Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/15881
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Sutrisno | |
dc.date.accessioned | 2010-05-07T12:50:26Z | |
dc.date.available | 2010-05-07T12:50:26Z | |
dc.date.issued | 2001 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/15881 | |
dc.description.abstract | Taman Nasional Ujung Kulon merupakan salah satu kawasan pelestarian alam terpenting di Indonesia karena memiliki keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna dan berbagai tipe vegeta§i dan rnerupakan sebuah habitat yang ideal bagi kelangsungan hidup satwa. Salah satu rauna yang terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon dan merupakan primata endemik di Jawa Barat adalah Owa Jawa (Hylobates moloch Audebert, 1798). Owa Jawa telah ditetapkan sebagai salah satu satwa yang dilindungi berdasarkan Ordonansi Perlindungan Binatang-binatang Liar Nomor 266 tahun 1931, yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kolomal Belanda (Dit. PPA, 1978), SK Mentan No. 541KptslUml1972 dan Peraturan Pemerintab RI No.7 tabun 1999, disebutkan semu. jenis primata Farnili Hylobatidae, termasuk Owa Jawa merupakan satwa yang dilindungi. Dalarn Red Data Book The imernanonal Union for The Conservation of Nature and Natural Resources (IUeN), Owa lawn tennasuk dalam kategori endangered species atau genting yaitu jenis-jenis satwa yang terancam kepunahan dan tidak akan dapat bertahan tanpa upaya perlindungan yang ketat untuk _ menyelarnatkan kelangsungan hidupnya. Selain itu, Owa Jawa dicantumkan dalam Appendix I yang ditcrbitkan oIeh The Convention on International Trade for Endangered Species ofF/ora and Fauna (CITES). A. Kondisi populasi dan Perilalm Owa Jawa di Resort Cibiuk dan Reuma Jengkol Sub Seksi Taman Jaya Taman Nasional Ujung Kulon 1. lumlah dan Kondisi Populasi Owa lawa Pengamatan dan pengambilan data dengan menggunakan kombinasi metode Line Transect dan Triangle Count yang dilak-ukan pada dua jalur pengamatan dimana digunakan u1angan masing-masing pada Jalur 0 (Resort Cibiuk) sobanyak 7 kali ulangan dan pada Jalur T (Resort Reuma Jcngkol) dilak-ukan ulangan sebanyak 8 kali. Dari hasil pcnghitungan didapatkan bahwa jumlah populasi Owa Jawa pada jalur 0 bCljumlah rata-rata 4 individu (3,82 individu hasil perhitungan) pada tiap kelompoknya dengan kepadatannya 3 (2,9) gruplkm' sehingga didapatkan perkiraan jumlah indidunya sebanyak II (11,08) individu yang menempati tiap km'-nya. Sedangkan pada jalur T yang merupakan Resort Rouma Jengkol memiliki kclimpahan rnta-rata 3 (2,75) individu pada tiap-tiap kelompoknya dongan kepadatan 3 (2,67) gruplkm' dan pada tiap-tiap km'-nya ditempati oloh 7 (7,34) individu. 2. Perilak-u Owa Jawa a. AJ..1ivitas Bersuara Aliivitas bersuara pada Owa Jawa merupakan al.. t ivitas awal dan utama yang membedakannya dengan jcnis primata lainnya, biasanya akiivitas bersuara ini dilakukan oIeh Owa lawa dcngan tujuan yang berbeda-beda dilihat kapan, dimana dan mengapa ak'tivitas bersuara ini bisa terjadi. Suara pada Pagi Hari (Morning calI) dilak-ukan umumnya.pada wak"tu pagi hari setelah Owa Jawa melak-ukan istirahat panjangnya. Dilak-ukan pada pohon tidur atau pada pohon yang terletak tidak jauh dari pohon tidurnya oleh individu betina dewasa. Suara Tanda Bahaya (A/arm CalI) yang terjadi pada suatu kondisi dimana suatu kelornpok Owa Jawa berada dalam keadaan bahaya karena ada predator, meIindWlgi daerah tcritorinya. adanya kompetitor. Suara yang dihasilkan pada keadaan alarm call ini berbeda dengan suara yang keluar pada morning call dimana intensitas dan freb."