Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/158061
Title: Keefektifan Tumbuhan Rorripa indica L. Hiern sebagai Biofumigan untuk Pengendalian Nematoda Puru Akar (Meloidogyne incognita Chitwood) pada Tanaman Mentimun
Other Titles: Effectiveness of the Rorripa indica L. Hiern Plant as a Biofumigant for Controlling Root Knot Nematodes (Meloidogyne incognita Chitwood) on cucumber plants
Authors: Supramana
Munif, Abdul
BRAMASTA, MUHAMMAD WILLY
Issue Date: 2024
Publisher: IPB University
Abstract: MUHAMMAD WILLY BRAMASTA. Keefektifan Tumbuhan Rorripa indica L. Hiern Sebagai Biofumigan untuk Pengendalian Nematoda Puru Akar (Meloidogyne incognita Chitwood) pada Tanaman Mentimun. Dibimbing oleh SUPRAMANA dan ABDUL MUNIF. Meloidogyne spp. adalah genus nematoda yang menyebabkan puru akar pada berbagai jenis tanaman. Gejala penyakit yang ditimbulkannya antara lain puru akar, kerdil, daun menguning, dan tanaman menjadi layu karena terganggunya fungsi akar. Kehilangan hasil akibat nematoda parasit mencapai 8,8 – 14,6% dari total produksi tanaman. Pengendalian nematoda dilakukan untuk mencegah kerusakan tanaman agar tidak melebihi batas ambang ekonomi. Beberapa upaya pengendalian yang telah dilakukan, salah satunya penggunaan nematisida sintetik. Namun, penggunaan nematisida sintetik memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengendalian alternatif yang efektif dan ramah lingkungan. Penggunaan nematisida nabati telah banyak dilakukan, salah satunya limbah tanaman kubis-kubisan (brassicae) dalam menekan populasi fitonematoda di pertanaman. Tanaman famili brassicae memiliki kandungan senyawa glukosinolat (GSL) yang dapat terhidrolisis menjadi senyawa volatil isotiosianat. Senyawa ini dikenal sebagai soft fumigant dan dilaporkan mampu menekan perkembangan patogen tular tanah. Kandungan GSL yang dikategorikan tinggi terdapat pada tumbuhan gulma dari famili brassicae yaitu Rorripa indica dengan berbagai nama daerah antara lain Jukut Sakti dan Tempuyung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi keefektifan dari R. indica dalam mengendalikan Nematoda Puru Akar (Meloidogyne incognita). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nematologi Tumbuhan dan Rumah Kaca Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilakukan dalam 3 tahapan yaitu: (1) Identifikasi morfologi dan perbanyakan nematoda M. incognita, (2) Pengujian keefektifan biofumigasi R. indica terhadap mortalitas juvenil 2 (J2) M. incognita di laboratorium, dan (3) Pengujian keefektifan biofumigasi R. indica terhadap perkembangan puru akar M. incognita dan pertumbuhan tanaman mentimun di rumah kaca. Variabel yang diamati meliputi aspek agronomis, antara lain panjang akar, tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah akar, bobot basah tajuk, bobot kering akar, bobot kering tajuk, dan jumlah puru akar. Penelitian pertama adalah identifikasi Meloidogyne secara morfologi dengan melakukan pengamatan terhadap karakteristik M. incognita, yaitu panjang dan bentuk tubuh termasuk bagian anterior dan posterior juvenil 2 (J2) serta pola perineal (perineal pattern) nematoda betina. Selanjutnya spesies M. incognita yang telah diidentifikasi dilakukan perbanyakan pada tanaman tomat sebagai sumber inokulum. Penelitian kedua dilakukan pengujian biofumigasi R. indica pada J2 M. incognita dalam skala laboratorium. Tahap ini dilakukan pengujian dengan perlakuan biofumigasi menggunakan R. indica bagian daun, batang, tumbuhan fase vegetatif, tumbuhan fase generatif dan campuran tumbuhan fase vegetatif dan generatif dan digunakan sebagai pembanding yaitu daun brokoli (Brassica oleracea) dan nematisida sintetik berbahan aktif fluopiram (Velum Prime). Dosis perlakuan R. indica adalah 1,3 g, 2,3 g dan 3,9 g/100 ml tanah. Proses biofumigasi berlangsung selama 14 hari pada suhu 30-38°C. Peubah yang diamati adalah mortalitas nematoda. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan biofumigasi R. indica menyebabkan mortalitas juvenil 2 M. incognita 56-87%. Biofumigasi dengan R. indica fase generatif dan campuran fase vegetatif dan generatif dengan dosis 3,9 g / 100 ml tanah menyebabkan mortalitas nematoda hingga 87%, nilai yang hampir setara dengan perlakuan nematisida fluopiram. Penelitian ketiga adalah pengujian keefektifan biofumigasi R. indica terhadap perkembangan puru dan pertumbuhan tanaman mentimun di rumah kaca. Perlakuan dengan menggunakan campuran R. indica fase generatif dan vegetatif dan pembanding limbah daun brokoli dan nematisida sintetik berbahan aktif fluopiram (Velum Prime). Perlakuan pada percobaan rumah kaca menggunakan dosis yang setara hasil terbaik pada pengujian laboratorium. Proses biofumigasi dimulai dengan melakukan pencacahan terhadap tumbuhan R. indica ±1cm kemudian dicampurkan ke dalam polibag berisi 3 kg tanah dan diinfestasi nematoda sebanyak ±300 J2 M. incognita. Polibag tanah kemudian dilembapkan dengan air dan ditutup rapat untuk dilakukan proses biofumigasi selama 14 hari. Setelah proses biofumigasi selesai, bibit mentimun varietas Kitoh berumur 1 minggu ditanam dan dipelihara hingga 6 minggu setelah tanam. Peubah yang diamati adalah jumlah puru akar dan pertumbuhan tanaman mentimun. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 ulangan. Perlakuan biofumigasi menggunakan tumbuhan R. indica dapat menurunkan jumlah puru akar Meloidogyne pada tanaman mentimun. Selain itu, pertumbuhan tanaman dari perlakuan biofumigasi R. indica terbukti lebih baik dibandingkan dengan penggunaan nematisida fluopiram dan kontrol (tanpa perlakuan). Tanaman mentimun pada perlakuan R. indica memiliki jumlah daun, tinggi tanaman, serta bobot basah dan kering yang lebih tinggi. Hasil uji GCMS (Gas Chromatogaphy-Mass Spectrometry) menunjukkan bahwa jenis senyawa alami yang bersifat nematisidal dalam R. indica antara lain Neophytadiene, 3-Methylene-7,11-dimethyl-1-dodecene, dan .gamma. -sitosterol. Sementara itu, senyawa nematisidal dalam limbah daun brokoli antara lain 15-Nonacosanone dan 9-Octadecenoic acid (E). Selain itu, senyawa-senyawa tersebut diduga dapat meningkatkan keefektifan R. indica sehingga menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman dan tidak meninggalkan residu berbahaya bagi lingkungan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/158061
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_A3502221005_744f37d9ee884282a1f871b092b6314f.pdfCover2.48 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_A3502221005_6ce0962b97bf458b864be306afd10f6d.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.83 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_A3502221005_8a4defb8e89b4d71bb2d9ad92f67d787.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.84 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.