Pengembangan Ekowisata di Area Konservasi Penyu Pulau Kelapa Dua, Taman Nasional Kepulauan Seribu

Abstract

Ekowisata merupakan bentuk kegiatan pariwisata yang sejalan dengan kegiatan konservasi, di antaranya konservasi penyu berada di Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rencana pengelolaan untuk pengembangan ekowisata konservasi penyu di Pulau Kelapa Dua, Taman Nasional Kepulauan Seribu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2023 di Pulau Kelapa Dua, Taman Nasional Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sumber data yang diperoleh dari berasal dari dua, yaitu primer dan sekunder. Analisis data yang dilakukan adalah analisis SWOT dan daya dukung kawasan. Hasil dari analisis data adalah tiga rencana aksi yang dapat dilakukan oleh pengelola ekowisata adalah mengajak dan juga melatih masyarakat sekitar untuk meningkatkan SDM dalam pengelolaan ekowisata, membuat paket wisata dengan harga ekonomis, dan menaruh papan edukasi di sekitar kawasan ekowisata untuk meningkatkan pengetahuan mengenai ekowisata penyu, dan hasil daya dukung kawasan untuk area ekowisata adalah 35 orang per hari.

Ecotourism is a form of tourism activity that is aligned with conservation activities. One of the turtle conservation locations is on Kelapa Dua Island, Seribu Islands. Much of the research on turtle treatment and conservation activities focused only on technical issues and improving turtle conservation performance through conservation management strategies. This research in the other hand aimed to create a management plan for developing turtle conservation ecotourism on Kelapa Dua Island, Thousand Islands National Park. This research was conducted in March - May 2023 on Kelapa Dua Island, Seribu Islands National Park, DKI Jakarta. There are two sources of data obtained, namely primary and secondary. The data analysis carried out was a SWOT analysis and regional carrying capacity. The results of the data analysis were three action plans that can be carried out by ecotourism managers, namely inviting and training local communities to improve human resources in managing ecotourism, creating tour packages at economical prices, and placing educational boards around ecotourism areas to increase knowledge about turtle ecotourism, and the resulting regional carrying capacity for ecotourism areas is 35 people per day.