Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156113Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Suroso, Arif Iman | |
| dc.contributor.advisor | Trihartanto, Tony B | |
| dc.contributor.author | Subekti, Bambang | |
| dc.date.accessioned | 2024-08-06T06:46:18Z | |
| dc.date.available | 2024-08-06T06:46:18Z | |
| dc.date.issued | 2002 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156113 | |
| dc.description.abstract | Masalah anak menjadi perhatian tidak saja orang tua dan masyarakat tetapi juga para pemimpin dunia.sejak dicanangkan "Tahun Internasional untuk Anak" tahun 1979. Puncak perhatian itu terjadi ketika diselenggarakan Konperensi Tingkat Tinggi untuk Anak Tahun 1990 di New York, Amerika Serikat. Salah satu masalah yang menyangkut anak dan sering dijumpai di kota-kota besar yang perlu mendapat perhatian, ialah adanya kelompok anak yang melakukan kegiatan di jalan-jalan. Tanpa memandang sebab yang melatar belakangi keberadaan anak di jalanan, mereka sering disebut sebagai "Anak Jalanan". Meskipun "Anak Jalanan hidup bersama dengan orang tua/keluarganya, tetapi bila kita melihat masa depan mereka, terdapat tanda-tanda bahwa apa yang mereka lakukan adalah merupakan tindakan eksploitasi dari orang dewasa terhadap anak. Hal ini, antara lain ditandai oleh beberapa kenyataan: 1. Banyak anak bekerja secara penuh pada usia dini. 2. Banyaknya waktu yang harus digunakan anak-anak untuk bekerja di jalan-jalan sehingga mereka tidak bisa mendapatkan pendidikan sekolah secara wajar. Apabila bersekolah, biasanya mereka telah lelah dan tidak mempunyai waktu untuk belajar. 3. Pekerjaan yang mereka lakukan merupakan beban fisik, sosial dan psikologi yang dapat mengganggu proses tumbuh kembangnya anak. 4. Bekerja dan hidup di jalanan merupakan hal yang tidak sehat dan berbahaya. 5. Banyak pekerjaan yang dilakukan yang dilakukan anak mengakibatkan tidak adanya kemungkinan mereka untuk berkreasi dan menghambat pemilikan rasa percaya diri dan harga diri, karena mereka sering atau selalu dikejar-kejar oleh aparat ketertiban/keamanan. | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.subject.ddc | Manajemen Sumber Daya Manusia | id |
| dc.title | Analisis Manajemen Rumah Singgah Dalam Upaya Peningkatan Penangan Anak Jalanan Di Propinsi Dki Jakarta | id |
| dc.subject.keyword | Anak Jalanan | id |
| dc.subject.keyword | Program Pembinaan Anak | id |
| dc.subject.keyword | Pemerintahan Propinsi Dki Jakarta | id |
| Appears in Collections: | MT - Business | |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.