\\'ensinya tidak teratur cenderung rapat dan tinggi, perbedaan antara suara panjang dan suara pendek tidak terlalu terliha!. Suara Pada Kondisi Tcrtentu (Conditional Call) dalarn kondisi lain ada waktu dimana suatu individu Ow. Jawa mengeluarkan suara tanpa alasan tertentu, suara yang dihasilkan pada conditional call ini bervariasi kadang teratur kadang tidak teratur, dilalmkan oleh owa muda. Waktu teIjadinya conditional call ini tidak tentu kadang tetjadi diluar ak1ivitas hariannya. b. M:tivitas Makan Ak1ivitas makan ini dapat dilak-ukan oleh kelompok Owa Jawa di tempat pohon tidumya dan di pohon pakan lainnya. Ak1ivitas makan yang diIak-ukan pada tempat pohon tidumya dikarenakan sumber pakan pada pohon tersebut masih lerdapat secara melimpah sehingga kelompok tersebut tidak perlu berpindah ke pohon lainnya. Jenis makanan yang dimakan pada suatu pohon pakan oleh owa antara lain terdiri dari: daun muda atau pucuk daun, biji, buah, bunga serta beberapa jenis serangga kecil ataupun btuungbumng kecil. C. Ak1ivitas Bergerak Dalam melakukan pergerakan, Owa Jawa menggunakan lokomotor yang ada pada tubuhnya dengan beberapa cara, antara lain : Bergantungl Berayun (Brakhiasi) Brakhiasi dapat dilah.-ukan secara lamba~ pada keadaan normal, yaitu pada kondisi beraJ...1:ivitas sosial dalam kelompok, mencari makan atau pcrjalanan biasa. Gerakan dilah-ukan tanpa melontarkan tubuh. Kecepatan rata-rata dalam melah"Ukan brakhiasi 1 sampai dengan 10 mldt. Gerakan ini dapat juga dilakukan secara cepat kecepatan mcncapai rata-rata 32 mid!. Melompat (Jllmping) Gerakan melompat ini didahului dengan mengayunkan tubuh ke arah bawah kemudian tangan dan kaki dipakai sehagai penopang dan pelontar tubuh kc arah atas. Gerakan melompat keatas ini biasanya didahului juga dengan gerakan lain seperti berayon (brakhiasi). Memanjat (Climbing) Gerakan ini dilak-ukan Owa Jawa dalam upaya berpindah ketempat yang lebih rcandah atau lebih tinggi secara vertikal dalam pohon yang sarna melalui cabang yang besar atau batang pollon dalarn satu pohon. Betjalan (Walking) Gerakan ini dilak-ukan Owa Jawa untuk berpindah ke tempat yang relatif datar (horizontal) pada pohon dengan cabang atau batang yang besar. Gerakan betjalan dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan tangan (Quadrapedal) atau tanpa bantuan tangan (Bipedal). Fungsi tangan sebagai penyeimbang tubuh. d. Ak1ivitas Istirahat Dalam rangkaian ah.1.ivitas hariannya. istirahat dilaJ...-ukan diantara ah.1:ivitas makan. bergerak maupun akiivitas sosialnya (istirahat pendek) karcna mcmang wal..iu istirahat yang digunakan relatif singkat yang berkisar antara 15 menit sampai dengan 62 menit selama satu periode istirahat Istirahat yang dilak-ukan diluar ak1ivitas hariannya dapat dikatakan sebagai istirahat panjang karena memakan wak1u yang lama, dilak-ukan ketika hari mulai gelap sekitar puk-ul 16.54 sampai 17.12. e. Ak1ivitas Sosial (Pcrilak-u Sosial) Bentuk ak1ivitas sosial yang ditunjukkan oleh Owa Jawa seeara individu dalam kelompok antara lain adalah berkutu-h-utuan (grooming) yang biasanya dilah-ukan oleh individu jantan dewasa, betina dewasa dan muda; bersuara (vocalization), serta bermain yang biasanya dilak-ukan oleh individu muda dan bayi (Ladjat, 1995). Mcnurut De Vore dan Eimer! (1987) bcnmain pada individa anak merupakan aktivitas yang sangat penling. Perilalll sosial yang terlihat antar kelompok Owa Jawa dapat berupa bersuara (vocalization) yang dilak-ukan dengan tujuan agar kelompok owa lain mengetahui teritori dari keIompok owa yang lain. Perilal.-u ini juga dapat terlihat untuk perilal.