Analisis Kelayakan Investasi Bisnis Pendirian Kantor Cabang Syariah Malang Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Abstract

Krisis keuangan dan perbankan sejak pertengahan tahun 1997 telah mengakibatkan banyak bank ditutup. Sejak tahun 1995 sampai dengan tahun 1999 telah terjadi penurunan 77 bank. Penurunan terbanyak terjadi antara tahun 1996 sampai dengan tahun 1999 sebanyak 66 buah. Undang-undang Perbankan No.10 / 98 sebagai perubahan dari Undang-undang No.7/92, mengatur bahwa Bank Konvensional seperti PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), dapat membuka kantor cabang syariah. Artinya, Bank Indonesia membolehkan dual banking system yaitu sebuah kantor bank dapat beroperasi baik dengan sistem konvensional maupun sistem syariah asalkan pengelolaannya secara jelas dapat dipisahkan. Penelitian Bank Indonesia, menunjukkan sekitar 30 % masyarakat Indonesia belum bertransaksi dengan bank. Sebagai salah satu alasannya, pengenaan bunga bank dianggap "riba". Penelitian juga menunjukkan bahwa sistem bagi hasil merupakan sistem yang dinilai universal dan dapat diterima (94 %), karena menguntungkan bank maupun bagi nasabah. Perbankan (khususnya Bank Indonesia) meyakini bahwa produk-produk syariah tidak menimbulkan negative spread, dan terbukti tahan goncangan krisis ekonomi dan moneter. Beberapa bank konvensional telah mendirikan Kantor Cabang Syariah; seperti Bank BNI, Bank IFI dan Bank Jabar. Bank Syariah Mandiri telah beroperasi sepenuhnya dengan prinsip syariah sejak tahun 1999, disamping Bank Muamalat yang berdiri sejak tahun 1992. Keduanya menganut single banking system, yaitu syariah. Manajemen BRI, berdasarkan persetujuan pemilik dalam RUPS luar biasa tanggal 26 Maret 2000, memutuskan masuk ke bisnis perbankan syariah. Selain menangkap peluang pasar, manajemen memandang pendirian kantor cabang syariah merupakan antisipasi otonomi daerah dan pelayanan setoran biaya perjalan haji, di masa mendatang. Pengalaman BRl dalam usaha syariah akan digunakan untuk melakukan konversi kantor cabang konvensional menjadi kantor cabang syariah di daerah yang menerapkan Syariah Islam. Disamping itu, dengan memasuki bisnis perbankan syariah, BRI akan memadukan dua hal yang selama ini belum dilakukan : Pertama pengalaman dan prestasi BRI di segmen pasar menengah ke bawah, kedua perkiraan bahwa segmen terbesar bank syariah ada pada golongan tersebut. SRI telah membentuk Unit Usaha Syariah setingkat Divisi yang berfungsi sebagai koordinador dari Kantor-kantor Cabang Syariah. Sesuai ·rencana bisnis, lima tahun mendatang, BRI akan mendirikan 36 Kantor Cabang Syariah dan 15 Kantor Cabang Pembantu Syariah di seluruh ��ndonesia. Tahun 2002, SRI akan ...dst.