Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159131
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorEkayanti, Ikeu-
dc.contributor.advisorTanziha, Ikeu-
dc.contributor.advisorHak, Muhammad Syafrudin-
dc.contributor.authorRosa, Sonya-
dc.date.accessioned2024-10-24T03:22:05Z-
dc.date.available2024-10-24T03:22:05Z-
dc.date.issued2024-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159131-
dc.description.abstractOrofacial cleft (OFC) adalah suatu kelainan bawaan berupa adanya celah pada bagian langit-langit mulut saja (cleft palate), bagian bibir saja (cleft lip), atau bisa pada kedua bagian tersebut (cleft lip and palate). OFC non-sindromik adalah kelainan kongenital wajah berupa celah bibir, celah langit-langit mulut, atau keduanya tanpa disertai dengan kelainan pembentukan organ lain (Tobing 2017). Penyebab terjadinya OFC bersifat multifaktoral, kombinasi dari faktor endogen dan faktor eksogen yang dipengaruhi oleh lingkungan (Tobing 2017). Prevalensi OFC secara global sebesar 0,0992% kelahiran hidup. Berdasarkan Ono et al. (2015) menyebutkan insidensi kejadian OFC di Asia serta penduduk asli Amerika berkisar 1 dari 500 kelahiran. Berdasarkan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2019) kejadian OFC menyumbang 0,2% kecacatan pada anak usia 24-59 bulan di Indonesia. Kelainan OFC di Indonesia terus mengalami pertambahan rata-rata 7500 orang per tahun dan terus mengalami peningkatan (Purwitasari et al.2020). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dari ibu yang memiliki anak orofacial cleft non-sindromik, menganalisis hubungan antara faktor endogen (riwayat OFC pada keluarga, usia ibu saat hamil, dan status gizi ibu) terhadap kejadian orofacial cleft non-sindromik, menganalisis hubungan antara faktor eksogen (asupan gizi, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan penyakit tidak menular yang dialami ibu) terhadap kejadian orofacial cleft nonsindromik, dan menganalisis faktor dominan yang menyebabkan kejadian orofacial cleft non-sindromik. Penelitian ini menggunakan desain case control. Data diperoleh dengan melakukan wawancara terhadap ibu yang memiliki bayi dengan OFC dan ibu yang memiliki bayi sehat di RSAB Harapan Kita, Jakarta. Protokol penelitian ini dilakukan mulai dari Desember 2023 – Maret 2024. Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Etik Institut Pertanian Bogor dengan nomor 1148/IT3.KEPMSM-IPB/SK/2024 dan Komisi Etik rumah sakit anak bunda Harapan Kita Jakarta dengan nomor IRB/15/02/ETIK/2024. Sampel penelitian adalah ibu yang memiliki anak OFC non-sindromik dengan jenis cleft lip (CL), cleft palate (CP), dan cleft lip and palate (CLP) untuk kelompok kasus dan ibu yang memiliki anak yang tidak mengalami kelainan bawaan untuk kelompok kontrol. Jumlah sampel diperoleh berdasarkan rumus perhitungan jumlah sampel untuk case control dengan penambahan 10% diperoleh 35 sampel kasus dan 35 sampel kontrol. Proses pemilihan subjek dilakukan secara convenience sampling dengan mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian ini diperoleh melalui pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer adalah suatu data yang diperoleh secara langsung dengan melakukan wawancara kepada responden yang meliputi karakteristik ibu (nama, usia, pekerjaan, pendidikan), status gizi ibu, usia ibu saat hamil, asupan gizi, kebiasaan merokok, riwayat penyakit tidak menular ibu dan konsumsi alkohol. Data sekunder meliputi LILA ibu, penambahan berat badan selama kehamilan yang diperoleh melalui buku KIA. Data hasil penelitian diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 365 kemudian dianalisis secara statistik dengan SPSS 25.0 for windows. Analisis univariat menggambarkan frekuensi dan persentase dari data yang diolah. Analisis bivariat yang digunakan yaitu uji regresi logistik biner. Hasil uji statistik bermakna apabila nilai p < 0,05 dan tidak bermakna apabila nilai p > 0,05. Analisis multivariat dilakukan pada hasil dari uji bivariat yang mempunyai nilai p < 0,25. Analisis multivariat yang digunakan adalah regresi logistik. Sebagian besar ibu pada kelompok kasus maupun kontrol berada pada usia saat hamil yang tidak berisiko, pendidikan ibu yang tinggi, pekerjaan ibu sebelum dan saat hamil yang tidak berpotensi menyebabkan OFC. Berdasarkan uji bivariat variabel independen yang berhubungan dengan OFC adalah pendidikan ibu, penambahan berat badan selama kehamilan, ibu perokok pasif, asupan asam folat, dan asupan zinc (p-value < 0,05). Faktor risiko dominan yang memengaruhi kejadian OFC adalah ibu perokok pasif. Ibu perokok pasif berisiko meningkatkan kejadian OFC non-sindromik sebesar 8,17 kali dibandingkan dengan ibu yang tidak terpapar asap rokok selama kehamilan (p-value 0,002 AOR 8,17 95% CI: 2,14-31,14). Variabel pendidikan ibu, penambahan berat badan selama kehamilan, asupan asam folat, dan asupan zinc selama 5 minggu pertama kehamilan belum bisa dikatakan sebagai faktor risiko (nilai p>0,05). Akan tetapi, variabel-variabel tersebut memiliki kecenderungan untuk meningkatkan risiko kejadian OFC.-
dc.description.sponsorshipnull-
dc.language.isoid-
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Faktor Endogen dan Faktor Eksogen terhadap Risiko Kejadian Orofacial Cleft Non-Sindromik di RSAB Harapan Kitaid
dc.title.alternativenull-
dc.typeTesis-
dc.subject.keywordFaktor risikoid
dc.subject.keywordbayiid
dc.subject.keywordorofacial cleftid
dc.subject.keywordinfants
dc.subject.keywordorofacial cleft
dc.subject.keywordrisk factors
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_I1504222030_a8d95391c2c94a6eb651b3c150127a1c.pdfCover1.06 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_I1504222030_807b87f6a9874caea1c4d0b3a2666f08.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.72 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_I1504222030_2ee796da87a6488cbc5438dfacd5e69b.pdf
  Restricted Access
Lampiran712.44 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.