Pemanfaatan Makroalga Padina australis sebagai Katalis Heterogen pada Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jelantah

Abstract

Energi migas di Indonesia menjadi andalan utama untuk perekonomian, baik sebagai penghasil devisa ataupun pemasok kebutuhan energi dalam negeri. Peningkatan yang terus menerus terjadi mengharuskan Indonesia segera menemukan cadangan migas baru. Oleh karena itu, dilakukan penggunaan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan seperti biodiesel. Pembuatan biodiesel dilakukan dengan memanfaatkan senyawa bioaktif yang terkandung di dalam makroalga Padina australis yang dapat diolah menjadi katalis heterogen. Katalis heterogen dari Padina australis dibuat melalui proses kalsinasi dengan suhu kalsinasi 500 ?, 600 ?, dan 700 ? selama 4 jam. Penggunaan daya microwave 100 dan 400 watt untuk memanaskan minyak serta variasi waktu 5, 10, 15, 20, dan 25 menit dalam pembuatan biodiesel. Hasil analisis katalis Padina australis seperti Scanning Electron Microscope (SEM), X-ray Diffraction (XRD), Fourier Tranzform Infrared Spectroscopy (FTIR), dan Brunauer-Emmett-Teller (BET) serta Kromatografi Gas (GC) untuk mengetahui kandungan metil ester dalam biodiesel. Hasil terbaik yang diperoleh dari pembuatan biodiesel menggunakan katalis Padina australis adalah dengan variasi suhu kalsinasi 700 oC dengan daya 100 watt, dan waktu 10 menit. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dua faktor dan dianalisis menggunakan ANOVA (a = 0,05) dan dilakukan uji lanjut Duncan. Penelitian ini diperoleh hasil biodiesel dengan nilai rendemen sebesar 70-85%, nilai densitas sebesar 0,863-0,888 g/ml, nilai angka asam sebesar 4,85-7,80 mg KOH/g, nilai kadar metil ester sebesar 10,99-48,91% pada penggunaan daya microwave 100 watt dan nilai rendemen sebesar 71-89%, nilai densitas sebesar 0,858-0,893 g/ml, nilai angka asam sebesar 4,67-6,48 mg KOH/g, nilai kadar metil ester sebesar 7,53-62,54% pada penggunaan daya microwave 400 watt.