Penerapan Teknologi Perangkap Kuning dalam Upaya Meningkatkan Produksi Mentimun dan Pendapatan di CV Hasil Sayur Indonesia

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan teknologi perangkap kuning terhadap produksi mentimun dan pendapatan CV Hasil Sayur Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan variabel independen berupa penerapan perangkap kuning (dummy) dan jumlah hama, serta variabel dependen berupa produksi mentimun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan perangkap kuning memiliki nilai koefisien positif sebesar 5,064, hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan perangkap kuning meningkatkan jumlah produksi mentimun sebesar 5,064, sedangkan jumlah hama memiliki pengaruh negatif sebesar -1,348, hal tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan jumlah hama, maka akan menurunkan produksi mentimun sebesar -1,348. Selain itu, analisis finansial menunjukkan peningkatan R/C ratio dari 1,76 sebelum penerapan menjadi 2,73 setelah penerapan, serta B/C ratio dari 0,76 menjadi 1,72, yang menandakan bahwa penerapan teknologi perangkap kuning menguntungkan dan layak dijalankan.

This study aims to analyze the effect of the application of yellow trap technology on cucumber production and income of CV Hasil Sayur Indonesia. The method used in this study is multiple linear regression analysis with independent variables in the form of application of yellow traps (dummy) and the number of pests, and the dependent variable is cucumber production. The results showed that the use of yellow traps had a positive coefficient value of 5.064, indicating that the use of yellow traps increased the amount of cucumber production by 5.064, while the number of pests had a negative effect of -1.348, indicating that any increase in the number of pests would decrease cucumber production by -1.348. In addition, the financial analysis showed an increase in the R/C ratio from 1.76 before implementation to 2.73 after implementation, and the B/C ratio from 0.76 to 1.72, indicating that the application of yellow trap technology is profitable and feasible.