling/Persamaan Model Struktural). Hasil penelitian menunjukan bahwa 53% responden membeli makanan ringan dipasar tradisional, pedagang makanan pinggir jalan (38%), dan di kota asalnya (37%). Akses makanan tradisional di tempat umum seperti supermarket dan stasiun hanya mencapai masing-masing 13%. Kemudian sebanyak 51% responden membeli makanan tradisional saat berkunjung ke tempat asalnya, saat seseorang membawa makanan tersebut (43%), dan saat ada acara pertemuan (42%). Hal ini juga menunjukkan bahwa makanan tradisional belum dijadikan sebagai makanan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor intrinsik, faktor pendidikan dan faktor pribadi signifikan, mempengaruhi preferensi konsumen dalam memilih makanan ringan tradisional. Faktor pribadi (meliputi indikator selera, harapan, emosi atau suasana hati, tingkat keakraban, dan kepribadian) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap preferensi konsumen dalam memilih dan mengonsumsi makanan ringan tradisional Jawa. Konsumen cenderung memilih jenis makanan ringan tradisional yang dapat memenuhi selera dan sesuai dengan tingkat harapan konsumen. Konsumen juga akan mengkonsumsi makanan ringan tradisional menurut suasana hati dan suasana keakraban pada saat konsumen berkumpul dengan keluarga atau kerabatnya. Faktor Pendidikan (meliputi status pendidikan individu dan pendidikan nutrisi) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap preferensi konsumen dalam memilih dan mengonsumsi makanan ringan tradisional Jawa. Konsumen yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebih selektif dalam memilih jenis makanan ringan tradisional yang sesuai dengan pengetahuan yang di dapatnya berkenaan dengan kesehatan, baik dari segi pengolahannya maupun kandungan bahannya serta melihat nutrisi yang di kandungan dalam makanan ringan tradisioanal yang disukainya apakah cocok untuk mereka. Faktor intrinsik (meliputi rasa, bau, suhu, tekstur, aroma, penampilan, dan kualitas makanan, serta metode penyusunan dan penyajian makanan) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap preferensi konsumen dalam memilih dan mengonsumsi makanan ringan tradisional Jawa. Terdapat hubungan korelasi positif yang signifikan antara faktor pribadi dengan faktor pendidikan. Konsumen dengan selera dan tingkat harapan yang tinggi, akan selektif dalam memilih dan mengkonsumsi makanan ringan tradisional. Berdasarkan paparan hasil penelitian terdapat beberapa kebijakan manajerial yang dapat dilakukan guna menindak lanjuti temuan yang ada. Kebijakan- kebijakan tersebut diantaranya, dengan meningkatkan kualitas unsur-unsur yang membentuk faktor intrinsik (pengembangan produk seperti penampilan produk, aroma, rasa, tekstur, bahan yang sehat, tanpa pengawet, harga yang terjangkau, kemasan yang menarik, informasi tanggal kadaluarsa, dan kehalalan produk. Dengan meningkatnya unsur-unsur yang membentuk faktor intrinsik dengan cara senantiasa melakukan pengembangan produk serta penyesuaian permintaan pasar dan modernisasi kemasan diharapkan dapat meningkatkan preferensi dan kepercayaan masyarakat terhadap konsumsi pangan tradisional. Di samping itu, faktor kehalalan makanan juga menjadi perhatian khusus bagi produsen mengingat masyarakat Indonesia yang mayoritas merupakan kaum Muslim merupakan potensi pasar terbesar dalam negeri.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159272
Appears in Collections:DT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
DMB413EPI.pdf
  Restricted Access
5.69 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.