Evaluasi Pengelolaan Air Limbah Aktivitas Industri Perikanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara.

Abstract

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga merupakan tipe B pelabuhan perikanan di Indonesia, PPN ini memiliki luas 14,9Ha yang terletak di Tapanuli Tengah, provinsi Sumatera Utara. Pelabuhan perikanan merupakan sebuah sistem yang sangat kompleks, sehingga tidak jauh dari berbagai masalah lingkungan. Berdasarkan hasil wawancara PPN Sibolga telah berupaya menuju pelabuhan perikanan yang berbasis lingkungan. Pengelolaan limbah merupakan salah satu bentuk pengendalian lingkungan yang dilakukan oleh PPN Sibolga. PPN Sibolga memiliki industri pengolahan ikan yang menghasilkan air limbah. Sebagai penanganan air limbah di lingkungan PPN Sibolga telah tersedia instalasi pengolahan air limbah (IPAL) terpadu. IPAL terpadu PPN Sibolga terdiri dari unit bak pengumpul di PT. Duta Tangkas Utama (DTU) bergerak dibidang industri pengolahan ikan beku, di PT. Anugrah Sari Laut (ASL) industri pengolahan ikan beku, di PT. Toba Surimi (TSI) industri ikan beku juga tepung ikan. Penghasil terbanyak air limbah yang masuk ke IPAL terpadu adalah dari bak penampung 4.487 m3 yang disalurkan ke IPAL terpadu sejak bulan Januari sampai Juni tahun 2022. Hal ini menunjukkan kinerja IPAL terpadu sangat dibutuhkan untuk mengolah air limbah terutama dari industri pengolahan ikan di PPN Sibolga yang sudah melebihi kapasitas bak penampung. Berdasarkan empat parameter yang di uji oleh PPN Sibolga pada bulan Desember 2022 terdapat nilai outlet 103 mg/L. Hasil tersebut menunjukkan nilai yang berada diatas baku mutu berdasarkan PERMEN LH Nomor 05 Tahun 2014. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian berkala secara lengkap berdasarkan parameter terkait penyebab tingginya kadar air limbah PPN Sibolga. Apabila hal ini tidak dilakukan pengelolaan secara tepat dikhawatirkan mempengaruhi kerusakan lingkungan pada air laut pada area PPN Sibolga. Beberapa penjabaran di atas menjadi fokus untuk dilakukan penelitian terkait strategi yang tepat guna diharapkan mampu membantu pengelola PPN Sibolga di dalam proses pengelolaan lingkungan perikanan khususnya dalam hal menjaga kualitas air limbah pelabuhan yang mengurangi pencemaran lingkungan. Metode penelitian dengan survei lapang dengan penggunaan data primer dan sekunder. Analisis data melibatkan analisis deskriptif dari hasil uji kualitas air limbah dengan perbandingan PERMEN LH No. 05 Tahun 2014, analisis readiness level, kemudian analisis hirarki proses untuk melihat strategi perbaikan pengolahan air limbah. Pengamatan kualitas air limbah dari instalasi pengolahan air limbah pelabuhan perikanan nusantara Sibolga pada sampel dari outlet masih ada beberapa parameter yang belum sesuai baku mutu berdasarkan PERMEN LH No 05 Tahun 2014 yaitu klor bebas mencapai 387 mg/L dari baku mutu 1 mg/L, biological oxygen demand 128 mg/L melewati baku mutu maksimal 100 mg/L, dan chemical oxygen demand (COD) 274 mg/L dari 200 mg/L. Kesiapan IPAL dalam mengolah air limbah hasil industri perikanan di PPN Sibolga belum optimal dengan nilai 13 dari PT. ASL dan nilai 11 pada bak pengumpul utama juga sedimentasi dari nilai optimum 16. Alternatif strategi perbaikan dari hasil kualitas dan kesiapan pengolahan air limbah hasil industri diperoleh untuk prioritas utama yaitu mengoptimalkan kontrol rutin kualitas air limbah setiap pembuangan ke permukaan air laut dengan skor 0,448 khususnya kualitas air limbah dari pH, BOD, COD, dan TSS. Alternatif prioritas kedua selanjutnya adalah menjalankan regulasi pemantauan kualitas air limbah dari inlet indsutri dan outlet IPAL dengan skor 0,263 diharapkan pengelolaan air limbah hasil aktivitas dari industri perikanan di PPN Sibolga mencapai kadar baku mutu.