Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/158878Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Hubeis, Musa | - |
| dc.contributor.advisor | Cahyadi, Eko Ruddy | - |
| dc.contributor.author | Sihombing, Maruli Tua | - |
| dc.date.accessioned | 2024-09-27T01:30:14Z | - |
| dc.date.available | 2024-09-27T01:30:14Z | - |
| dc.date.issued | 2024 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/158878 | - |
| dc.description.abstract | Sektor pertanian adalah kunci dari ketahanan pangan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan ketidakpastian pasar global. Mayoritas sektor pertanian di Indonesia dikelola oleh petani skala kecil yang terbiasa dengan metode konvensional sehingga berdampak pada penurunan produktivitas komoditas pangan. Pengembangan petani skala kecil dengan dukungan pengelolaan digital termasuk aplikasi pertanian perlu diteliti karena tingkat adopsinya masih rendah. Sejumlah penelitian terkait dengan penerimaan dan pemanfaatan aplikasi digital di bidang pertanian telah dikaji, namun penelitian serupa di bidang pertanian belum mengevaluasi hasil penggunaan aplikasi berdasarkan pengalaman yang dirasakan serta belum mengukur tingkat difusi inovasinya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi penggunaan teknologi layanan aplikasi pertanian digital berdasarkan pengalaman yang dirasakan oleh petani sebagai pengguna, (2) Menganalisis tingkat penerimaan teknologi layanan aplikasi di kalangan petani sebagai pengguna, dan (3) Mengevaluasi faktor-faktor yang memengaruhi niat dan perilaku petani untuk menggunakan teknologi layanan aplikasi pertanian digital. Penelitian ini menganalisis adopsi dan pemanfaatan teknologi aplikasi pertanian digital menggunakan variasi metode penelitian, diantaranya: analisis deskriptif, analisis Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI), analisis skala inovasi dengan pendekatan Teori Difusi Inovasi Rogers, analisis uji perbandingan berpasangan dan korelasi Rank Spearman, serta analisis model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Variabel inti dari model UTAUT mencakup perilaku penggunaan dan niat perilaku sebagai variabel endogen. Sementara variabel eksogen terdiri dari ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial, kondisi fasilitasi, dan faktor individu yang ditambahkan dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret 2024 – Mei 2024. Responden yang diamati merupakan 124 orang petani pengguna aplikasi pertanian digital di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Metode penarikan sampel dalam penelitian dilakukan dengan pendekatan non-probability sampling melalui teknik purposive sampling. Jawa Timur dipilih sebagai area penelitian karena merupakan wilayah penghasil komoditas pangan terbesar di Indonesia. Sementara jumlah petani pengguna aplikasi pertanian digital yang masif ada di Kabupaten Tuban sebagai lokasi perusahaan penyedia layanan aplikasi. Berdasarkan analisa deskriptif, mayoritas pengguna aplikasi pertanian digital adalah petani laki-laki dengan proporsi 88,7%, sementara dari tingkat usia didominasi oleh petani berusia muda dalam rentang 15 hingga 24 tahun sebanyak 34,7%. Lebih dari setengah populasi petani pengguna aplikasi atau sebesar 57,3% memiliki tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Berdasarkan tingkat penghasilan usahatani, petani yang memiliki rata-rata penghasilan usahatani yang berkisar antara Rp1.000.001 hingga Rp1.500.000 per bulan adalah kelompok responden pengguna aplikasi pertanian digital yang terbesar dengan proporsi sebesar 24,2%. Hasil analisis tingkat kepentingan dan kepuasan pengguna (IPA-CSI) menunjukkan bahwa atribut keamanan data pribadi, ketepatan informasi, dan kemudahan dalam berkonsultasi adalah unsur utama yang menjadi perhatian dari pengguna aplikasi pertanian digital, sehingga perlu ditingkatkan oleh pengembang aplikasi itu sendiri. Atribut lain yang dianggap penting namun kinerjanya memuaskan sehingga perlu dipertahankan adalah kesesuian bahasa yang mudah dipahami, aplikasi yang dapat diakses di mana saja, kecepatan akses, dan kemudahan penggunaan. Hasil analisis skala inovasi dengan pendekatan Teori Difusi Inovasi Rogers menunjukkan bahwa ada peningkatan kelompok pengadopsi mayoritas awal (early majority) di kalangan petani. Kelompok ini memiliki karakter yang kurang memahami teknologi meskipun memiliki kemauan yang didorong oleh diri mereka sendiri. Hasil uji berpasangan menunjukkan bahwa bahwa spektrum kelompok pengadopsi pada sayap kanan memiliki pengaruh yang paling dominan dalam inovasi. Sementara pada hasil uji korelasi Rank Spearman ditemukan bahwa usia, pendidikan, dan penghasilan memiliki korelasi terhadap tingkat skala adopsi petani terhadap aplikasi pertanian digital. Hasil penelitian menggunakan analisis Structural Equation Modelling – Partial Least Square (SEM – PLS) menunjukkan bahwa ekpektasi kinerja, ekspektasi usaha dan kondisi fasilitasi memengaruhi niat perilaku petani dalam menggunakan aplikasi tersebut. Ekspektasi kinerja dan ekspektasi usaha memiliki pengaruh yang paling kuat, yang berarti petani didorong oleh hasil yang dapat dirasakan dan kemudahan dalam penggunaan. Usia petani terbukti dapat memoderasi pengaruh variabel ekspektasi kinerja terhadap niat penggunaan meskipun tidak signifikan pada variabel ekspektasi usaha. Hal ini memberikan konsekuensi bahwa ekspektasi kinerja akan menurunkan niat penggunaan aplikasi pertanian digital pada petani yang berumur lebih tua. Manajemen perusahaan dapat memanfaatkan lokakarya dan pelatihan di desa dengan menggunakan pembelajaran interaktif yang melibatkan petani muda. Pelatihan bagi petani skala kecil juga perlu memerhatikan materi yang mudah diakses dan dipahami dalam format video dan panduan cetak. Literasi digital yang rendah sangat erat kaitannya dengan karakteristik petani skala kecil khususnya dengan usia dan tingkat pendidikan. Perusahaan pengembang aplikasi harus memastikan bahwa aplikasi yang disediakan mudah digunakan sehingga aspek antarmuka yang intuitif dan panduan penggunaan yang jelas merupakan akses yang penting. Penelitian selanjutnya perlu mengeksplorasi bagaimana faktor-faktor seperti budaya organisasi, dukungan manajemen, dan infrastruktur teknologi berperan dalam adopsi teknologi. | - |
| dc.description.sponsorship | null | - |
| dc.language.iso | id | - |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Faktor-Faktor dalam Adopsi dan Pemanfaatan Aplikasi Pertanian Digital oleh Petani Skala Kecil di Kabupaten Tuban, Jawa Timur | id |
| dc.title.alternative | null | - |
| dc.type | Tesis | - |
| dc.subject.keyword | adopsi | id |
| dc.subject.keyword | aplikasi pertanian digital | id |
| dc.subject.keyword | petani skala kecil | id |
| dc.subject.keyword | adoption | |
| dc.subject.keyword | digital farming applications | |
| dc.subject.keyword | smallholder farmers | |
| Appears in Collections: | MT - Economic and Management | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_H2501222026_0029fe5107d14bc8a8638128bf81da6a.pdf | Cover | 4.1 MB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_H2501222026_6231a617635d465081e384da6224b2ae.pdf Restricted Access | Fulltext | 1.04 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_H2501222026_5f2bd8bf21504a9b9524890ec35f0f38.pdf Restricted Access | Lampiran | 2.81 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.