Analisis Kebutuhan Pelatihan Pt. Karinda Kharisma

Abstract

Kualitas sumberdaya manusia dalam suatu organisasi menentukan efisiensi dan efektifitas organisasi tersebut. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan investasi jangka panjang bagi suatu organisasi. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan kunci untuk pengembangan organisasi bersangkutan. PT Karinda Kharisma adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri sepatu, khususnya sepatu olahraga. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang melakukan produksi untuk sepatu merek Ellise, yang menjadi partner kerja dari perusahaan Ellise International. Produksi yang dihasilkan oleh PT Karinda Kharisma diekspor ke beberapa negara khususnya Eropa. PT Karinda Kharisma memandang bahwa pelatihan bagi karyawan merupakan hal terpenting untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Pelatihan memiliki peranan yang sama pentingnya dengan fungsi-fungsi organisasi lainnya seperti produksi, keuangan dan marketing. Oleh karena itu perlu dikaji kebutuhan pelatihan seperti apa yang telah ada di PT Karinda Kharisma. Perusahaan akan merasa kesulitan dalam menentukan materi dan jenis pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dan sumberdaya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Permasalahan yang ada dapat digambarkan sebagai berikut, yaitu bagaimana perusahaan merancang program pelatihan yang dapat menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan suatu program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan karyawan serta apakah pelatihan yang dilakukan telah sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai. Tujuan penelitian yang dilakukan pada PT Karinda Kharisma adalah melakukan kajian kesesuaian antara program pelatihan di PT Karinda Kharisma saat ini dengan kebutuhan dan tuntutan pekerjaan yang diinginkan perusahaan dan merumuskan program pelatihan yang sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai PT Karinda Kharisma berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dan berdasarkan hasil analisis kebutuhan pelatihan. Penelitian ini dilaksanakan di PT Karinda Kharisma untuk mengkaji kebutuhan pelatihan pada tingkat supervisor. Penelitian dilakukan dalam bentuk studi kasus secara deskriptif dengan cara observasi untuk melihat sistem pelaksanaan pelatihan yang dilakukan perusahaan saat ini. Observasi tersebut antara lain berupa wawancara dalam bentuk tanya jawab kepada responden untuk mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan pelatihan. Selain wawancara, responden juga diberikan pertanyaan dalam bentuk kuesioner untuk memberikan penilaian terhadap pelaksanaan pelatihan. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner selanjutnya ditabulasi untuk diolah dengan menggunakan alat analisis yang telah ditentukan.