Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/158572
Title: Hubungan Karakteristik Macro Marine Debris Terhadap Persentase Tutupan Terumbu Karang di Perairan Wangi-Wangi Taman Nasional Wakatobi
Other Titles: The Relationship of Macro Marine Debris Characteristics to the Percentage of Coral Reef Cover in the Wangi Wangi Waters of Wakatobi National Park
Authors: Zamani, Neviaty Putri
Ismet, Meutia Samira
Natih, Nyoman Metta N.
Husmayani, Wa Ode
Issue Date: 2024
Publisher: IPB University
Abstract: Terumbu karang merupakan sebuah ekosistem komplek yang dibangun utamanya oleh biota laut produsen penghasil kapur beserta biota lain yang hidup di dasar dan di kolom perairan. Permasalahan sampah di perairan Indonesia sudah masuk dalam kondisi membahayakan, bukan hanya membahayakan manusia tetapi juga membahayakan bagi ekosistem biota laut salah satunya yaitu terumbu karang. Hal tersebut maka penelitian marine debris di wilayah pesisir dan pulau- pulau kecil Indonesia merupakan suatu informasi sangat penting untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur komposisi jenis, kelimpahan, kepadatan dan berat macro marine debris serta hubungannya dengan tutupan terumbu karang di Perairan Wangi-Wangi. Pengambilan data macro marine debris berdasarkan dua karakteristik yaitu zona intertidal (pantai berpasir) menggunakan metode survei garis pantai (shoreline survey methodology) dan zona subtidal (ekosistem terumbu karang) menggunakan metode belt transect atau transek sabuk. Kriteria makro marine debris berkisar (2,5 = n < 100 cm). Pengamatan tutupan karang dilakukan menggunakan metode Line Intercept Transect (LIT) panjang transek 30 m sebanyak tiga kali ulangan dengan interval 5 m meter pada setiap ulangan stasiun pengamatan. Hasil penelitian menemukan kelimpahan marine debris pada zona intertidal (pantai berpasir) jenis plastik sebanyak 183 item/m2, diikuti kayu dan turunannya 149 item/m2, kaca 14 item/m2, kain dan turunannya 11 item/m2, fiber 6 item/m2, dan karet 8 item/m2, sedangkan kelimpahan jenis pada zona subtidal (ekosistem terumbu karang) jenis plastik sebanyak 4 item/m2, diikuti kayu dan turunannya 13 item/m2, kaca 3 item/m2, kain dan turunannya 1 item/m2, fiber 6 item/m2, dan karet 0 item/m2. Berat total macro marine debris pada zona intertidal (pantai berpasir) sebesar 574,10 gram/m2 dan zona subtidal (ekosistem terumbu karang) sebesar 178,7 gram/m2. Data tutupan karang hidup berkisar 54.33%–73.07% menunjukkan bahwa masuk dalam kategori baik. Keberadaan persentase tutupan karang hidup pada setiap stasiun pengamatan didominasi oleh lifeform karang acropora branching, coral massive, dan coral submassive. Hasil analisis korespondensi (CA) menunjukkan bahwa adanya terdapat empat kelompok yang terkait dengan kategori macro marine debris seperti, kaca, kayu dan turunannya, plastik, fiber, kain dan turunannya, dan karet, serta ditemukan enam lifeform karang diantaranya, (ACB) Acropora Branching,(CM) Coral Massive, (CE) Coral Encrusting, (CB) Coral Branching, Mushroom, Rublle, Sand yang ditutupi/terjebak oleh marine debris.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/158572
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_C5501221014_30da7a64e4cd4b33841c0697cd921baa.pdfCover2.54 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_C5501221014_25bc4abc6c724c01bab565cd1693a414.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.17 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_C5501221014_0fc62f5744bd49dbb41c5bfc69aaf430.pdf
  Restricted Access
Lampiran3.36 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.