Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156270| Title: | Analisis Kinerja Bprs Penyertaan Modal Pt Permodalan Nasional Madani (Persero) |
| Authors: | Syah, Hamdani M. Harianto Sudrajat, Agus |
| Issue Date: | 2003 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 1970 sampai dengan tahun 1997 sekitar 8 % per tahun, namun 90 % -dari total perekonomian nasional dikuasai oleh konglomerat. Sejak krisis ekonomi tahun 1997 peranan Usaha Kecil & Mikro (UKM) semakin meningkat. Menurut data Sadan Pusat Statistik pada tahun 2002 terdapat sekitar 40 juta UKM. Kebutuhan transaksi keuangan UKM untuk menyimpan dan meminjam uang pada umumnya dibantu oleh Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Sejalan dengan adanya peningkatan UKM maka pertumbuhan LKM pun meningkat. LKM yang melayani UKM tersebut antara lain : Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Koperasi dan Baitul Mal Watamwil (BMT). Pengertian BPR dalam Undang-Undang No.10 tahun 1998 (Pasal) 1 adalah bank yang menjalankan usahanya dengan prinsip konvensional atau prinsip syariah dimana dalam kegiatan usahanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas rekening giro. BPR yang menjalankan usahanya dengan prinsip konvensional biasanya disebut BPR, sedangan BPR yang menjalankan usahanya dengan prinsip syariah disebut Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Menurut data Bank Indonesia bulan September 2002 jumlah BPR & BPRS 2501 unit, dengan perincian jumlah BP�� 2.419 unit dan jumlah BPRS 82 unit. Total aset BPR dan BPRS pada tahun 2001 adalah Rp.6,5 trilyun, pertumbuhan aset rata-rata selama 3 tahun terakhir adalah 33,67 % per tahun, sementara total modal disetor Rp.803 milyar dengan pertumbuhan modal rata-rata selama 3 tahun terakhir sebesar 14,66 % per tahun. Dari data tersebut diatas dapat dilihat bahwa pertumbuhan aset BPR & BPRS cukup besar namun tidak diimbangi dengan pertumbuhan modal. PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) sebagai salah satu BUMN yang ditugaskan oleh pemerinlah untuk meningkatkan UKM, telah memanfaatkan BPRS sebagai kepanjangan tangan untuk penyaluran dana kepada UKM. Pola penyaluran dana PNM kepada BPRS inLadalah dengan pola penyertaan. Penyertaan PNM kepada BPRS sampai dengan tahun 2002 sudah dilakukan kepada 6 BPRS, namun pada penelitian ini dibatasi -untuk menganalisa 4 BPRS, dimana 2 BPRS yang tidak dianalisa masingmasing BPRS Hikmah Wakilah lokasi di Aceh, kondisi ekonomi Aceh masih belum stabil karena adanya konfik dengan GAM, sedangkan BPRS Sakai Sembayang di Lampung, penyertaan baru dilakukan pada tahun 2002. Adapun 4 BPRS yang diteliti yaitu: BPRS Al Masoem berlokasi di Bandung, Jawa Barat, BPRS Mentari di Garut, Jawa Barat, BPRS Daya Artha Mentari di Pasuruan, Jawa Timur dan BPRS Patuh Beramal .di Mataram, Nusa Tenggara Barat. ...dst. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156270 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| E14AST.pdf Restricted Access | 4.04 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.