Aplikasi Pemanfaatan Ekstrak Daun Ubi Jalar Ipomoea batatas pada Proses Transportasi Ikan Nila Hitam Oreochromis niloticus

Abstract

Transportasi merupakan kegiatan lanjutan dalam budidaya yang berguna untuk memindahkan ikan ke habibat yang baru. Sistem transportasi yang digunakan yaitu sistem tertutup dengan mengandalkan oksigen di dalamnya. Sistem ini memiliki kekurangan seperti ikan mudah terkena stres akibat menurunnya kualitas air pada media dan terganggunya metabolisme pada ikan. Oleh karena itu, diperlukan strategi alternatif dengan cara anestesi pada ikan untuk mengurangi pergerakan dan metabolisme selama transportasi berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan pemanfaatan ekstrak daun ubi jalar Ipomoea batatas yang dicampurkan ke dalam media air dalam proses transportasi calon induk ikan nila hitam Oreochromis niloticus. Penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari tiga ulangan dan empat perlakuan yaitu perlakuan K (kontrol), P2 (2 mg/L), P4 (4 mg/L), dan P6 (6 mg/L). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah P6 dengan menunjukkan hasil tingkat kelangsungan hidup lebih tinggi dan kadar glukosa darah lebih rendah dibandingan perlakuan lainnya (P<0,05), sedangkan parameter kualitas air antar perlakuan tidak berbeda jauh.

Transportation is a follow-up activity in cultivation that is useful for moving fish to new habitats. The transportation system used is a closed system that relies on oxygen in it. This system has disadvantages, such as fish being easily exposed to stress due to decreased water quality in the media and disruption of fish metabolism. Therefore, an alternative strategy is needed by anesthetizing the fish to reduce movement and metabolism during transportation. This research aims to apply the use of Ipomoea batatas sweet potato leaf extract mixed into water media in the transportation process of prospective black tilapia broodstock Oreochromis niloticus. The research used a completely randomized design (CRD) method consisting of three replications and four treatments, namely treatment K (control), P2 (2 mg/L), P4 (4 mg/L), and P6 (6 mg/L). The results of the research can be concluded that the best treatment in this study was P6 which showed higher survival rates and lower blood glucose levels compared to other treatments (P<0.05), while the water quality parameters between treatments did not differ much.