Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/158291
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorFuah, Asnath Maria
dc.contributor.advisorSalundik
dc.contributor.advisorYani, Ahmad
dc.contributor.advisorSumiati
dc.contributor.authorRab, Samsu Alam
dc.date.accessioned2024-08-23T00:12:37Z
dc.date.available2024-08-23T00:12:37Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/158291
dc.description.abstractSektor peternakan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sebagai penghasil pangan. Tantangan dalam pengembangan usaha peternakan meliputi beberapa aspek seperti keterbatasan sumberdaya produksi, dampak negatif terhadap lingkungan serta rendahnya tingkat pendapatan peternak. Faktor ini saling terkait, sehingga perlu pendekatan yang holistik untuk mencapai pengembangan usaha peternakan yang berkelanjutan dan menguntungkan. Penelitian ini bertujuan merumuskan model optimasi produksi pangan dalam sistem integrasi ternak dan tanaman. Tujuan spesifik penelitian ini adalah: 1) Mengevaluasi produktivitas dan kualitas telur ayam arab menggunakan pakan berbahan ulat hongkong; 2) Menganalisis produktivitas sayuran menggunakan limbah ayam arab sebagai pupuk kompos; 3) Menganalisis pendapatan dan kelayakan usaha sistem integrasi ternak-tanaman. Penelitian dilakukan dalam empat tahap, menggunakan metode eksperimental riset. Data produktivitas menggunakan 120 ekor ayam arab umur 28 minggu selama 6 minggu yang ditempatkan dalam kandang penelitian untuk pengamatan data koefsien teknis yang terdiri dari konsumsi pakan, konversi pakan, produksi telur dan berat telur. Penelitian eksperimental riset dilakukan pada pengamatan produktivitas sayuran (kangkung, bayam dan caisim) dengan dua kegiatan yaitu pembuatan pupuk kompos dan dilanjutkan dengan penelitian uji tanam pupuk kompos pada sayuran. Pupuk yang digunakan sebagai perlakuan yaitu perlakuan tanpa pupuk kompos (K0), 10 ton ha-1 pupuk kompos (K1), 20 ton ha-1 pupuk kompos (K2), dan 30 ton ha-1 pupuk kompos (K3). Setiap perlakuan diberikan pupuk urea pada minggu pertama setelah tanam sebanyak 300 kg/ha untuk tanam caisim, dan 200 kg/ha untuk bayam dan kangkung. Setiap perlakuan diulang 4 kali sehingga terdapat 16 satuan percobaan. Pengamatan produksi dilakukan setelah panen yaitu : bobot panen per bedeng (g) dan bobot layak jual per bedeng (g). Data pendapatan usaha dan kelayakan finansial dilakukan berdasarkan data produksi ayam arab dan sayuran. Model optimasi usaha menggunakan linear programming dilakukan berdasarkan data dari analisis pendapatan dan kelayakan usaha, serta data sekunder dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pakan mengandung tepung ulat hongkong 4% dapat menggantikan sebagian bahan pakan sumber protein dalam ransum untuk mempertahankan konsumsi pakan dan produksi telur ayam arab umur 28 sampai 34 minggu. Konsumsi pakan ayam arab yang diberi tepung ulat hongkong 4% berada pada kisaran normal. Rataan konsumsi pakan dan produksi telur yaitu 85,35 g ekor-1 hari-1 dan 64,31%. Hasil kualitas penelitian menunjukkan bahwa pada peubah tebal kerabang telur termasuk kategori sedang (0,36 mm), dan warna kuning telur skor 8,37. Standar ketebalan telur yang ditetapkan oleh SNI 3926:2023 terdiri atas kategori tebal (0,39-0,41 mm), sedang (0,30-0,36 mm) dan tipis (0,28-0,30 mm). Untuk memberikan gambaran terkait kualitas telur indikator yang dapat digunakan yaitu melihat nilai haugh unit (HU). Semakin tinggi nilai HU, maka kualitas telur yang dihasilkan semakin baik. Nilai HU pada penelitian ini termasuk kualitas telur AA (>79). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dosin 10 sampai 30 ton ha-1 mampu meningkatkan menghasilkan produksi pada tanaman kangkung, bayam dan caisim. Hasil analisis unsur hara pupuk kompos ayam arab secara keseluruhan telah memenuhi standar pupuk organik padat berdasarkan SNI 7763: 2018 dengan kandungan NPK diatas 2%. Perhitungan pendapatan usaha dan kelayakan investasi integrasi ternak ayam dan sayuran dilakukan selama lima tahun dengan siklus produksi ayam arab sampai afkir selama 18 bulan dengan rataan produksi telur 65%. Adapun budidaya sayuran dengan komoditas kangkung, bayam dan caisim diasumsikan 10 kali panen dalam kurung waktu satu tahun. Analisis usaha sayuran menggunakan perlakuan dosis 30 ton ha-1. Pendapatan usaha integrasi ternak ayam arab dan sayuran sebesar Rp17.454.287,00 per tahun. Berdasarkan analisis R/C ratio usaha integrasi termasuk kategori menguntungkan dengan nilai R/C ratio lebih besar dari 1. Analisis kelayakan usaha menggunakan analisis NPV, IRR dan Payback period. Berdasarkan kriteria NPV usaha pada penelitian ini layak untuk dijalankan karena usaha memiliki nilai NPV lebih besar dari nol (Rp58.331.448,00), nilai IRR (63%) lebih besar dari DF (7,5%) dan nilai payback period (1,68 tahun) lebih kecil dari umur produksi. Hasil penelitian ini menunjukkan usaha integrasi ayam arab dengan sayuran telah memenuhi kriteria kelayakan sehingga layak untuk dikembangkan. Hasil penelitian dengan pendekatan analisis optimasi menggunakan linear programming menunjukkan kombinasi skala usaha yang diperoleh adalah ayam arab sekitar 113 ekor atau 28,43 m2 dan bayam 49,57 m2 dengan keuntungan Rp17.442.910,00 per tahun.
