Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156245
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorRatnawati, Anny
dc.contributor.advisorSri Hartoyo
dc.contributor.authorTjahjono, Wahjudi
dc.date.accessioned2024-08-06T06:50:58Z
dc.date.available2024-08-06T06:50:58Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156245
dc.description.abstractPerusahaan menggunakan metode konvensioanl dengan pemacu biaya tunggal dalam melakukan pembebanan biaya tidak langsung, yaitu biaya overhead pabrik sehingga terjadi distorsi biaya yang menyebabkan harga pokok dan harga jual produk menjadi tidak akurat. Sehubungan dengan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk membantu perusahaan memperoleh harga pokok dan harga jual yang akurat dan realistis dengan memperagakan penghitungan harga pokok produk dengan menggunakan metode yang berbasis aktivitas sekaligus membandingkan hasil perhitungan harga pokok produk menggunakan permacu biaya tunggal dengan perhitungan harga pokok produk dengan menggunakan banyak pemacu biaya. Adapun yang digunakan sebagai ruang lingkup sekaligus menjadi batasan atas penelitian ini adalah perhitungan harga pokok produk PT. HDF yang berlokasi di Surabaya selama periode tahun 1999 sampai dengan bulan Juli tahun 2002. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada PT. HDF, Surabaya, yang dilakukan selama 3 (tiga) bulan, yaitu pada bulan Desember 2002 sampai dengan Pebruari 2003. Sedangkan proses analisa dilakukan secara diskriptif dengan membandingkan antara perhitungan harga pokok produk dengan menggunakan metode konvensional dengan perhitungan harga pokok produk berdasarkan aktivitas (activity based costing) dan Uji Hipotesa Statistik 2 Arah dengan menggunakan Minitab 11 for Windows. Dalam kasus ini perhitungan harga pokok produk berdasarkan aktivitas menggunakan berbagai pemacu biaya, yaitu 6 (enam) pemacu biaya: Jam Kerja Langsung (JKL) untuk menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung, Jam Mesin (JM), Unit Diproduksi (UP), Jam Kerja Karyawan (JK), Produksi Berjalan (PB), Luas Lantai Fasilitas (M2), dan Jumlah Set Up (StU) untuk perhitungan Biaya Overhead Pabrik.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Keuanganid
dc.titleAnalisis Penetapan Harga Pokok Produk Pakan Ternak Hijauan Berbasis Aktivitas Pada Pt. Hdf Surabayaid
dc.subject.keywordInpres Desa Tertinggalid
dc.subject.keywordProgram Pengembangan Kecamatanid
dc.subject.keywordPengentasan Kemiskinanid
dc.subject.keywordSwotid
dc.subject.keywordQspmid
dc.subject.keywordTim Koordinasi Kabupatenid
dc.subject.keywordKabupaten Musi Banyuasinid
dc.subject.keywordPakan Ternak Hijauan
dc.subject.keywordPT. HDF Surabaya
dc.subject.keywordAkuntansi Manajemen
dc.subject.keywordMetode Penetapan Harga Pokok Konvensional
dc.subject.keywordActivity Based Costing
dc.subject.keywordPemacu Biaya
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
E12WTJN.pdf
  Restricted Access
3.41 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.