Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/15830
Title: | Isolasi Miristisin dari Minyak Pada (Myristicnfragrans) dengan Metode Penyulingan Uap |
Authors: | Friyadi, Andry |
Issue Date: | 2002 |
Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
Abstract: | Sampai saat ini, pengembangan produk berbasis buah pala (Myrisiicn fizrgrnris) masih terus berlangsung. Pengembangan ini sangat penting mengingat potensi buah pala yang besar dengan variasi produk yang beragam. Salah satu upaya pengembangan produk pala adalah isolasi miristisin. Miristisin merupakan komponen utama dan lnenjadi konstituen khas minyak pala yang dapat digunakan sebagai obat bius dan campuran obat-obatan tertentu. Isolasi miristisin dari lninyak pala dapat dilakukan melalui metode penyulingan uap. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi miristisin dengan menggunakan metode penyulingan uap. Lebih khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk nlenentukan suhu pemekatan dan lama penyulingan yang terbaik pada metode penyulingan uap. Penelitian ini terdiri dari dua taliap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan meliputi analisis karakteristik minyak pala dan pelnekataii minyak pala. Pemekatan dilakukan dengan penyulingan pada tekanan 15 mmHg pada suhu 145, I50 dan 155°C. Setelah ditentukan hasil terbaik yang ~nemiliki kadar dan konsentrasi miristisin tertinggi, dilanjutkan dengan penelitian utanla lnelalui proses penyulingan uap, yaitu pencampuran ~ninyak hasil pemekatan dengan air yang disuling pada tekanan atmosfir. Lama penyulingan yang digunakan adalah 2; 2,s dan 3 jam. Analisis yang dilakukan meliputi warna, rendemen, bobot jenis, indeks bias, putaran optik, kadar asam, kelarutan dalam alkohol, residu penguapan dan kromatografi gas. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktor Tunggal dengan tiga taraf perlakuan dan dua kali ulangan. Taraf perlakuan pada penelitian pendahuluan adalah suhu pemekatan dengan tiga taraf (145, 150 dan 15j°C), sedangkan pada penelitian utama adalah lama penyulingan dengan tiga taraf pula (2; 2,5 dan 3 jam). Hasil terbaiksuhu pemekatan pada pelielitian pendahuluan adalah 145°C dengan kadar miristisin 70.10 %, setara dengan konsentrasi miristisin 800.44 g/l. Dengan demikian, suhu 145°C selanjutnya digunakan sebagai suhu pemekatan pada penelitian utama. Pada penelitian utama, hasil terbaik diperoleh dari perlakuan dengan lama penyulingan 3 jam dengan kadar miristisin 84.44 % dan konsentrasi 964.08 gll. |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/15830 |
Appears in Collections: | UT - Agroindustrial Technology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
F02afr_abstract.pdf Restricted Access | Abstract | 258.95 kB | Adobe PDF | View/Open |
F02afr.pdf Restricted Access | Full Text | 2.51 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.