Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/157217
Title: Perilaku Berbagi Informasi Pangan Halal pada Komunitas Virtual di Instagram
Other Titles: 
Authors: Sumardjo
Amanah, Siti
Hapsari, Dwi Retno
Naumi, Adinda Tessa
Issue Date: 2024
Publisher: IPB University
Abstract: Pangan halal adalah pangan yang tidak mengandung unsur atau bahan yang haram atau yang dilarang dikonsumsi umat Islam (PP 1999). Mengonsumsi pangan halal tidak hanya bentuk kepatuhan pada syariat, namun juga mempunyai dimensi kesehatan dimana pangan halal dan toyyib dikorelasikan sebagai pangan yang berkualitas dan aman. Indonesia mempunyai jumlah penduduk Muslim yang besar, sehingga isu pangan halal menjadi penting khususnya untuk mendukung pemerintan membangun ekosistem halal di Indonesia. Ada beberapa tantangan dan mispersepsi yang dihadapi dalam membentuk ekosistem halal di Indonesia. Strategi yang dilakukan adalah dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi dan edukasi mengenai gaya hidup halal. Pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) sudah melakukan sosialisasi mengenai produk halal, namun upaya ini perlu dukungan dari semua pihak. Salah satu komunitas yang aktif dalam berbagi informasi pangan halal melalui Instagram adalah komunitas Halal Corner. Sejak tahun 2013 Komunitas Halal Corner sudah melakukan posting konten mengenai gaya hidup halal di Instagram. Kemajuan teknologi informasi dan komunkasi membawa cara baru bagi masyarakat untuk berkomunikasi. Komunitas virtual melalui media sosial Instagram membagi konten pangan halal yang dikonsumsi followersnya untuk kemudian dibagikan kembali ke sesama pengguna Instagram, ke pengguna media sosial lainnya dan masyarakat. Komunitas virtual dapat membentuk jaringan informasi dan membentuk rutinitas dalam pemanfaatan media. Penelitian ini berfokus pada generasi Y atau milenial karena konsumen milenial merupakan basis konsumen yang besar dan masuk dalam usia produktif serta generasi milenial juga dikenal sebagai “digital native” dan banyak menghabiskan waktu di Internet. Berbagi informasi melalui Instagram mengenai pentingnya halal diharapkan mampu membangun kesadaran milenial dan masyarakat umumnya mengenai produk pangan halal. Penelitian ini menggunakan teori social action media studies theory dan multistep flow communication model untuk mengonstruksi konten media dan melihat interaksi  antar aktor dan pemimpin opini dalam berbagi informasi pangan halal di Instagram halal Corner. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian adalah: (1) Menganalisis perilaku pemanfaatan Instagram sebagai sarana berbagi informasi pangan halal oleh komunitas virtual Halal Corner. (2) Mengonstruksi alur komunikasi komunitas virtual Halal Corner dalam berbagi informasi pangan halal. (3) Mengidentifikasi tema-tema pangan halal penting, tipologi anggota komunitas virtual dan  nominasi pemimpin opini dalam berbagi informasi pangan halal di Instagram Halal Corner. (4) Dihasilkannya model komunikasi berbagi informasi pangan halal. Penelitian ini merumuskan alasan followers dan pengurus Halal Corner memanfaatkan Instagram dalam berbagi informasi pangan halal, yaitu: (1) kemudahan berkomunikasi, (2) keterhubungan sosial, (3) kemudahan dalam produksi konten, (4) karakteristik konten dan fitur, dan (5) konten pangan halal di Instagram Halal Corner terpercaya. Berbagi informasi pangan halal di Instagram Halal Corner dimulai dari proses produksi konten, selanjutnya admin Instagram Halal Corner memposting konten. Konten pangan halal di Instagram Halal Corner bisa diakses bebas oleh follower dan pengguna Instagram lain. Umpan balik yang diberikan pengguna melalui komentar, pesan Instagram, dan emotikon suka. Komentar yang diberikan followers berupa saran, penegasan, pertanyaan diluar topik atau tema bahasan dan ucapan terima kasih. Efek berbagi informasi pangan di Instagram Halal Corner antara lain: menambah pengetahuan, sebagai sumber referensi, dan pertimbangan dalam menentukan keputusan pembelian, memberikan dukungan, ketenangan, berbagi konten, berbagi informasi, menyimpan konten, dan pemilihan produk pangan untuk di konsumsi.  Instagram Halal Corner memuat berbagai informasi gaya hidup halal dan tema pangan utama yang penting bagi followers adalah info produk halal viral, informasi produk halal, informasi bahan pangan, dan titik kritis. Tema-tema penting ini memberikan informasi dan pengetahan bagi followers yang dapat memandu pemilihan produk pangan yang akan dikonsumsi. Riset ini juga mengungkapkan keberadaan pemimpin opini di lingkungan Instagram Halal Corner dan juga beragam peran followers dalam berbagi informasi pangan halal seperti seeker, broker, dan active broker.   Berbagi informasi pangan halal oleh komunitas Halal Corner melibatkan masyarakat dan stakeholders, dan hal ini dapat dianalisis melalui interaksi konten dan followers, followers dan pengguna, serta followers dan masyarakat. Sedangkan hubungan dengan stakeholders dapat dilihat melalui keikutsertaan komunitas Halal Corner dalam program atau agenda kegiatan yang dilaksanakan oleh stakeholders. Stakeholders juga menjadi sumber referensi untuk konten pangan halal Instagram Halal Corner. Stakeholders yang terlibat dalam literasi halal di Indonesia antara lain: Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Halal Centre, serta KomiteNasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Instagram dapat menjadi sarana potensial sebagai media literasi pangan halal bagi milenial, namun tidak seluruh masyarakat Indonesia tersentuh media sosial, maka dari itu komunitas Halal Corner melakukan literasi halal tidak hanya melalui media online namun juga melalui kegiatan-kegiatan offline. Pemanfaatan dan kombinasi berbagai medium dalam literasi pangan halal sangat diperlukan untuk menjangkau seluruh masyarakat Muslim Indonesia.
