Isolasi Chlorella sorokiniana Hasil Mutasi menggunakan Ethyl Methanesulfonate (EMS) untuk Produksi Biodiesel

Abstract

Mutagenesis acak dengan ethyl methanesulfonate (EMS) dapat meningkatkan kandungan triasilgliserol (TAG). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh strain baru Chlorella sorokiniana dengan produksi biomassa dan kandungan lipid tinggi melalui teknik mutagenesis acak menggunakan EMS yang profil asam lemaknya memenuhi karakteristik sesuai standar biodiesel. Strain liar C. sorokiniana LIPI12-Al016 pada media GYP diberi perlakuan dengan EMS pada konsentrasi 100 mM, 200 mM, 250 mM, 300 mM, 350 mM, 400 mM, 450 mM, 500 mM dan dilakukan penyortiran mutan menggunakan nile red. Mutan M-22 menunjukkan laju pertumbuhan spesifik, waktu generasi, produksi biomassa, produktivitas biomassa, kandungan lipid, dan produktivitas lipid tertinggi masing-masing mencapai 1,24 /d; 0,56 /d; 1,73 g/L; 0,12 g/L/d; 0,21 g/L/d; 51,33%; 63,60 mg/L/d. Komposisi asam lemak mutan M-22 dan M-65 menunjukkan proporsi PUFA yang lebih rendah dibandingkan dengan strain liar sehingga karakteristik biodieselnya sesuai untuk bahan baku biodiesel sesuai standar ASTM D6751, EN 14214, SNI 7182:2015.

Random mutagenesis with ethyl methanesulfonate (EMS) can increase triacylglycerol (TAG) content. This research aims to obtain a new strain of Chlorella sorokiniana with high biomass production and lipid content through random mutagenesis techniques using EMS whose fatty acid profile meets the characteristics according to biodiesel standards. The wild strain C. sorokiniana LIPI12-Al016 on GYP media was treated with EMS at concentrations of 100 mM, 200 mM, 250 mM, 300 mM, 350 mM, 400 mM, 450 mM, 500 mM and sorted for mutants using nile red. Mutant M-22 showed the highest specific growth rate, generation time, biomass production, biomass productivity, lipid content, and lipid productivity reaching respectively 1,24 /d; 0,56 /d; 1,73 g/L; 0,12 g/L/d; 0,21 g/L/d; 51,33%; 63,60 mg/L/d. The fatty acid composition of mutants M-22 and M-65 shows a lower proportion of PUFA compared to the wild strain so that their biodiesel characteristics are suitable for biodiesel raw materials according to ASTM D6751, EN 14214, SNI 7182:2015 standards.