Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong sebagai Komplementer Dry Chemical Powder APAR

Abstract

Limbah kulit singkong yang umumnya diabaikan dan hanya menjadi sampah organik dari industri makanan dan rumah tangga, memiliki potensi untuk dimanfaatkan secara lebih bernilai. Pemanfaatan limbah kulit singkong sebagai bahan komplementer dry chemical powder dalam alat pemadam api ringan (APAR) merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mereduksi penumpukan limbah sekaligus memberikan solusi yang ramah lingkungan. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas komposisi bahan powder kulit singkong dan dry chemical powder melalui eksperimen yang menggunakan empat variasi perlakuan, yaitu komposisi powder kulit singkong 3 kg, variasi kedua yaitu komposisi 2:1 (powder kulit singkong 2 kg dan dry chemical powder 1 kg), variasi ketiga yaitu komposisi 1 : 1 (powder kulit singkong 1,5 kg dan dry chemical powder 1,5 kg), dan variasi keempat yaitu komposisi dry chemical powder 3 kg. Setiap komposisi diuji untuk menilai waktu pemadaman api dan luas area yang berhasil dipadamkan. Hasil menunjukkan bahwa kombinasi 2:1 paling efektif memadamkan api dalam waktu 15 detik, sedangkan komposisi lainnya menunjukkan kinerja yang kurang optimal. Temuan ini mengindikasikan bahwa powder kulit singkong dapat menjadi bahan alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk APAR.

Cassava peel waste, which is generally overlooked and merely becomes organic waste from the food industry and households, has the potential to be utilized in a more valuable way. The utilization of cassava peel waste as a complementary material for dry chemical powder in lightweight fire extinguishers (APAR) is one of the efforts that can be made to reduce waste accumulation while also providing an environmentally friendly solution. This research evaluates the effectiveness of a composition of cassava peel powder and dry chemical powder through experiments using four variations of treatment: the first composition is 3 kg of cassava peel powder, the second variation is a 2:1 composition (2 kg of cassava peel powder and 1 kg of dry chemical powder), the third variation is a 1:1 composition (1.5 kg of cassava peel powder and 1.5 kg of dry chemical powder), and the fourth variation is 3 kg of dry chemical powder. Each composition is tested to assess the fire extinguishing time and the area successfully extinguished. The results show that the 2:1 combination is the most effective at extinguishing the fire in 15 seconds, while the other compositions demonstrate less optimal performance. This finding indicates that cassava peel powder could be a more environmentally friendly alternative for fire extinguishers.