Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156943
Title: Analisis Data Pemeruman Single Beam Echosounder untuk Eliminasi Mistie pada Seismik Single Channel di Perairan Bintan
Other Titles: Analysis of Single Beam Echosounder Sounding Data for Mistie Elimination in Single Channel Seismic in Bintan Waters
Authors: Manik, Henry Munandar
Zulfikar, Muhammad
Zahran, Hafizh
Issue Date: 2024
Publisher: IPB University
Abstract: Seismik merupakan metode penjalaran gelombang pantul yang dapat menggambarkan keadaan bawah permukaan laut. Pada proses pengolahan data seismik, gelombang yang merambat dari source menuju receiver akan mengalami sedikit perbedaan dari kondisi kedalaman dasar laut yang sebenarnya. Mistie merupakan kesalahan pada data seismik yang menyebabkan ketidaksesuaian kedalaman antara lintasan seismik yang berpotongan. Fenomena mistie umumnya terjadi pada saat akuisisi dan pemrosesan data, sehingga jika kesalahan ini tidak dikoreksi dapat menyebabkan kesalahan pada saat interpretasi data dan menghasilkan menghasilkan bentuk stratigrafi yang salah. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi kedalaman dasar laut menggunakan Single Beam Echosounder dan seismik single channel serta menganalisis perbedaan kedalaman dasar laut pada jalur seismik yang berpotongan. Data kedalaman pada pemeruman Single Beam Echosounder dikoreksi dengan pasang surut yang kemudian dibuat sebaran dengan menggunakan interpolasi kriging sebagai data acuan seismik. Pada Perairan Bintan kedalaman yang diperoleh oleh Single Beam Echosounder berkisar 1 hingga 27 meter sedangkan pengukuran seismik memiliki kedalaman berkisar 4,5 hingga 30 meter. Mistie pada setiap jalur lintasan memiliki kisaran nilai lebih dari 1,5 meter dan data kedalaman Single Beam Echosounder yang telah dilakukan koreksi pasang surut dapat mengatasi mistie pada tiap jalur seismik yang berpotongan.
Seismic is a method of propagating reflected waves that can describe conditions below the sea surface. In the seismic data processing process, the waves propagating from the source to the receiver will experience slight differences from the actual depth conditions of the seabed. Mistie is an error in seismic data that causes depth discrepancies between intersecting seismic trajectories. The mistie phenomenon generally occurs during data acquisition and processing, so if this error is not corrected it can cause errors during data interpretation and result in an incorrect stratigraphic form. This research aims to analyze seabed depth conditions using Single Beam Echosounder and single channel seismic and analyze differences in seabed depth in intersecting seismic lines. Depth data on Single Beam Echosounder soundings are corrected for tides which are then distributed using kriging interpolation as seismic reference data. In Bintan waters, the depth obtained by the Single Beam Echosounder ranges from 1 to 27 meters, while seismic measurements range from 4,5 to 30 meters. The mistie on each path has a value range of more than 1,5 meters and the Single Beam Echosounder depth data which has been corrected for tides can overcome the mistie on each intersecting seismic path.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156943
Appears in Collections:UT - Marine Science And Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_C5401201016_cfa9b2d0eecb45ffb368b447f547265a.pdfCover380.38 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_C5401201016_664c77ccac764ccf808d90f64599a9b9.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.69 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_C5401201016_1445b99e03044994bcff66046c6e6118.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.36 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.