Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/157876
Title: Analisis Potensi Penyebaran Residu Parakuat Di Kawasan Perairan Indramayu
Other Titles: 
Authors: Hariyadi, Sigid
Setiawan, Yudi
Fitrianto, Nanda
Issue Date: 2024
Publisher: IPB University
Abstract: Kabupaten Indramayu sebagai salah satu penghasil komoditas beras terbesar di Indonesia, tentu tidak lepas dari penggunaan herbisida sebagai upaya intensifikasi pertanian. Disamping dapat meningkatkan produksi pertanian, dampak yang dapat timbul akibat penggunaan herbisida yaitu mencemari lingkungan. Parakuat Diklorida merupakan salah satu bahan aktif herbisida yang sudah dilarang di beberapa negara, karena dampaknya yang buruk bagi lingkungan termasuk kawasan perairan. Beberapa petani di Indramayu masih menggunakan herbisida ini dalam pertanian padi. Berdasarkan hal tersebut, perlu mengetahui karakter penggunaan herbisida parakuat diklorida dan potensi dampak yang dihasilkan oleh penggunaannya pada perairan di Indramayu. Kuisioner diberikan kepada 21 Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) dan 120 petani komoditas padi, untuk mengetahui profil pertanian dan penggunaan herbisida. Kualitas air ditinjau dari beberapa indikator seperti suhu, pH, DO, kekeruhan, DHL, serta residu parakuat. Sampel air dan sedimen diambil pada bulan Agustus 2023. Model SWAT digunakan untuk mengestimasi konsentrasi residu pada perairan. Hasil dari model SWAT, akan digunakan untuk menghitung Risk Quotient sebagai indeks risiko ekologis pestisida pada perairan. Dari hasil wawancara terhadap PPL, diperoleh 10 dari 21 kecamatan masih menggunakan herbisida bahan aktif parakuat diklorida. Sekitar 66% dari total petani yang menjadi responden, menggunakan herbisida berbahan aktif parakuat diklorida. Dosis aplikasi masih sesuai ketentuan yang tertera pada label, dengan rata-rata 1,15 L/Ha untuk sekali penyemprotan. Dari hasil uji laboratorium, konsentrasi residu parakuat tidak terdeteksi pada aliran sungai (limit deteksi 0,005 mg/L). Temuan ini sesuai dengan hasil simulasi model SWAT monthly-step yang mendeteksi adanya konsentrasi parakuat di bulan Oktober – November 2023 dengan range 4,26×10-7 – 2,1×10-4 µg/L. Parakuat banyak ditemukan di tanah dan sedimen karena parakuat mudah teradsorb dalam tanah (nilai Koc = 1.000.000 L/Kg). Dari hasil aktual maupun simulasi, parakuat tidak berisiko terhadap organisme perairan (RQ<0,1).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/157876
Appears in Collections:MT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_P0502211005_33d39efaba64443ebca93cab8b6cac98.pdfCover1.63 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_P0502211005_54b5a4ac2de34bafaf77088b2644fa3f.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.56 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_P0502211005_e0e8b26a7e7d4bd6a86f71b5163f5df3.pdf
  Restricted Access
Lampiran592.49 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.