Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156952
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSiregar, Hermanto
dc.contributor.advisorAhmad, Fahmi Salam
dc.contributor.authorJannah , Annisa Rohmatul
dc.date.accessioned2024-08-09T13:12:38Z
dc.date.available2024-08-09T13:12:38Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156952
dc.description.abstractKeuangan digital menjadi elemen penting untuk mendorong tingkat inklusi keuangan suatu negara. Tidak terkecuali bagi negara G20 dengan segala potensi yang dimiliki seperti tingkat adopsi internet yang tinggi dan layanan keuangan digital yang terus berkembang. Akan tetapi, negara G20 memiliki tantangan untuk mencapai keuangan inklusif yaitu masih ada kelompok masyarakat seperti perempuan yang terkecualikan dari layanan keuangan digital. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mengkaji perkembangan tingkat inklusi keuangan negara G20. Analisis dengan pendekatan Random Effect Model juga dilakukan untuk menganalisis pengaruh keuangan digital terhadap inklusi keuangan dengan menggunakan efek moderasi dari ketimpangan gender. Objek yang diteliti adalah 13 negara anggota G20 pada periode 2004 hingga 2022. Hasil analisis menunjukaan tingkat inklusi keuangan rata-rata di negara G20 mengalami peningkatan selama tahun penelitian. Sementara itu, keuangan digital berpengaruh positif siginifikan terhadap inklusi keuangan. Ketimpangan gender dan moderasinya dengan keuangan digital berpengaruh signifikan terhadap inklusi keuangan. Efek moderasinya negatif yang artinya pengaruh positif keuangan digital terhadap inklusi keuangan menguat di negara yang ketimpangan gendernya rendah.
dc.description.abstractDigital finance is an important element to boost a country's financial inclusion. G20 countries are no exception with all their potential such as high internet adoption rate and growing digital financial services. However, G20 countries have challenges to achieve financial inclusion. There are groups of people such as women who are excluded from digital financial services. This study uses descriptive analysis to examine the development of financial inclusion rate of G20 countries. Analysis with the Random Effect Model approach is also used to analyze the effect of digital finance on financial inclusion using the moderating effect of gender inequality. The objects studied are 13 G20 member countries in the period 2004 to 2022. The results of this study indicate that the average level of financial inclusion in G20 countries has increased during the study years. Meanwhile, the digital finance has a significant positive effect on financial inclusion. Gender inequality and its moderation with digital finance have a significant effect on financial inclusion. The moderation effect is negative, which means that the positive effect of digital finance on financial inclusion is stronger in countries with low gender inequality.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEfek Moderasi Gender dalam Pengaruh Keuangan Digital terhadap Inklusi Keuangan di Negara G20id
dc.title.alternativeModerating Effects of Gender in The Influence of Digital Finance on Financial Inclusion in G20 Countries
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordgenderid
dc.subject.keywordInklusi Keuanganid
dc.subject.keywordKeuangan Digitalid
dc.subject.keywordNegara G20id
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_H1401201073_ebec888403304449ab17acee34ac4ca1.pdfCover379.56 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_H1401201073_26c8ed0ff10b417b9fa3a57f1cfd425b.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.09 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_H1401201073_99f722c314df4762a564a8333c392765.pdf
  Restricted Access
Lampiran308.48 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.