Analisis Penyebab Kecelakaan Berdasaran Swiss Cheese Model Theory pada Kegiatan Pengangkutan Log Menggunakan Motor Engkreg

Abstract

Penyaradan merupakan salah satu tahapan penting dalam kegiatan pemanenan kayu. Kegiatan pemanfaatan hutan yang didominasi oleh metode manual dan mekanis memiliki risiko kecelakaan yang tinggi. Contoh penerapan metode manual tersebut adalah penggunaan sepeda motor modifikasi yang disebut motor engkreg. Kecelakaan yang ditimbulkan pada penyaradan dengan metode manual diduga memiliki frekuensi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis penyebab kecelakaan pada kegiatan penyaradan menggunakan motor engkreg. Metode Human Factors Analysis and Classification System adalah suatu alat analisis kecelakaan yang digunakan untuk menganalisis suatu kecelakaan atau insiden berdasarkan Swiss Cheese Model Theory. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan terdapat 38% kasus dengan risiko ekstrem. Akar penyebab kecelakaan yang terjadi adalah buruknya manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dibuktikan dengan kurangnya pemahaman K3 dan kegagalan supervisor dalam melakukan pengawasan. Dugaan tersebut didukung dengan adanya perbedaan yang signifikan pada persepsi K3 pekerja ojek engkreg.

Skidding is one of the important stages in timber harvesting activities. Forest utilization activities dominated by manual and mechanized methods have a high risk of accidents. An example of the application of the manual method is the use of a modified motorcycle called an engkreg motor. Accidents caused by skidding with manual methods are thought to have a high frequency. This study aims to analyze the causes of accidents in skidding activities using engkreg motors. The Human Factors Analysis and Classification System method is an accident analysis tool used to analyze an accident or incident based on the Swiss Cheese Model Theory. The research results showed that 38% of cases were extreme risk. The root cause of accidents is poor Occupational Health and Safety (OHS) management as evidenced by the lack of understanding of OHS and the failure of supervisors to supervise. This assumption is supported by the significant difference in the OHS perceptions of engkreg motorcycle workers.