dc.description.abstractLivestock sector plays an important role in human life as a food producer. Challenges in livestock business development include several aspects such as limited production resources, negative impacts on the environment and low income levels of farmers. These factors are interrelated, so a holistic approach is needed to achieve sustainable and profitable livestock business development. This research aims to formulate an optimization model for food production in livestock and crop integration systems. The specific objectives of this research are: 1) Evaluate the productivity and egg quality of chickens using feed made from Hong Kong caterpillars; 2) Analyzing the productivity of vegetables using chicken waste; 3) Analyzing the income and business feasibility of livestock-crop integration system. The research was conducted in three stages, using the experimental research method. The productivity data of used 120 arabian chickens aged 28 weeks for 6 weeks which were placed in research cages for observation of technical coefficient data consisting of feed consumption, feed conversion, egg production and egg weight. Observation of vegetable productivity data (kale, spinach and caisim) was carried out in two stages, namely making compost fertilizer and continued with compost fertilizer planting test research. The fertilizers used as treatments were without compost (K0), 10 tons ha-1 compost (K1), 20 tons ha-1 compost (K2), and 30 tons ha-1 compost (K3). Each treatment was given urea fertilizer in the first week after planting as much as 300 kg/ha for caisim, and 200 kg/ha for spinach and kale. Each treatment was repeated 4 times so there were 16 experimental units. Production observations were made after harvest, namely: weight per bed (g) and saleable weight per bed (g). Data on business income and financial feasibility was conducted based on production data of chickens and vegetables, Business optimization model using linear programming was conducted based on data from income analysis and business feasibility, as well as secondary data from relevant agencies. The results showed that the use of feed containing 4% tenebrio molitor meal can replace protein source feed ingredients in the ration to maintain feed consumption and egg production of arabian chickens aged 28 to 33 weeks. Feed consumption of chickens fed with 4% tenebrio molitor meal was in the normal range. The average feed consumption and egg production were 85, 35 g tail-1 day-1 and 64,31%. In terms of egg quality, the study showed that egg shell thickness was in the medium category (0,36 mm), and yolk color scored 8,37. Egg thickness standards set by SNI 3926:2023 consist of thin (0,28-0,30 mm), medium (0,30-0,36 mm) and thick (0,39-0.41 mm) categories. To provide an overview of egg quality, an indicator that can be used is the haugh unit (HU) value. The higher the HU value, the better the egg quality. The HU value in this study included AA egg quality (>79). The results showed that the use of 10 to 30 tons ha-1 doses was able to increase production on kale, spinach and caisim plants. The results of nutrient analysis of Arab chicken compost fertilizer as a whole have met the standard of solid organic fertilizer based on SNI 7763: 2018 with NPK content above 2%. The calculation of business income and investment feasibility of chicken and vegetable integration was carried out for five years with an 18 month production cycle of chickens with an average egg production of 65%. The cultivation of vegetables with kale, spinach and caisim commodities is assumed to be 10 harvests in one year. Vegetable business analysis uses a dose treatment of 30 tons ha-1. The business income of the integration of chickens and vegetables amounted to Rp17.454.287,00 per year. Based on the R/C ratio analysis, the integration business is in the profitable category with an R/C ratio value greater than 1. The analysis of business feasibility uses NPV, IRR and Payback period analysis. Based on NPV criteria, the business in this study is feasible to run because the business has an NPV value greater than zero (Rp58.331.448,00), the IRR value (63%) is greater than the DF (7,5%) and the payback period value (1,68 years) is smaller than the production life. The results of this study indicate that the integration of chickens with vegetables has met the feasibility criteria so it is feasible to develop. The results of the research with an optimization analysis approach using linear programming showed that the combination of business scale obtained was 113 head arab chickens or 28,43 m2 and 49,57 m2 spinach with an optimal profit of Rp17.442.910,00 per year.
dc.description.sponsorshipBeasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPPDN)
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleModel Produksi Pangan Fungsional dalam Sistem Integrasi Ternak- Tanamanid
dc.title.alternativeFood Production Model in Livestock-Crop Integration
dc.typeDisertasi
dc.subject.keywordmodel optimasiid
dc.subject.keywordpendapatan usahaid
dc.subject.keywordpertanian terpaduid
dc.subject.keywordtanamanid
dc.subject.keywordternakid
dc.subject.keywordbusiness income
dc.subject.keywordcrops
dc.subject.keywordlivestock
dc.subject.keywordintegrated agriculture
dc.subject.keywordoptimisation model
Appears in Collections:DT - Animal Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_D161190061_20e8d9d6ab99492092e476e5ee532f48.pdfCover3.5 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_D161190061_2726c64be98f424cbf3559fc4c0a561a.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.41 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_D161190061_b1db4973c8b845b0a6b56fe517a4bac7.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.42 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.