Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/157394
Title: Komunikasi untuk Kehadiran Institusional Model Community of Inquiry dalam Pembelajaran Online Mahasiswa Autism Spectrum Disorder
Other Titles: Communication for Institutional Presence of Community of Inquiry Model in Online Learning of Students with Autism Spectrum Disorder
Authors: Lubis, Djuara P.
Muljono, Pudji
Purnaningsih, Ninuk
Firmansyah, Dwi
Issue Date: 2024
Publisher: IPB University
Abstract: Siswa ASD memiliki spektrum kondisi yang luas, dari ringan hingga berat, yang dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan intelektual, sehingga sering kali memerlukan pendidikan khusus. Intervensi bagi siswa ASD bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif, perkembangan bahasa, interaksi sosial, dan perilaku yang terkontrol, meskipun efektivitasnya bervariasi dan kemajuan dapat lambat. Siswa nonverbal dengan autisme menghadapi tantangan tambahan dalam komunikasi dan perilaku adaptif, yang memerlukan metode pengajaran alternatif dan dukungan dari keluarga serta pendidik untuk memungkinkan mereka berkomunikasi secara efektif dan mengatasi hambatan dalam perencanaan dan fleksibilitas mental. Pada tahun 2019, hanya sekitar 12 persen siswa dengan spektrum autisme (ASD) yang dapat terlibat penuh dalam pembelajaran di sekolah-sekolah umum di Indonesia, karena tantangan komunikasi, sosialisasi, dan perilaku yang mereka hadapi, yang sering kali menyebabkan kegagalan belajar. Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 memperburuk situasi ini, dengan kemungkinan berkurangnya jumlah siswa ASD yang mendapatkan pendidikan, akibat meningkatnya hambatan akses pendidikan selama krisis, yang mengharuskan peralihan ke pembelajaran online dan mengubah ruang belajar menjadi virtual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran komunikasi dalam pembelajaran online bagi mahasiswa dengan spektrum autisme (ASD) dari perspektif model Community of Inquiry (CoI), terutama dalam kehadiran institusional, yang mencakup dukungan administratif, teknis, dan emosional dari institusi pendidikan. Penelitian ini juga mengeksplorasi bagaimana pengelola pendidikan mengambil keputusan adopsi teknologi, mengidentifikasi spektrum gangguan autisme melalui asesmen, memberikan dukungan sosial kepada orang tua dan dosen, serta mengelola komunikasi sinkron dan asinkron dalam pembelajaran daring. Hasil akhirnya diharapkan dapat menyusun model komunikasi kehadiran institusional yang efektif untuk mendukung pembelajaran online mahasiswa ASD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus tunggal untuk menganalisis proses komunikasi dalam pembelajaran online bagi mahasiswa dengan autisme di LSBA selama pandemi Covid-19. Studi kasus ini fokus pada bagaimana LSBA, sebagai satu-satunya institusi yang berhasil mengadaptasi pembelajaran online bagi mahasiswa ASD, menghadapi tantangan teknologi, kompetensi guru, dan keterbatasan sumber daya. Penelitian ini melibatkan analisis mendalam terhadap interaksi antara pengelola, dosen, dan mahasiswa ASD, serta penggunaan teknologi dan kebijakan pendidikan yang mendukung proses belajar dari rumah. Hasil wawancara penelitian kemudian diolah menggunakan bantuan aplikasi Nvivo 12 Pro. Kajian ini menyimpulkan bahwa institusi pendidikan berperan penting dalam mendukung pembelajaran online melalui penyediaan panduan, lingkungan belajar, serta kebijakan yang mendukung. Dukungan teknologi, administratif, dan evaluasi yang tepat meningkatkan keterlibatan siswa, sementara komunikasi efektif di antara pengelola pendidikan menjadi kunci keberhasilan transisi ke pembelajaran online selama pandemi. Model Peningkatan Pendidikan Miles dan Huberman digunakan untuk menganalisis adopsi TIK, yang melibatkan berbagai tahapan dalam transformasi pembelajaran online. Pengelola pendidikan menghadapi tantangan dalam mengimplementasikan pembelajaran online bagi mahasiswa ASD, yang memiliki kebutuhan khusus berbeda dari siswa lain. Melalui asesmen yang efektif, mereka dapat mengidentifikasi kebutuhan khusus, mengembangkan rencana pendidikan individual, dan menyesuaikan metode pengajaran. Dukungan sosial juga diberikan kepada orang tua dan dosen, termasuk pelatihan teknologi dan dukungan emosional, untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung kesejahteraan semua pihak terlibat. Pembelajaran di LSBA dilakukan secara sinkronus dan asinkronus, dengan integrasi teknologi seperti video interaktif dan LMS untuk mendukung interaksi dan kemandirian siswa. Kehadiran institusional di LSBA mencakup tanggung jawab pengelola pendidikan, dosen, dan orang tua dalam proses pembelajaran. Meskipun pembelajaran online memberikan fleksibilitas, mahasiswa ASD tetap memerlukan pendampingan intensif untuk mencapai kemandirian. Komunikasi yang melibatkan semua pihak terkait, pelatihan yang tepat, serta strategi instruksional yang personal, sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif bagi mahasiswa ASD.
