Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156190| Title: | Hubungan Penempatan Pelatihan dan Jenjang Karier dan Kinerja Pegawai Pada Kantor Pusat Pt. (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia |
| Authors: | Maarif, M.Syamsul Moelyadi Wawan |
| Issue Date: | 2003 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | PT.Askes kini harus menghadapi persaingan yang ketat dari para pesaingnya yang bukan saja dari pelaku industri asuransi kesehatan seperti Jamsostek, Tugu Mandiri dan lain-lain, tetapi juga para pendatang baru baik dari dalam negeri, maupun perusahaan asuransi multinasional seperti Alianz dari Jerman, dan lain-lain, juga produk diversifikasi perbankan seperti jaminan rawat inap Rumah Sakit, tindakan operasi dan pelayanan lainnya, serta produk dari provider (Rumah Sakit) yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan untuk pelayanan kesehatan para pegawainya. Memperhatikan perubahan lingkungan bisnis dan persaingan serta tuntutan pelanggan yang semakin kritis terhadap mutu produk dan layanan yang diberikan kepada peserta Askes, maka perusahaan penting sekali untuk mengoptimalkan pelaksanaan fungsi perencanaan sumberdaya manusia khususnya dalam penempatan pegawai pada posisi yang tepat, pengembangan pegawai melalui program pelatihan, dan adanya jenjang karir yang jelas, agar para pegawai yang terlibat dalam pencapaian tujuan perusahaan termotivasi untuk senantiasa menunjukkan kinerja terbaiknya, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan citra, dan kinerja perusahaan. Penempatan pegawai pada posisi yang tepat bukanlah hal yang mudah, karena dipengaruhi oleh berbagai hal seperti persyaratan jabatan yang harus dipenuhi, ketersediaan tenaga yang sesuai persyaratan jabatan, karakteristik pegawai seperti psikologis, gender, usia, dan lain-lain. Bahkan kadang-kadang disinyalir adanya intervensi dari pihak lain dan interes tertentu dari manajemen yang kerap terjadi di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun demikian upaya penempatan pegawai pada posisi yang tepat adalah suatu kebutuhan banyak pihak, karena akan berimplikasi terhadap kinerja pegawai, kinerja unit kerja dan kinerja perusahaan. Pelatihan pegawai juga dirasakan perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan manajemen sumberdaya manusia. Pelatihan yang diberikan kepada pegawai hendaknya berdasarkan hasil training need assessment, sehingga materi pelatihan benar-benar merupakan sesuatu yang menjadi gap antara persyaratan jabatan dengan kondisi pegawai yang sebenarnya, agar pelatihan menjadi efektif yang pada gilirannya dapat meningkatkan kinerja pegawai. Adanya jenjang karir yang jelas, dapat merangsang timbulnya motivasi yang kuat bagi para pegawai yang ingin berprestasi dan mengembangkan dirinya, sehingga pegawai senantiasa bekerja secara optimal dan menghasilkan kinerja yang maksimal. Dengan kata lain, adanya jenjang karir yang jelas akan tercipta kondisi yang kondusif bagi para pegawai untuk berkinerja lebih baik. Sesuai dengan hal-hal tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui tanggapan pegawai Kantor Pusat PT.Askes mengenai penempatan, pelatihan, dan jenjang karir yang selama ini dilakukan di PT.Askes. 2) Mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara karakteristik responden dengan kinerja pegawai, 3) Mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara penempatan dengan kinerja pegawai, 4) Mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara pelatihan dengan kinerja pegawai, 5) Mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara jenjang karir dengan kinerja pegawai, 6) Mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara penempatan, pelatihan, dan jenjang karir secara keseluruhan terhadap kinerja pegawai, dengan mengemukakan masukan bagi perusahaan berupa implikasi manajerial tentang objek yang diliti. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif melalui pendekatan studi kasus, yaitu merupakan penelitian yang rinci, mendalam dan menyeluruh mengenai suatu objek tertentu, sehingga dimungkinkan dapat mengetahui hubungan antar faktor-faktor dari objek penelitian dan dapat menjawab mengapa suatu keadaan itu terjadi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung (observasi), penyebaran kuesioner, dan studi pustaka untuk melengkapi rujukan dan pedoman yang diperlukan...dst. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156190 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| E14WWN.pdf Restricted Access | 4.29 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.