Halal food refers to food items that do not contain ingredients or substances prohibited for Muslims (PP 1999). Consuming halal food is not merely an act of religious obedience but also carries health implications, as halal and toyyib food is perceived to be of high quality and safe. Given Indonesia's significant Muslim population, addressing halal food issues is crucial to support the development of a halal ecosystem in the country. Several challenges and misconceptions exist in building a halal ecosystem in Indonesia. The strategy employed involves raising public awareness through socialization and education regarding halal lifestyles. The government, through the Halal Product Assurance Organizing Agency (BPJPH), has conducted campaigns regarding halal products, yet support from various stakeholders remains essential. One active community in sharing information about halal food through the Instagram platform is the Halal Corner Community. Since 2013, the Halal Corner Community has consistently disseminated content related to halal lifestyles on Instagram The advancement of information and communication technology has introduced new avenues for societal interaction. With the emergence of virtual communities on social media platforms such as Instagram, content related to halal food has become increasingly accessible and shareable among users. These virtual communities establish active networks of information exchange and acclimate themselves to utilizing media regularly. This research focuses on the Y generation, commonly known as millennials, as they constitute a significant consumer base, are digitally active, and spend substantial time in the online realm. The study employs the social action media studies theory and the multistep flow communication model to comprehend the construction of media content, interactions among actors, and opinion leaders within the virtual community of Halal Corner on Instagram. Consequently, this study aims to: (1) analyze the utilization of Instagram as a tool for the virtual community Halal Corner in disseminating information about halal food, (2) understand the communication flow within this community, (3) identify key themes regarding halal food, typologies of virtual community members, and nomination of opinion leaders in sharing halal food information on Instagram Halal Corner, (4) develop an effective communication model for disseminating information about halal food. This study indicates the reasons why Halal Corner followers and admin use Instagram to share halal food information, namely: (1) its ease of communication, (2) social connectivity, (3) ease of content creation, (4) available content characteristics and features, (5) and trust in halal food content on Instagram's Halal Corner. The process of sharing information about halal food on Instagram's Halal Corner begins with content creation, which is then posted by the Instagram Halal Corner admin. Halal food content on Instagram's Halal Corner can be freely accessed by followers and other Instagram users. Users provide feedback through comments, Instagram messages, and likes. Feedback from followers includes suggestions, supportive opinions, off-topic questions, or expressions of gratitude. The impacts of sharing information about halal food on Instagram's Halal Corner include enhancing knowledge, serving as a reference source, influencing purchasing decisions, providing support and reassurance, sharing content and information with other users, saving content, and selecting food products for consumption The Instagram Halal Corner page contains a wealth of information on halal lifestyle and key food-related topics that are important to followers, such as details on popular halal products, specific halal product information, details on food ingredients, and critical points. These topics offer followers knowledge and insights to assist them in selecting food products for consumption. Additionally, this study identifies the presence of opinion leaders within the Instagram Halal Corner community, as well as various roles played by followers in sharing information about halal food, including information seekers, seeker, broker, and active broker.   The Halal Corner community plays a role in disseminating information about halal food by involving the public and relevant stakeholders, which can be analyzed through interactions between content and followers, followers and other users, as well as followers and the wider community. Engagement with stakeholders is also evident through the participation of the Halal Corner community in programs or activities organized by stakeholders. Stakeholders also serve as a source of reference for content related to halal food on Instagram's Halal Corner. Some stakeholders involved in halal literacy in Indonesia include the Halal Product Assurance Organizing Agency (BPJPH), the Food, Drug, and Cosmetic Assessment Institute of the Indonesian Council of Ulama (LPPOM MUI), Halal Centers, and the National Committee for Sharia Economics and Finance (KNEKS). While Instagram can be an effective tool for halal food literacy among millennials, not all Indonesians have access to social media. Therefore, the Halal Corner community conducts halal literacy efforts not only online but also through offline activities. Utilizing a combination of media in halal food literacy efforts is crucial to reach the entire Muslim community in Indonesia.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/157217
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_I362190221_e14ef193a2244470965c802f51fb5dab.pdfCover664.8 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_I362190221_f861b72ad6d04e30a731171499e36b73.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.87 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_I362190221_e8d49bae6f5c4bd2b335e543bb48281c.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.36 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.