Pemanfaatan Tanin Kulit Kayu Akasia (Acacia mangium Willd.) dari PT Agro Apis Palacio sebagai Krim Anti Jerawat

Abstract

Limbah kulit kayu akasia memiliki metabolit sekunder, yaitu tanin. Tanin mengandung antibakteri dan dapat dijadikan krim anti jerawat. Tujuan penelitian ini membuat krim anti jerawat dengan mengetahui nilai fenol dan tanin dari ekstrak kulit kayu akasia, menentukan karakteristik fisikokimia produk krim berbahan dasar ekstrak tanin dari limbah kulit kayu akasia, serta mengevaluasi aktivitas antibakteri formula krim anti jerawat dengan variasi konsentrasi ekstrak 1% (F1), 3% (F2), dan 5% (F3) (b/b). Metode penelitian diawali ekstraksi, uji tanin secara kualitatif, uji kadar fenol dan tanin, formulasi krim, evaluasi krim. Hasil penelitian menunjukkan kandungan fenol dan tanin didapatkan nilai yang rendah. Simpulan penelitian adalah formulasi krim anti jerawat dari ekstrak kulit kayu akasia dengan perbedaan konsentrasi ekstrak 1% (F1), 3% (F2), dan 5% (F3) (b/b) memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap parameter fisikokimia dan aktivitas antibakteri. Hasil nilai fenol, total tanin, T/F(%), tanin terkondensasi, dan tanin terhidrolisis yang dihasilkan berturut-turut sebesar 126667 mg GAE/100 g ekstrak, 13667 mg GAE/100 g ekstrak, 10,64%, 0,01 mg/L, dan 0,13 mg/L.

Acacia bark waste has the secondary metabolite namely tannin. Tannins contain antibacterial and can be used as anti-acne creams. The purpose of this research is to make anti-acne cream by knowing the phenol and tannin values of acacia bark extract, determining the physicochemical characteristics of cream products based on tannin extracts from acacia bark waste, and evaluating the antibacterial activity of anti-acne cream formulas with variations in extract concentrations of 1% (F1), 3% (F2), and 5% (F3) (w/w). The research method began with extraction, qualitative tannin test, phenol and tannin content test, cream formulation, cream evaluation. The results showed that the phenol and tannin contents were found to be low. The conclusion is antiacne cream formulation from acacia bark extract with different extract concentrations of 1% (F1), 3% (F2), and 5% (F3) (w/w) gave no significant effect on physicochemical parameters and antibacterial activity. The resulting phenolics, total tannins, T/F (%), condensed tannins, and hydrolyzed tannins were 126667 mg GAE/100 g extract, 13667 mg GAE/100 g extract, 10.64%, 0.01 mg/L, and 0.13 mg/L, respectively.