Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156313
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorFitriyani, Indri Hapsari
dc.contributor.advisorDjajakirana, Gunawan
dc.contributor.authorPrasetyaningrum, Katarina Yusefanti
dc.date.accessioned2024-08-06T07:21:14Z
dc.date.available2024-08-06T07:21:14Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156313
dc.description.abstractLahan pasang surut di Kalimantan Selatan dimanfaatkan sebanyak 24% sebagai lahan sawah rawa pasang surut untuk budidaya padi. Lahan pasang surut memiliki karakteristik di antaranya pH yang masam, Al-dd tinggi, dan kadar hara yang rendah. Kondisi ini menjadi kendala lahan pasang surut untuk budidaya padi, yang menyebabkan rendahnya rata-rata produktivitas padi, yaitu sebesar 2,9 ton/ha. Penggunaan bahan pembenah tanah, salah satunya senyawa humat dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas padi. Penelitian dilakukan di Desa Kolam Kanan, Kecamatan Barambai, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Petak percobaan mengadaptasi Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 4 variasi dosis perlakuan, yaitu kontrol atau 0 kg/ha senyawa humat (A), 5 kg/ha senyawa humat (B), 10 kg/ha senyawa humat (C), dan 15 kg/ha senyawa humat (D). Aplikasi senyawa humat meningkatkan pH tanah, menstabilkan kadar Al3+ yang dapat dipertukarkan, meningkatkan nilai N-total, P-Potensial, K Potensial, K+ yang dapat dipertukarkan, dan KTK tanah. Berdasarkan hasil uji karakteristik kimia tanah pasca penanaman, terdapat peningkatan pH hingga 10% dan KTK sebesar 50%, yaitu sebesar 58,07 cmol(+)/kg. Kondisi tersebut didukung dengan penurunan Al-dd hingga 60%, sehingga serapan hara pada tanaman menjadi lebih optimal. Aplikasi senyawa humat dengan taraf 10 kg/ha secara signifikan menghasilkan nilai tinggi tanaman dan jumlah anakan produktif yang paling tinggi pada usia tanaman 2 MST (Minggu Sebelum Tanam), 4 MST, dan 6 MST. Bobot akar dan panjang akar tanaman dengan nilai tertinggi terdapat pada taraf dosis perlakuan 5 kg/ha dan 15 kg/ha. Aplikasi senyawa humat dengan dosis yang lebih tinggi akan meningkatkan ukuran akar. Namun, efektivitas akar tidak dapat direpresentasikan hanya melalui ukuran akar, khususnya akar primer dan sekunder. Efektivitas serapan pada akar tersier dan kuartener lebih tinggi dibanding akar primer dan sekunder. Kondisi tersebut ditunjang dengan nilai produktivitas akar optimal pada 10 kg/ha. Produktivitas padi pada taraf dosis 10 kg/ha sebesar 3,2 ton/ha lebih besar 100% dibandingkan dengan produktivitas padi pada dosis 0 kg/ha sebagai kontrol. Aplikasi senyawa humat meningkatkan resistensi tanaman terhadap blas padi, di mana semakin tinggi dosis senyawa humat yang diberikan akan menghasilkan intensitas serangan yang semakin rendah.
dc.description.sponsorshipPT. ARTHA PRIMA HUMATINDO
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleUji Efektivitas Formulasi Senyawa Humat pada Komoditas Padi (Inpara 3) di Lahan Pasang Surut Kalimantan Selatanid
dc.title.alternativeThe Effect of Humic Acid on Rice Production at Tidal Swampland South Kalimantan
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordBarito Kualaid
dc.subject.keywordblast, generativeid
dc.subject.keywordnumber of tillersid
dc.subject.keywordtertriaryid
Appears in Collections:UT - Soil Science and Land Resources

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_A1401201017_e05f3648204344bc80d670e9be5bad23.pdfCover1.87 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_A1401201017_9bece1e522d4418589bf8693505a5745.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.5 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_A1401201017_327505bf692a41c49bd6e5f4a554921c.pdf
  Restricted Access
Lampiran4.11 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.