Students with Autism Spectrum Disorder have a wide range of conditions, from mild to severe, which can lead to intellectual developmental delays, often requiring special education. Interventions for ASD students aim to enhance cognitive abilities, language development, social interaction, and controlled behavior, although their effectiveness varies, and progress can be slow. Nonverbal students with autism face additional challenges in communication and adaptive behavior, necessitating alternative teaching methods and support from both families and educators to help them communicate effectively and overcome barriers in planning and mental flexibility. In 2019, only about 12 percent of students with Autism Spectrum Disorder (ASD) were fully engaged in learning in public schools in Indonesia due to the communication, socialization, and behavioral challenges they faced, which often led to academic failure. The Covid-19 pandemic in 2020 exacerbated this situation, potentially reducing the number of ASD students receiving education due to increased barriers to educational access during the crisis, which required a shift to online learning and transformed learning spaces into virtual environments. This study aims to analyze the role of communication in online learning for students with Autism Spectrum Disorder (ASD) from the perspective of the Community of Inquiry (CoI) model, particularly in institutional presence, which includes administrative, technical, and emotional support from educational institutions. It also explores how educational administrators make decisions on technology adoption, identify the autism spectrum through assessment, provide social support to parents and lecturers, and manage synchronous and asynchronous communication in online learning. The ultimate goal is to develop an effective institutional presence communication model to support online learning for ASD students. This research employs a qualitative method with a single case study approach to analyze communication processes in online learning for students with autism at LSBA during the Covid-19 pandemic. The case study focuses on how LSBA, as the only institution that successfully adapted online learning for ASD students, addressed technological challenges, teacher competencies, and resource limitations. The research involves in-depth analysis of interactions between administrators, lecturers, and ASD students, as well as the use of technology and educational policies that support home-based learning. The interview results are then processed using Nvivo 12 Pro software. The study concludes that educational institutions play a crucial role in supporting online learning by providing guidance, a supportive learning environment, and appropriate policies. Adequate technological, administrative, and evaluation support enhances student engagement, while effective communication among educational administrators is key to a successful transition to online learning during the pandemic. The Miles and Huberman Educational Improvement Model is used to analyze the adoption of ICT, involving various stages in the transformation of online learning. Educational administrators face challenges in implementing online learning for ASD students, who have special needs different from other students. Through effective assessment, they can identify special needs, develop individualized education plans, and adjust teaching methods. Social support is also provided to parents and lecturers, including technology training and emotional support, to create an inclusive learning environment that supports the well-being of all parties involved. Learning at LSBA is conducted synchronously and asynchronously, with the integration of technologies such as interactive video and LMS to support student interaction and independence. Institutional presence at LSBA encompasses the responsibilities of educational administrators, lecturers, and parents in the learning process. While online learning offers flexibility, ASD students still require intensive support to achieve independence. Communication involving all relevant parties, appropriate training, and personalized instructional strategies are essential to creating an effective learning environment for ASD students.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/157394
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_I362190161_1b07c932732844adb8d8bc4b7f85721e.pdfCover1.09 MBAdobe PDFView/Open
Dwi Firmansyah_I362190161.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.51 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_I362190161_8eab74aa217f4e8784f6328703d595ca.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.5 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.