Efektivitas Bioherbisida Butiran Berbasis Umbi Teki (Cyperus rotundus L.) dalam Berbagai Bentuk dan Ukuran untuk Pengendalian Gulma pada Budidaya Padi Gogo

Abstract

Aplikasi bioherbisida berbasis umbi teki menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi dampak persaingan gulma yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan menguji keefektifan bioherbisida butiran berbasis umbi teki (Cyperus rotundus L.) 67,5 kg ha-1 dalam berbagai bentuk dan ukuran untuk mengendalikan gulma pada budidaya padi gogo serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan padi gogo. Percobaan disusun menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal dengan dua belas perlakuan, yaitu: tanpa penyiangan (P0), penyiangan manual (P1), bioherbisida butiran bulat besar (P2), bioherbisida butiran bulat sedang (P3), bioherbisida butiran bulat kecil (P4), bioherbisida butiran bulat sangat kecil (P5), bioherbisida butiran silindris besar (P6), bioherbisida butiran silindris sedang (P7), bioherbisida butiran silindris kecil (P8), bioherbisida butiran silindris sangat kecil (P9), bioherbisida tepung 67,5 kg ha-1 (P10), herbisida sintetis Oksifluorfen 480 g ha-1 (P11). Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi bioherbisida butiran pada berbagai bentuk dan ukuran efektif menekan pertumbuhan gulma golongan daun lebar hingga 4 MSA. Aplikasi bioherbisida berbasis umbi teki tidak menimbulkan gejala fitotoksisitas terhadap pertumbuhan padi gogo. Aplikasi terbaik bioherbisida butiran pada perlakuan bioherbisida butiran sangat kecil baik bentuk bulat maupun silindris yang efektif menekan pertumbuhan gulma total dan gulma dominan Alternanthera sessilis dan Mimosa pudica, serta dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil padi gogo.

The application of bioherbicide based from purple nutsedge can be one alternative to reduce the impact of weed competition that is more environmentally friendly This study aims to test the effectiveness of granular bioherbicide on nutsedge (Cyperus rotundus L.) 67.5 kg ha-1 in various shapes and sizes to control weeds in upland rice cultivation and its effect on upland rice growth. The experiment was designed using a random complete block design (RKLT) single factor with twelve treatments, namely: no weeding (P0), manual weeding (P1), large round granular bioherbicide (P2), medium round granular bioherbicide (P3), small round granular bioherbicide (P4), very small round granule bioherbicide (P5), large cylindrical granular bioherbicide (P6), medium cylindrical granular bioherbicide (P7), small cylindrical granular bioherbicide (P8), very small cylindrical granular bioherbicide (P9), powdery bioherbicide 67.5 kg ha-1 (P10), synthetic herbicide Oxifluorfen 480 g ha-1 (P11). The result of experiment that the application of granular bioherbicides in various forms and sizes effectively suppresses the growth of broadleaf weeds up to 4 weeks after treatment. The application of bioherbicide based from purple nutsedge didn’t cause phytotoxicity symptoms to upland rice growth. The best application of granular bioherbicide in the treatment of very small granular bioherbicide both round and cylindrical forms that effectively suppress total weed growth and dominant weeds Alternanthera sessilis and Mimosa pudica, and improving the growth and yield of upland rice.