Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156288
Title: Analisis Kapasitas Produksi Dengan Pendekatan Cost Volume Profit Untuk Kelangsungan Usaha Pt. Klm
Authors: Syah, Hamdani M.
Ratnawati, Anny
Gurning, Irwan
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Selama sepuluh tahun terakhlr, komoditas tekstil memainkan peran yang cukup pen ting dalam perekonomian nasional. J umlah industri tekstil cukup banyak di Indonesia dan mencapai 2.581 unit pada tahun 1998 yang tersebar di Pulau jawa, Sumatera, Yogyakarta, Bali dan Sulawesi. Pertumbuhan industri ini cukup mengesankan dan komoditas yang dihasilkan termasuk dalam 10 komoditas penyumbang devisa terbesar dari ekspor non migas. Pada Tahun 1999 misalnya, total devisa yang dihasilkan komoditas ini mencapai US$ 7,28 milyar atau 18,4% dari total ekspor non migas nasional. Sementara pada Tahun 2000, total devisa yang dihasilkan meningkat menj adi US$ 8,3 8 milyar atau 16, 7% dari total ekspor non mi gas. Memasuki Tahun 2001, bisnis tekstil Indonesia mulai memasuki masa-masa sulit. Industri ini menghadapi tantangan yang cukup berat dari sisi ekstern yaitu semakin ketatnya persaingan di pasar tekstil dunia yang ditandai dengan munculnya banyak pesaing-pesaing barn seperti Vietnam, Cina dan Mexico yang mampu berproduksi dengan biaya yang relatif jauh lebih rendah sementara disisi lain terjadi penurunan harga tekstil akibat lesunya permintaan takstil di pasar internasional. Dari sisi intern sendiri terdapat sejumlah persoalan seperti instabilitas ekonomi, politik, keamanan se rta k enaikan s ejumlah k omponen b iaya p roduksi akibat n aiknya T DL, BBM,UMP. PT. KLM adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri tekstil khususnya pertenunan, pencelupan dan dyeing dengan hasil produksi utama berupa Grey dan Kain Jadi. Perusahaan ini berlokasi di Jawa Barat dan berdiri sejak Tahun 1975. Sejak mulai beroperasi, perusahaan menunjukkan perkembangan yang baik hingga Tahun 1999. Namun sejak Tahun 2000, omzet penjualan cenderung menunjukkan penurunan demikian juga laba operasionalnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor internal maupun eksternal sebagaimana yang disebutkan diatas. Melihat kecenderungan tersebut, PT. KLM perlu melakukan antisipasi untuk kelangsungan usaha perusahaan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengetahui bagaimana perilaku biaya produksi, berapa volume penjualan yang hams dicapai baik dalam unit maupun dalam rupiah agar perusahaan mencapai titik impas, seberapa besar tingkat sensitivitas perubahan pendapatan penjualan terhadap laba dan apakah kapasitas produksi yang ada masih memadai dibandingkan dengan kondisi break even yang hams dicapai. Alat analisis yang dapat digunakan untuk keperluan tersebut adalah Analisis Biaya Kapasitas Laba atau Cost Volume Profit Analysis. ...dst.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156288
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
E11IGG.pdf
  Restricted Access
3.52 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.