Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156888
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorJusadi, Dedi
dc.contributor.advisorSuprayudi, Muhammad Agus
dc.contributor.advisorAlimuddin
dc.contributor.authorAimma, M.Ariful
dc.date.accessioned2024-08-09T08:15:27Z
dc.date.available2024-08-09T08:15:27Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156888
dc.description.abstractPembenihan ikan bandeng (Chanos chanos) di hatchery Indonesia, khususnya di daerah Gerokgak, Bali, masih memiliki tingkat kelangsungan hidup yang rendah. Tingkat kelangsungan hidup rata-rata sampai nener hanya mencapai 20%. Untuk meningkatkan kelangsungan hidup larva perlu adanya pengkayaan terhadap pakan alami pada larva. Salah satu upaya yang diduga dapat dilakukan untuk memaksimalkan kelangsungan hidup larva bandeng adalah pemberian rotifera yang diperkaya dengan taurin. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa konsumsi taurin dapat mempercepat perkembangan larva dan meningkatkan kelangsungan hidup pada larva udang dan berbagai ikan laut. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran rotifera yang diperkaya taurin dalam meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva ikan bandeng. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap, yakni pemberian pakan larva bandeng dengan rotifera yang diperkaya dengan taurin dengan dosis 0, 25, 50, dan 75 mg/L. Seluruh perlakuan diulang lima kali. Penelitian dibagi dalam dua tahap. Tahap 1 dievaluasi tingkat kelangsungan hidup larva, dan kecepatan pertumbuhan larva menjadi nener selama 18 hari. Tahap 2 digunakan untuk melakukan pengamatan perkembangan pembentukan tulang belakang pada larva dengan cara pewarnaan double staining dan untuk pengujian kandungan kimia pada larva yang meliputi kandungan protein, lemak, air dan taurin selama 14 hari. Larva dipelihara pada bak fiber bulat bervolume 300 sebanyak 20 unit yang dilengkapi dengan instalasi aerasi dan instalasi air laut yang bertempat di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Gondol. Dimulai pada hari ke 3 masa pemeliharaan, dilakukan pemberian pakan alami berupa rotifera. Jumlah rotifera yang diberikan meningkat disesuaikan dengan umur larva. Rotifer diperkaya kandungan nutriennya sebelum diberikan kepada larva. Untuk proses pengkayaan, rotifer dimasukkan ke dalam wadah pengkaya kapasitas 10 L dengan kepadatan 500 ind/mL. Taurin, sesuai dosis di setiap perlakuan dimasukkan ke dalam blender, lalu ditambah vitamin C mg, kuning telur ayam 0,1 g, minyak ikan 0,5 mL, ragi roti 0,25 g, dan air 200 mL. Seluruh bahan dihomogenkan selama menit, lalu ditambahkan ke dalam media pengkaya selama 4 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan taurin yang terdapat dalam rotifera mengalami peningkatan sampai dosis 50 mg L untuk kemudian mengalami penurunan kembali pada dosis 75 mg/L. Hingga larva berumur 14 hari, membran notokord yang transparan masih terlihat, belum terjadi osifikasi untuk membentuk kolom vertebra. Sampai umur 14 hari, hanya tulang rawan (ditandai dengan warna biru dari alcian blue) dari spinal spine, haemal spine, dan caudal fin yang terbentuk. Panjang larva yang diperoleh selama penelitian tidak memiliki perbedaan signifikan antar perlakuan. Pada perlakuan menggunakan dosis taurin mg/L air hingga 75 mg/L panjang larva berkisar 15,4 – 15,6 mm. Larva yang diberi rotifer diperkaya taurin dengan dosis 50 mg/L kelangsungan hidupnya paling tinggi. Kadar protein larva tertinggi pada perlakuan menggunakan taurin 50 mg/L dengan nilai 46,35%, sedangkan nilai yang paling rendah pada perlakuan taurin dengan dosis 0 mg/L dengan nilai 36,75%. Kadar lemak yang paling tinggi pada perlakuan 25 mg/L yaitu sebesar 3,67%, sedangkan nilai yang paling rendah yaitu pada perlakuan dengan dosis 75 mg/L dengan nilai 2,50%. Kadar air yang didapatkan dari semua perlakuan berkisar pada nilai 79,5 – 86,94%. Rotifera yang diperkaya dengan taurin 50 mg/L dapat memberikan nilai terbaik pada kelangsungan hidup dan perkembangan stadia larva ikan bandeng dibandingkan perlakuan menggunakan dosis taurin.
