Analisis Model Manajemen Risiko Kredit Bank X Cabang Bogor

Abstract

Metode penelitian dilakukan dengan metode deskripsi, yaitu dilakukan dengan pengumpulan data untuk menjawab permasalahan yang ada dan dilakukan dalam bentuk studi kasus. Dengan demikian kesimpulan yang diambil terkait dengan kondisi perusahaan yang menjadi objek penelitian. Asuransi kredit pada saat ini masih dalam tahap penelitian awal yang merupakan bagian dari manajemen risiko dalam perbankan. Penelitian ini merupakan suatu uji coba kelayakan suatu teknik penghindaran risiko dalam upaya mempertahankan tujuan bank sebagai intermediary dana masyarakat. Apabila metode ini akan diterapkan dalam suatu bank, maka dibutuhkan data-data yang lebih lengkap dan ketentuan- ketentuan lain yang mendukung pelaksanaan metode ini. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan contoh secara sengaja dari suatu cabang bank pemerintah untuk satu tahun tertentu. Bahan yang diperlukan adalah data kredit outstanding pada satu periode tertentu disertai data tanggal perjanjian kredit, data restrukturisasi/penyelesaian kredit pada satu periode tertentu. Setiap analisa restrukturisasi akan menghitung kerugian/ keuntungan yang dialami oleh bank. Setiap debitur yang telah diselesaikan restrukturisasinya akan dapat diketahui jumlah kerugian yang dialami oleh bank atas penyelesaian kredit atau restrukturisasi kredit bermasalah. Untuk setiap jenis restrukturisasi/penyelesaian akan menghasilkan biaya /kerugian yang berbeda dan dikumpulkan untuk jangka waktu tertentu. Data perubahan kolektibilitas debitur pada satu periode tertentu. Untuk menghitung probabilita debitur menjadi macet diambil data kredit pada berbagai posisi dalam tahun tertentu, kemudian dari data yang macet dapat diketahui probabilita debitur menjadi macet dalam tahun dimaksud. Berdasarkan data hasil penagihan, dapat diketahui tingkat kembalian (recovery) yang diterima oleh bank dibandingkan dengan kewajiban sesungguhnya. Perhitungan jumlah premi asuransi kredit yang layak dibayar oleh bank akan dapat dihitung dengan mempertimbangkan jumlah kerugian bank apabila kredit tersebut menjadi bermasalah. Jumlah kerugian bank karena penyelesaian kredit harus seimbang dengan jumlah premi yang ada atau hasil claim dari asuransi yang diterima. Sesuai ketentuan yang berlaku pada saat ini, Credit Risk (risiko kredit) ditutup oleh PPAP. Sedangkan ketentuan Bank for International Settlement (BIS) adalah menggunakan pola pengelolaan risiko dengan cara membentuk cadangan kerugian yang diperkirakan (expected loss) akan terjadi pada periode berikut. Sedang satu pola pengelolaan risiko yang dapat dipertimbangkan adalah menggunakan pola asuransi. Ketiga pola pengelolaan risiko tersebut akan dapat diketahui kelemahan dan keunggulannya...dst.