Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156291| Title: | Analisis Kinerja Keuangan Administratur Bekasi Pt Inhutani 1 Untuk Pengembangan Menjadi Usaha Mandiri |
| Authors: | Syah, Hamdani M. Daryanto, Heny K. Tarigan, Jenny Ferrome Salima |
| Issue Date: | 2003 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai wilayah hutan yang cukup luas. Menurut fungsinya, hutan dibagi menjadi hutan lindung, hutan produksi, hutan suaka dan hutan wisata. Luas hutan produksi mencapai 66,3 juta hektar yang terdiri atas hutan produksi terbatas sebesar 35,2 juta hektar, hutan produksi tetap sebesar 23,1 juta hektar dan hutan produksi yang dapat dikonversi sebesar 8, 1 juta hektar. Sampai dengan bulan Oktober 1999 luas hutan suaka dan wisata tercatat sebesar 20,5 juta hektar. Krisis ekonomi yang dialami oleh Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 menyebabkan penurunan ekspor perabot dan barang jadi kayu. Jumlah nilai ekspr menurun dari US$ 547 juta pada tahun 1996 menjadi US$ 531 juta pada tahun 1997. Akan tetapi sejak tahun 1998 sampai saat ini ekspor produk kayu naik dan memiliki peluang untuk ditingkatkan. PT. INHUTANI I merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri pengolahan kayu yang memiliki tiga pabrik yaitu di Juata Kalimantan, Bekasi dan Gresik. Pabrik Bekasi yang menjadi tempat penelitian memproduksi daun pintu dan jendela, moulding, kusen dan garden jitrniture. Untuk garden furniture PT.INHUTANI I mengekspor hasil produksinya. Pasar ekspor yang terbesar adalah Eropa, diikuti oleh Amerika Serikat dan Jepang. Garden furniture yang berbahan baku kayu jati, sangat disukai oleh konsumen luar negeri. Hal ini disebabkan karena produk tersebut tahan terhadap 4 musim yang ada di negara tujuan ekspor tersebut. Hal ini semakin membuka peluang ekspor untuk produk garden furniture, karena bahan baku kayu jati di Indonesia cukup banyak. Ketiga administratur tersebut selama ini bergantung kepada pusat tentang segala keputusan yang menyangkut manajemen dan operasi di masing-masing administratur tersebut. PT. INHUTANI I membuat suatu kebijakan dalam rangka otonomi daerah, untuk menjadikan adminstraturnya menjadi suatu unit bisnis yang mandiri. Mandiri di sini berarti bal1wa setiap unit bisnis memiliki wewenang untuk mengambil segala keputusan yang bersifat strategis termasuk mengatur anggaran perusahaan, serta mampu memenuhi segala kebutuhan rumah tangga perusahaan. Untuk itu maka diambil suatu kesimpulan permasalahan yang akan dibahas dalan1 penelitian ini. Adapun perumusan masalahnya adalah: (1) Bagaimana kinerja keuangan unit bisnis Bekasi selama periode 1997-2001; (2) Apakah penghasilan yang diperoleh saat ini telah mampu memenuhi segala kebutuhan perusahaan sehingga mereka bisa menjadi usaha yang mandiri. Tujuan dari penenlitian ini adalah: (1) Menganalisa kinerja keuangan unit bisnis Bekasi selama periode 1997-2001; (2) Menganalisa kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan operasional perusahaan dari penghasilan yang diperoleh, sehingga dapat diketahui kemampuannya untuk mandiri. Sedangkan ruang lingkup ...dst. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156291 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| R20JFSTN.pdf Restricted Access | 3.79 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.