Efisiensi Teknis Produksi dan Peningkatan Pendapatan Usahatani Bunga Krisan pada Kelompok Tani Sekar Gunung Gede

Abstract

Kelompok Tani Sekar Gunung Gede (KTSGG) merupakan usahatani dengan produksi bunga krisan di Cianjur. Budi daya bunga krisan memiliki kendala input seperti hama dan penyakit pada bibit, keterbatasan pupuk NPK dan biosaka, serta rendahnya frekuensi kehadiran karyawan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh penggunaan input bibit, pupuk NPK, biosaka, dan tenaga kerja terhadap efisiensi teknis yang dilihat dari nilai elastisitas produksi bunga krisan, membandingkan input, dan menganalisis peningkatan pendapatan usahatani bunga krisan sesudah penelitian. Metode analisis yang digunakan meliputi analisis deskriptif, analisis regresi linear berganda dengan pendekatan fungsi produksi Cobb-Douglas, analisis pendapatan, dan analisis R/C Ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa input bibit, biosaka, dan tenaga kerja sudah efisien secara teknis dan pupuk NPK belum efisien secara teknis. Hasil analisis pendapatan menunjukkan terjadi peningkatan pendapatan sesudah dilakukan penelitian atau sesudah perubahan input dengan nilai R/C Ratio sebesar 1,7 artinya usahatani bunga krisan dinyatakan layak untuk dilanjutkan sebab menghasilkan keuntungan.

The Sekar Gunung Gede Farmer Group (KTSGG) is a farming business producing chrysanthemums in Cianjur. Chrysanthemum cultivation has input constraints such as pests and diseases on seeds, limited NPK fertilizer and biosaka, and low frequency of employee attendance. The aim of this research is to analyze the effect of using seed input, NPK fertilizer, biosaka, and labor on technical efficiency as seen from the elasticity value of chrysanthemum production, compare inputs, and analyze the increase in chrysanthemum farming income after the research. The analytical methods used include descriptive analysis, multiple linear regression analysis with the Cobb-Douglas production function approach, income analysis, and R/C Ratio analysis. The research results show that the input of seeds, biosaka and labor is technically efficient and NPK fertilizer is not technically efficient. The results of the income analysis show that there was an increase in income after research was carried out or after changes in input with an R/C ratio value of 1.7, meaning that the chrysanthemum farming business was declared feasible to continue because it produces profits.