dc.description.abstractMilkfish (Chanos chanos) hatcheries in Indonesia, especially in Gerokgak, Bali, still have low survival rates. The average survival rate to fry only reaches 20%. To improve larval survival, it is necessary to enrich the larvae with natural food. One of the efforts that can allegedly be done to maximize the survival of milkfish larvae is the provision of rotifers enriched with taurine. Previous studies have shown that taurine consumption can accelerate larval development and improve survival in shrimp larvae and various marine fish. Thus, this study aimed to evaluate the role of taurine-enriched rotifers in improving survival and growth of milkfish larvae. This study used a completely randomized design, where milkfish larvae were fed with taurine-enriched rotifers at doses of 0, 25, 50 and 75 mg/L. All treatments were repeated five times. All treatments were repeated five times. The study was divided into two stages. Stage 1 evaluated the larval survival rate, and the growth rate of larvae into nener for 18 days. Stage 2 was used to observe the development of spine formation in larvae by double staining and to test the chemical content of larvae including protein, fat, water and taurine content for 14 days. Larvae were reared in round fiber tanks with a volume of 300 as many as 20 units equipped with aeration installations and seawater installations located at the Gondol Marine Aquaculture Research and Fisheries Extension Center. Starting on day 3 of the rearing period, natural food in the form of rotifers was fed. The amount of rotifers given increased according to the age of the larvae. Rotifers are enriched in nutrient content before being given to the larvae. For the enrichment process, rotifers were put into a 10 L capacity enrichment container with a density of 500 ind/mL. Taurine, according to the dose in each treatment was put into a blender, then added vitamin C mg, chicken egg yolk 0.1 g, fish oil 0.5 mL, baker's yeast 0.25 g, and water 200 mL. All ingredients were homogenized for minutes, then added to the enrichment media for 4 hours. The results showed that the taurine content contained in rotifers increased until a dose of 50 mg/L and then decreased again at a dose of 75 mg/L. Until 14 days old larvae, the transparent notochord membrane is still visible, no ossification has occurred to form the vertebral column. Until 14 days of age, only cartilage (indicated by the blue color of alcian blue) of the spinal spine, haemal spine, and caudal fin were formed. The length of larvae obtained during the study had no significant differences between treatments. In the treatment using taurine doses of mg/L water up to 75 mg/L, the larval length ranged from 15.4 - 15.6 mm. Larvae fed with taurine-enriched rotifers at a dose of 50 mg/L had the highest survival rate. The highest larval protein content in the treatment using taurine 50 mg/L with a value of 46.35%, while the lowest value in the taurine treatment with a dose of 0 mg/L with a value of 36.75%. The highest fat content in the 25 mg/L treatment was 3.67%, while the lowest value was in the treatment with a dose of 75 mg/L with a value of 2.50%. The moisture content obtained from all treatments ranged from 79.5 - 86.94%. Rotifera enriched with 50 mg/L taurine can provide the best value on survival and development of milkfish larval stadia compared to treatments using taurine doses.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePemberian Rotifera Brachionus rutondiformis Diperkaya Taurin untuk Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Ikan Bandeng Chanos chanosid
dc.title.alternativeDietary Rotifer Brachionus rutondiformis Enriched with Taurine and Commercial Enrichement Material on Survival and Development of Larval Stages of Milkfish Chanos chanos
dc.typeTesis
dc.subject.keywordpertumbuhanid
dc.subject.keywordlarva ikan bandengid
dc.subject.keywordtaurinid
dc.subject.keywordtingkat kelangsungan hidupid
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_C1501201013_03e07bb364344742abda1fd8c78f563e.pdfCover525.59 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_C1501201013_821748b5e3c644d386b7d6fb2bceac9f.pdf
  Restricted Access
Fulltext922.91 kBAdobe PDFView/Open
lampiran_C1501201013_c4cd859b0aa54ef3b891d7d6c81320da.pdf
  Restricted Access
Lampiran276.43 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.