-u sosial dengan kelompok satwa lain yaitu pada konelisi dimana pacta saat ah.1.ivitas makan terjadi ada kelompok satwa lain sepcrti burung rangkong, lutung atau monyet ekor panjang, masuk kedalam teritori suatu kelornpok Owa Jawa. Dapat dikatukan perilaku sosia! yang terjaeli antar kelompok Owa Jawa dan perilal.-u sosial yang terjaeli antara kelompok Owa Jawa dengan kelompok satwa lainnya sangat berkaitan dengan teritori Owa Jawa dan al.'tivitas yang elilal.-ukan oleh inelividu dalam kelompok tersebut. B. Kondisi Habitat I. Analisis Kondisi Vegetasi Dari ana!isis vegetasi yang dilal.-ukan kemudian dihitung Indeks Nilai Penting (INP) untuk mengetahui komposisi dan kelimpahan jenis yang ada. Didapatkan pada jalur 0 (Resort Cibiuk) 5 jenis vegetasi pada tingkat pohon yang ada elidominasi dari pohon Kondang dengan INP sebe,ar 36,20, Kihiang (16,86), Kiamis (12,90), Kiganik (12,24), dan Cangearatan dengan INP sebesar 9,62. Sedangkan untuk 5 jenis vegetasi pada tingkat Tiang didominasi oleb Pulus, Kijahe, Kisege~ Cangcaratan dan Bisoro. Pacta tingkst pancang Jalur 0 elidominasi oleb jenis Songgom, Kijaha, Kilaja, Dahu dan Sulangkar dan Untuk jenis-jenis vegetasi pada tingkat semai atau !iana didominasi oleb jenis Songgom, Kijaha, Kimerak, Hata dan Kigadel. Pada Jalur T (Resort Reuma Iengkol) 5 jenis vegetasi pada tingkat pobon yang ada elidominasi dari pobon Lame dengan INP sebesar 35,93, Palahlar (32,66), Kiganik (30,80), Kikacang (20,40), dan Kipoleng dengan INP sebesar 19,75. Sedangkan untuk 5 jenis vegetasi pada tingkat Tiang elidominasi oleb Bulub, Heueit, Peuris, Dahu dan Hampat. Pada tingkat paneang Ialur T didominasi oleb jenis Kimerak, Langkap, Rotan, Kakaduan dan Onyam dan Untuk jenis-jenis vegetasi pada tingkat semai atau liana didominasi olch jenis Rot~ Ony~ Kimcrak, Kakaduan dan Kiendog. 2. Kcanckaragaman Jenis Vegctasi Di ketahui pada jalur 0 (Resort Cibiuk) keanekaragaman jenis vegetasinya yang ada pada tingkat semai elitemukan sebanyak 45 jenis, pada tingkat pancang berbasil eliidentifikasi sebanyak 56 jenis, untuk tingkat tiang sebanyak 34 jenis dan pada tingkat pobon elitemukan sebanyak 50 jenis yang tersebar eliseluruh jalur pengamatan.- Pada jalur T sctclah diidentiflkasi diketahui terdapat keanekaragaman jenis pada tingkat semai sebanyak 32 jenis, untuk tingkat pancang elitemukan 40 jenis, pada tingkat tiang terdapat 27 jenis dan pada tingkat pobon berbasil elitemukan 37 jenis pobon. Dari perbanelingan yang ada pada masing-masing tingkat pertumbuhan yang ada pada jalur-jalur pengamatan, jelas sekali terlihat perbedaan keanekaragaman jenis yang ada dimana pada jalur 0 (Resort Cibiuk) memiliki keanekaragaman jenis yang lebih tinggi bila elibanelingkan dengan keanekaragarnan jenis yang ada pada jalur T (Resort Reurna jengkol). Bila elilihat dari keanekaragaman jenis tumbuhan yang ada pada kedua lokasi tersebut. Dapat dikatakan bahwa konelisi vegetasiny. terutam. tumbuhan pakannya masih dalam keadaan baik dimana banyak tumbuhan pakan yang mendominasi dengan INP berkisar diatas 10 %. Judul Penelitian Nama Mahasiswa | id |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
dc.title | Studi Populasi dan Perllaku Owa Jawa (Hylobates moloch Audebert, 1798) di Resort Cibiuk dan Reuma Jengkol Subseksi Taman Jaya Taman Nasional Ujung Kulon | id |
dc.type | Thesis | id |
Appears in Collections: | UT - Conservation of Forest and Ecotourism |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
E01SUT.pdf Restricted Access | full text | 2.61 MB | Adobe PDF | View/Open |
E01SUT_abstract.pdf Restricted Access | abstract | 285.96 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.